3. Mereka bukan Manusia

3.4K 198 1
                                    

Ayam jantan sudah mulai bersenandung tandanya hari sudah pagi.
Terdengar ramai di ruang tamu, apakah ada tamu, entahlah.
Ternyata hari ini mama tidak berangkat kerja karna semalam lembur.

Aku harap aku bisa bercerita sama mama

Aku berjalan menuju ruang tamu rupanya banyak orang, ada tante, mama, teman mama dan juga anaknya tante yang artinya saudara sepupuku yaitu kak Hellen yang baru pulang dari kuliahnya di Singapura.

"Hai sayang kamu sudah bangun" sapa mama

"Sini duduk dekat tante" ujar tante

“Mama, ada apa ini?” tanyaku

"Ayu, kamu kan pernah cerita nih sama mama, katanya kamu punya teman baru kan disini?"

Entah kenapa mendengar itu aku langsung mengangguk dan bersemangat.

“Iya Mah”

"Sekarang mana temanmu, berhubung hari ini kan mama sedang tidak bekerja jadi, mama ingin mengucapkan terima kasih pada temanmu itu karena sudah mau berteman sama Ayu anak mama" ujar mama

“Mereka belum datang Mah” jawabku

"Apa kau bisa memanggilnya" tanya kak Hellen

"Bagaimana caramu memanggil temanmu itu Ayu?" tanya tante

"Dari mana mereka datang?"tanya mama

“Mereka terkadang datang sendiri, kecuali jika Ayu sedang sedih, Ayu butuh teman dan Ayu panggil mereka hanya dengan mengucap kata 'datanglah kawanku' 3x itu cara yang  Rara ajarkan untuk memanggilnya” jelasku

"Ayu, apa mereka lewat pintu" tanya mama

“Ayu tidak tau mereka lewat mana karna jika Ayu sedang memanggil mereka, Ayu tutup mata” sahutku

Aku tidak tau kenapa mereka semua sangat menanyakan itu.
Sebelumnya, aku selalu memperhatikan teman kak Hellen yang selalu berdiri di sampingnya dia sepertinya orang Jawa karna memakai pakaian adat Jawa.

“Kak Hellen, teman kakak cantik yah, tariannya juga bagus”

"Kau melihatnya?" tanya kak Hellen seperti keheranan.

“Iyah kak dia cantik berpakaian seperti penari dan tariannya juga bagus” sahutku

Kak Hellen dan tanteku berbisik bisik entah apa yang dibisikannya.

Hening lagi.

"Ayu, sekarang panggil temanmu itu yah" pinta mama

“Baik Mah”

Aku menutup mata dan memanggil mereka.

“Itu, Rara kalian datang”

"Hellen, apa kau melihatnya?" tanya mama pada kak Hellen

“Iyah saya melihatnya, dia berbaju merah” ujar kak Hellen.

"Ayu! Mama minta sekarang kamu berhenti bermain dengannya!" bentak mama

“Kenapa Mah?” tanyaku

"Karena mereka itu hantu Ayu!! Bukan manusia kamu harus tau itu!" bentak mama

Aku tak menjawab apapun aku menangis dibentak mama.

"Seharusnya kamu jangan bersikap kasar sama anak kamu ini, berbicaralah yang baik" sahut tante

"Dia itu benar-benar keterlaluan, bermain sama hantu, sudah kubilang aku tak pernah menerimamu sebagai anakku!" marah mama

Aku pergi kekamar dan menangis.

Kenapa selalu aku yang salah, baru berapa hari aku punya teman tapi menurut mama itu bukanlah manusia tapi hantu.

"Ayu, buka pintunya kakak mau bercerita sama kamu yah" sahut kak Hellen

Aku membukakan pintu.

“Kakak mau apa kesini kakak juga tidak percayakan sama Ayu”

"Tidak Ayu, kakak percaya kok, bahkan kakak juga punya teman hantu. Karna tidak semua hantu itu jahat hanya saja mama mu belum mengizinkan kamu untuk bermain kedunia mereka karna kamu masih kecil"

“Kakak punya teman hantu?”

"Iyah yang tadi kamu lihat itu berpakaian penari Jawa"

“Apakah itu hantu?”

"Iya Ayu, kau juga pernah bertemu saat kau pergi ke restauran bersama tantemu iyakan? Dia berdiri di pohon kan?"

“Jadi yang waktu itu Ayu lihat itu hantu Kak?”

"Iya sekarang kamu harus bisa membedakan mana hantu dan mana manusia yah, kakak akan membantu mu"

“Iya Kak terima kasih”

"Itu Rara silahkan kau bertanya padanya, kakak keluar dulu"

Ternyata kak Hellen juga bisa melihat hantu.

"Ayu apa kau tidak takut denganku?" tanya Rara

“Tidak Rara, kenapa kau tidak mengatakan kalau kalian itu bukan manusia?” tanyaku

"Kami takut kau tidak mau berteman dengan kami karna kami ini hantu sedangkan kami kasihan melihatmu tidak ada teman bahkan ibumu acuh" jelas Rara

“Iya Rara aku tau,”

"Apakah kau masih mau berteman denganku Ayu?"

“Tentu Rara karena kau terlalu nyata untukku”

Teman Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang