2. MIPA 1

2.5K 121 15
                                    

Jomblo bilaik : "Jomblo itu bukannya gak laku, tapi emang jomblo itu terlalu indah untuk dimiliki"

[]

Deruman motor sudah memasuki area parkir, mereka datang dengan selamat. Namun belum selamat karena Radit belum melewati betina batina rusuh yang meng-fangirl kan dirinya.

Radit banyak dicari oleh teman seangkatan maupun adik kelasnya, berkat tampangnya yang menarik. Radit dekat dengan Fadil dari kelas 10, sampai sekarang dia kelas 12.

Adapun yang dekat dengannya yaitu ketiga adik kelasnya yang sekarang menduduki kelas 11. Mereka semua kaum yang banyak dikagumi, namun tidak ada satupun di antara mereka yang memiliki pacar.

Sudah diduga, tatapan kagum itu sudah ditunjukan secara terang terangan oleh kaum hawa, namun ketika melihat Qilla dibelakang Radit, mereka langsung mengernyitkan dahinya dan merasa asing dengan gadis itu.

Qilla yang baru saja turun dari motor langsung merasa banyak aura aura negatif yang dirasakan. Banyak tatapan menghunus dirinya bahkan secara terang terangan.

"Jangan diliatin, ayo kita ke ruangan TU," ajak Radit, Qilla mengintil di belakangnya

Sepanjang jalan dari parkiran ke ruangan banyak sekali bisik bisik dari siswa maupun siswi, sampai sampai Qilla merasa terintimidasi

"Kok gue gak pernah liat cewek itu ya."

"Anak baru kali."

"Ya kali Radit langsung gaspol ke anak baru."

"Radiit kok kamu selingkuh dari aku sih?"

"Mendingan sama gue, cewek di belakang lo tampangnya masih ingusan."

Serta masih banyak lagi celetukan yang lain, namun keduanya tidak menghiraukan dan langsung bertanya pada kesiswaan tentang kelas Qilla. Sesuai informasi, Qilla mendapat kelas unggulan yaitu 11-MIPA 1.

"Bang kok pada liatin nya begitu ya? Apa aku cukup aneh?" tanya Qilla heran

"Bukan kamu yang aneh, tapi mereka. Udah biasain aja, emang gitu. Apalagi abang kan ganteng," terang Radit percaya diri

"Ganteng kok jomblo?"

"Miror atuh kamu tuh."

Mereka sudah tiba di 11-Ipa 1, dan Radit akan pergi ke kelasnya di lantai bawah yaitu 12-Mipa 3.

"Yang bener belajarnya." Radit menepuk puncak kepala Qilla, dan Qilla hanya mengiyakan. Hatinya sangat resah, apakah ia siap berteman dengan orang baru?

Kelas tersebut tertutup, suasana nya pun sangat ramai. Sepertinya belum ada guru pengajar yang masuk.

"Kamu Aqilla anak baru itu ya? Kenalkan saya bu Yuningsih wali kelas kamu." Suara itu mengagetkan Qilla, kemudian dia langsung tersenyum canggung.

"Mari." Bu Yuningsih masuk ke kelas diikuti oleh Qilla yang menunduk.

Suasana kelas pun hening

Tidak lama

"ALHAMDULILLAAAH IBU BAIK BANGET BAWAIN TEMAN BARUUU."

"YAAMPUN CANTIKNYAAA."

"Imutan gue kemana-mana."

FAQILLA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang