25. Menerima

1K 56 18
                                    

Kenyataan sepahit apapun akan aku terima, karena memang itu sudah jalan takdirku

_______

"Maafin Bunda ya, sayang," pinta Marisa pada putrinya yang masih saja menangis setelah di ceritakan bagaimana dirinya bisa ada di keluarga Fareez.

"Seharusnya aku berucap terima kasih saya Bunda, Ayah, dan bang Radit," jawab Qilla

"Kamu enggak akan tinggalin abang kan?" tanya Radit

"Enggak," jawab Qilla lirih

"Maaf, ini semua demi kebaikan kamu Aqilla," Handika mengusap pelan bahu putrinya.

"Jadi selama ini aku lupa ingatan?" tanya Qilla, semuanya mengangguk.

"Sampai sekarang?" Qilla masih mencoba memastikan

"Iya, semua orang yang kamu temui itu adalah orang baru di hidupmu," jelas Handika

"Bunda aku yang sebenarnya kemana? apa kalian mau antarkan aku ke rumah bunda?" tanya Qilla

"Maaf nak, tapi kami tidak tahu dimana alamat orang tua kandung kamu. Terakhir kami dapat kabar, bahwa orang tua kamu tidak ingin mempunyai putri, beliau sangat ingin mempunyai anak putra," jelas Handika

Hati Aqilla sangat teriris mendengarnya, jadi selama ia belum bersama keluarga Fareez ia adalah anak yang tidak di inginkan? apakah selama ini orang tua kandungnya memberikan kasih sayang seperti keluarga yang keluarga Fareez lakukan padanya?

"Namaku Neza?" tanya Qilla

"Iya, Neza Syakinara," jawab Radit

"Tapi aku akan pakai Aqilla Fareez, tetap, dan selamanya. Buat apa aku pakai namaku kalau aku ternyata tidak di inginkan," getir Qilla

"Pesan Bunda, kamu jangan membenci keluarga kandungmu. Bagaimana pun juga mereka yang merawatmu sebelum kami," terang Marisa

"Iya Bunda," Aqilla memeluk Marisa dengan penuh kasih sayang. Radit dan Handika pun akhirnya ikut bersatu dalam pelukan keluarga yang sangat haru.

•••

Setiba nya di rumah, Fakih melihat Milla sedang menangis tersedu-sedu di sofa. Milla memeluk Acha yang memang sedang menangis di sisinya.

"Mama kenapa?" tanya Fakih

Namun sebelum menjawab, Ilham keluar dari kamarnya diikuti dengan wanita yang sangat di bencinya. Rupaya mereka sudah berani melakukan hal menjijikan di rumah ini.

"Sudah berani ternyata. Berzina di kediaman Melvano," sindir Fakih

"Jaga ucapanmu, Papa tidak pernah mengajarkan kamu untuk menjadi seperti ini," tegas Ilham

"Tapi sikap anda yang membuat diri saya membangun karakter seperti itu,"

"Sudah puas? kalian boleh pergi sekarang," Fakih mempersilahkan keduanya pergi dari kediaman rumah itu.

"Asal kamu tahu, ini rumah saya," tentang Ilham

"Bukannya rumah ini atas nama saya? Bahkan anda berjanji akan memberikan rumah ini sepenuhnya pada saya, jadi anda tidak punya hak atas semuanya," tegas Fakih

FAQILLA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang