Bukan sahabat namanya kalau belum pernah berantem terus akur lagi
_________
"Pagi," sapa Qilla saat memasuki kelas.
Seisi kelas memandangnya heran, tidak seperti biasanya gadis itu bersikap seperti sekarang. Senyum manisnya tercetak jelas dari bibirnya, sampai membuat siapa saja yang melihatnya terhipnotis ingin membalas senyuman itu.
"PAGIIIII NENG CANTIKKK!" girang Saeful
"Dih apaan sih lo!" ketus Qilla namun setelah itu dia tertawa
"KASIAN LO PUL DIKETUSIN SAMA NENG GEULIS." ledek Andry.
"REPOT HUHHH!" dengkus Saeful.
"Sini Neng duduk sama aa Epul aja," tawarnya dengan menepuk bangku kosong dipinggir nya
"Lo kenapa si Pul? belum minum obat?" heran Tasya
"Udah kok, aku juga udah minum darahmu," goda Saeful membuat Tasya melotot
"Ngeri bagong!" Andry memukul pelan pundak Saeful
Sheva tertawa melihat interaksi anak kelasnya, tapi tatapan semua orang langsung mengarah padanya.
"Barusan lo ketawa?" tanya Andry
"HIH BANG SEPA KETAWA DONG MASA!!!" heboh Gita
Sheva langsung mengubah ekspresinya menjadi datar kembali, itu membuat teman sekelasnya sedikit kecewa dengan perubahan yang sangat cepat itu
"Senyum dong, cemberut aja," pinta Qilla
Saat Sheva akan tersenyum, Qilla dengan segera mengintrupsikan dirinya. "SENYUMNYA KE AJENG DOONG!" ucapnya, namun Sheva hanya diam.
"IH AYOO CEPETAN!!!!" desak Qilla
Mau tidak mau Sheva tersenyum pada Ajeng, kondisi kelas kembali heboh karena mereka harap Sheva akan menerima perasaan Ajeng.
Sedangkan orang yang diberi senyum hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan keambyaran hatinya, ia pun memegang bolpoint nya dengan erat.
"AJENG NYA BAPER TUHHH." Celetuk Saeful
"Ih enggak! enak aja," elak Ajeng
"Padahal gue ngarepin apa kata Epul," ungkap Sheva pada Ajeng sebelum ia keluar kelas
Sorakan demi sorakan terdengar di telinga Ajeng. Bahkan itu membuat jiwa ingin move on nya terpanggil untuk membatalkan niatnya, ada kata-kata semangat dari teman-temannya.
"Ayo lah semangat Jeng. Berjuang demi Sheva," bujuk Qilla
"Iya Jeng, jangan nyerah gitu lah," imbuh Dwi dengan permen di mulutnya.
"NANTI KALAU LELAH NGEJAR SHEVA. LO BISA BALIK BADAN KOK JENG, TENANG AJA ADA GUE," ucap Saeful
"Ngapain lo?" tanya Andry
"Jualan air. HAHAHHAHA."
"Garing nih si monyet," ucap Andry membuat semuanya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAQILLA [TERBIT]
Teen Fiction[Sudah terbit. Tidak tersedia di Gramedia] Kunjungi instagram guepedia_penerbitan untuk pembelian Fakih Pradifta Melvano. Dia acuh pada sekitar, sikap tersebut terbentuk karena semua yang ia hadapinya. Bahkan ia trauma menjadi orang baik, ia tidak i...