Chapter 16

26 5 2
                                    

Kerena sejatinya manusia itu,tidak bisa menentukan benar dan salah hanya dari satu sisi sudut pandang.
___________________________________________


Semalaman Iqbal dan Revo mencari Magy tapi tak kunjung juga ketemu.

"bal?"panggil Revo.

"hm"jawab Iqbal yang pandamgannya masih tetap kedepan,enggan menatap siapapun kecuali adiknya.

"maafin papah,bila nanti papah tidak berbuat apa apa,mungkin papah bisa untuk membatalkan perjodohan kamu dan wanita yang sudah di siapkan mamahmu,"ucap revo,dan membuat iqbal menengok ke arah revo.

"apa pah?"tanya iqbal antusias.

"papah harus cerai dengan mamah kamu,dan mengambil hak asuh kamu dan magy"ucap revo,tentu saja senyum iqbal yang tadinya sangat berharap papahnya akan membatalkan perjodohan ini,malah harapan itu pudar serta senyumnya pun pudar.

Iqbal tidak akan membiarkan perceraian di antara kedua orang tuanya,dirinya hanya pasrah untuk kali ini.

"ngga usah pah"ucap iqbal pasrah.

Pencarian megy hari ini gagal,iqbal dan revo terpaksa kembali ke rumah

Pagi hari pun tiba.

Keluarga yang bahagia,ya bahagia jika ada andre ayah emma yang hadir di tengah tengah emma dan ibu tirinya.

"ayok udah pada siap?"tanya andre.

"siap dong"ucap emma dan echa.

"helena dimana?"tanya andre.

"kayanya masih di atas deh mas,saya panggilan dulu ya"ucap nisa lembut dan di balas anggukan oleh andre.

Tak lama helena pun keluar dan berlari ke arah andre lalu memeluknya.

"gimana pah?lena cantik kan??"tanya helena sambil memutar mutar badannya,membuat andre tersenyum.

"cantik ko"ucap andre

"ya udh ayok semuanya ke mobil"ucap nisa.

Candaan dan gurauan hadir di tengah tengah mereka,membuat emma rindu akan seorang bunda yang baik,dan lemah lembut.

Pandangan emma tak tertuju atas candaan mamah tirinya ayahnya dan kakak tirinya,sedangkan echa hanya tertidur.

Emma melihat ke arah jendela tak mempedulikan kedekatan ayah mamah dan kakaknya itu,dirinya hanya memandangi ke arah luar jendela.

Mobil yang emma naiki berhenti di lampu merah.

Pandangan emma tiba tiba tertuju pada seorang gadis yang duduk di warung yang dekat lampu merah.

Tentu emma mengenalinya,lalu emma meminta andre membuka mobilnya.

"yah yah,bukain pintu mobilnya,cepet pah bukaain kuncinya"teriak emma.

Membuat mamah tiri,kakak tiri dan ayahnya menengok ke arah emma.

"kenapa sayang?"tanya andre.

"sudah cepet yah cepet"ucap emma histeris.

Tak menunggu lama andre langsung membukakan kunci mobilnya dan emma langsung membuka pintu mobil dan keluar berlari ke arah seorang gadis yang ia lihat tadi.

"magy"ucap emma yang sekarang sudah di hadapan magy,dengan tampilan megy yang kacau.

Rambut yang berantakan,mata yang sembab dan ada lingkaran hitam di bawah matanya,membuat wajahnya seperti monster.

"eh hay ka emma"ucap magy dengan sempoyongan.

Emma tak mengerti kenapa magy seperti ini,lalu ia langsung membawa magy ke mobilnya dan magy langsung menurut.

Better Than BeforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang