Chapter 17

27 3 0
                                    

Kadang kadang seseorang terlihat begitu bahagia saat di depan banyak orang,namun malam hari ia merasa kesepian,kosong dan bahkan tertekan.
__________________________________________

Sesampainya di rumah sakit Magy langsung di tangani oleh dokter di ruang UGD.

Iqbal dan Emma duduk di depan menunggu Magy.

"ka?percaya kalo Magy pasti baik baik aja" ucap Emma.

"ya ma" jawab Iqbal yang masih menunduk,Emma meraih tangan Iqbal dan Emma terkejut dengan keadaan Iqbal.

"ka Iqbal demam," ucap Emma panik,sembari memegang tangan Iqbal menmepelkan tanganya ke dahi Iqbal,ke pipi,dan ke mata.

"mata ka Iqbal juga bengkak kaya gini kenapa ka?" tanya Emma semakin khawatir.

"gue ngantuk ma" ucap Iqbal pelan,lalu membaringkan tubuhnya dan paha Emma sebagai bantalnya,Emma mengelus ngelus kepala Iqbal lembut.

Iqbal mulai menutup matanya ketika Emma mengelus ngelus kepalanya lembut.

Tak lama Iqbal tidur dokter pun keluar dari ruang UGD.

"bagaimana keadaan pasien dok?" tanya Emma.

"pasien sedikit stres,kejiwaannya agak terganggu,jadi hindari pasien dari hal hal yang membuatnya stres." ucap dokter.

"apakah saya boleh masuk dok?" tanya Emma.

"boleh,tapi nanti,pasien sedang bersiap akan di pindahkan ke ruang rawat inap." ucap dokter.

"baiklah dok,terimakasih" ucap Emma.

Setelah Magy di pindahkan ke ruang rawat inap,Emma membangunkan Iqbal.

"ka?Magy udah di pindahin ke ruanv rawat inap,kesana yuk" ucap Emma dan seketika Iqbal langsung bangun,dan berjalan sempoyongan.

"ka Iqbal hati hati,ayok aku bantu" ucap Emma,dan Iqbal hanya menurut.

Setelah di ruang inap Magy sedang tertidur pulas,Iqbal duduk dan memandangi Magy intens,sesekali air matanya jatuh,Emma yang tak tega pun tak bisa berbuat apa apa.

"ka Iqbal udah makan?" tanya Emma,dan Iqbal hanya diam.

"ka?" panggil Emma.

"hm" jawab Iqbal.

"ka Iqbal udah makan" tanya Emma,dan Iqbal hanya menggeleng.

Emma lalu keluar ruangan dan menuju kantin,membawakan sepiring nasi goreng untuk Iqbal.

Emma kembali ke ruangan dengan membawakan sepiring nasi goreng untuk Iqbal.

"ka Iqbal,makan dulu ya,habis itu ka Iqbal istirahat dulu,biar aku yang nungguin Magy" ucap Emma,lalu memberikan sepiring nasi goreng kepada Iqbal.

"gue ngga laper ma" ucap Iqbal.

"tapi ka Iqbal belum makan ka,seengganya makan dulu nanti minum obat trus istirahat dulu,makan dulu ya,sedikit aja ka" ucap Emma,tiba tiba saja Iqbal menyenggol kasar piring yang di pegang Enma dan terjatuh di lantai,membuat Emma kaget.

"GUE BILANG GAK MAU YA GAK MAU,NGGA USAH PAKSA GUE,NGRTII!!" teriak Iqbal dan Emma hanya bisa diam dan menunduk,lalu membersihkan makanan dan piring piring pecah,sesekali air matanya terjatuh.

Sangkin teledornya tangan Emma terkena pecahan piring,tetapi Emma hanya diam,lalu keluar membawa piring pecah dan nasi goreng yang berserakan untuk di buang ke tong sampah.

Emma berlari menuju toilet,sebenarnya Emma agak trauma jika di bentak seperti itu,Emma lebih baik di pukul daripada di bentak seperti itu.

Sedangkan di kamar Magy,Iqbal tampak merasa bersalah kepada Emma.

Better Than BeforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang