Chapter 11

54 13 5
                                    

Jangan biarkan masa lalu yang kelam kembali hadir,anggap saja dia benda mati,dapat di lihat tapi tidak dapat dirasakan:)
___________________________________________

Emma sudah siap di rumah begitupun dengan Echa,tepat jam 7 mobil Iqbal datang Iqbal masuk ke dalam rumah,sebenarnya Emma takut klo mamahnya pasti akan melarangnya.

"Emma ada temen kmu dibawah"teriak Nisa.

Emma dan Echa cepat cepat turun dan tentu saja Iqbal sudah ada disana.

Iqbal memandangi Emma lekat,sungguh cantik walaupun sederhana.

"tante,Iqbal pamit,iqbal pinjm sebentar anak tante,"ucap Iqbal.

"jangan kemaleman"ucap Nisa lalu pergi.

Setelah itu Emma Echa dan Iqbal pergi keluar dari rumah ketika mereka akan masuk ke dalam mobil sebuah batu terlempar dari lantai atas rumah Emma dan benar saja terdapat kakaknya yang sedang marah kepadanya.

Iqbal bingung kenapa ada Helena disini.

Tanpa ingn berpikir apapaun mereka pergi.

"ka kita mau kemana?"tanya Emma,Iqbal
hanya tersenyum membuat Emma kesal.

"ish ka Iqbal di tanya malah senyum"ucap Emma.

"lo cantik"ucap Iqbal,dan blush pipi Emma memerah,Iqbal yang menyadari tingkah emma sesekali meliriknya.

Echa sedari tadi nyerocos saja terkadang dia nyanyi klo ada musik.

Suara Echa bak emas,begitu merdu dan nyaman.

"mau kemana?"tanya Iqbal kepada Echa yang sedari tadi nyerocos terus.

"makan"ucap Echa dan merekapun akhirnya menuju restoran terus makan.

Selama makan Echa tak ada henti hentinya mengoceh sedangkan Emma asyik memakan ice creamnya setelah ia memakan nasi goreng.

"makan dulu Echa jangan ngomong terus"titah Emma.

"abisnya ka, Echa seneng banget bisa jalan jalan sama ka Iqbal,klo aja temen Echa ada yang baik dan ganteng kaya ka Iqbal"ucap Echa.

"ka iqbal tau ngga Echa punya temen cowok dia nyebelin banget dia suka jailin Echa kadang juga dia baik tapi tetep aja nyebelin"ucap Echa lalu memajukan bibirnya,membuat iqbal dan emma terkekeh melihat aksinya.

"dia ganteng?"tanya Iqbal.

"dia jelek,mirip grandong,tapi dia kaya bule bule gitu,ngga ada ganteng gantengnya dikit"ucap Echa

Iqbal tertawa pelan sedangkan Emma sekarang fokus memkan ice creamnya sampai belepotan

"ka Emma klo makan ice cream malu maluin udh gede masih aja celemotan"cibir Echa,membuat Emma malu lalu mengambil tisu niatnya untuk mengelap bibirnya tapi Iqbal terlebih dahulu mengelapnya.

"klo mkn tuh pelan pelan"ucap Iqbal setelah mengelap bibir Emma.

Emma diam mematung jantungnya berdegup kencang pipi emma merah dan iqbal mengetahuinya.

"pipi lo kenapa?"tanya iqbal dengan senyuman kikuknya.

"eumm eh ngga hehhe"ucap emma.

"sejak kapan pipi lo di merah merahin?"tanya iqbal.

"apaan si ka iqbal ngga"kesal emma,membuat iqbal kbali terkeleh melihat aksinya.

"ahhh echa juga mau makan ice cream di celemotin ah biar ka iqbal ngelap bibir echa pke tangan ka iqbal"ucap Echa kegirangan.

Better Than BeforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang