Chapter 21

27 1 0
                                    

Mudah berbicara, tapi tak mudah menghargai, manusia memang seperti itu tabiatnya
_____________________________________

Plakk

Satu tamparan sukses mendarat di pipi mulus Emma membuat Emma meringis kesakitan.

"lo selalu dapetin perhatian Iqbal dan dapetin dia" ucap Helena.

Plakk
"ini buat lo yang tiba tiba deketin Rendi" ucap Citra.

Plakk
"ini untuk lo,yang udah buat Glen benci sama gue" ucap Citra.

Tamparan demi tamparan Emma lalui dan terasa kaki Emma sudah lemas tinggal terjatuh saja tetapi Helena menahanya lalu membawanya ketepi kolam,membuat Emma takut.

"ka Lena jangan ka,ka Lena tau kan kalo aku takut masuk kolam renang ini,kolam renang yang dalem ini ka" ucap Emma ketakutan.

"tau lah,justru itu supya lo mati kalo ngga lo gila hahah" ucap Helena lalu menceburkan Emma kedalam kolam membuat Emma terkejut.

Emma sudah tidak tahan lagi dengan keadaanya,pasrah itulah yang ada di fikirannya.

"ya allah Emma berserah diri padamu,Emma hanya ingin hidup dan menwujudkan cita cita bunda,tetapi jika ngkau  menginginkan Emma dan membawa Emma ke bunda Emma juga siap,Emma rindu bunda" batin Emma,setelah Itu Emma tak sadarkan diri,membuat Helena Cs tertawa puas.

Tiba tiba suara dobragan pintu terdengar dan suara orang berlari juga terdengar semakin dekat.

"dasar bajingan" ucap seseorang yang masuk ke dalam rumah Helena lalu menceburkan dirinya ke kolam renang untuk membantu Emma.

"ma sadar lah" ucap seseorang tadi.

"Iiqbal nga pain kkamu didi sini" ucap Helena terbata bata.

"dasar wanita biadab" teriak Iqbal.

Iqbal kemudian mencoba memabangunkan Emma dengan menghentak hentakan dadanya menggunakan kedua tangan Iqbal tetapi belum ada reaksi dari Emma terpaksa Iqbal harus memberikan nafas buatan kepada Emma.

"Iqbal jangan berikan itu kepada Emma,dirimu hanya untuk ku saja" teriak Helena frustasi ketika melihat Iqbal yang sudah memberikan nafas buatan berulang kali,kemudian Emma terbatuk,dan mengeluarkan air.

"uhuukk uhukk"

"apa yang lo lakuin ke cewek gue Helena" teriak Iqbal dengan ekspresi seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya.

"dia tadi tergelincir Bal kita hanya menertawainya saja ketika dia tergelincir" ucap Helena takut.

"lo pikir gue percaya? Ngga bego" teriak Iqbal lalu tersenyum miring ke arah Helena.

"BI,,BIBI BAWAKAN HANDUK EMMA" teriak Iqbal.

"okeh karena lo sudah terlanjur tau kebusukan gue bal,gue bakalan bilang ke lo" ucap Helena meremehkan.

"gua hanya ingin Ayah Andre seutuhnya untuk gue,gue ngga mau berbagi dengan dia,ayah Andre lebih menyayngi dia ketimbang gue,meskipun gue bukan anak kandungnya seengganya gue disayang jangan di abaikan,karena Bundanya si Emma ini papah kandung gue meninggal karena lo ma,karena lo,lo tau? Hahha lo baru tau kan" ucap Helena lalu tertawa bahagia melihat ekspresi Iqbal dan Emma.

"gimana rasanya di perbudak oleh gue sama mamah gue selama bunda kesayangan lo yang beresngsek itu meninggal ke Neraka hahhaha" lanjut Helena.

"selanjutnya gue ngga terima kalo sekarang lo pacaran sama Iqbal,gue suka Iqbal dari zaman SMP tapi dengan mudahnya lo merebut Iqbal dari gue," ucap Helena di depan wajah Emma yang sudah berdiri di bantu Iqbal.

Tiba tiba.

Plakkk
Emma menampar Helena cukup keras membuat antek antek Helena bengong melihat Emma yang sering di buly marah lalu menmpar Helena.

"asal ka Lena tau,kematian bunda juga atas kelakuan ka Lena dengan mamah Nisa,tapi apa??Emma ngga pernah sedikitpun menyalahkan kalian Emma berfikir itu adalah takdir,yang sebenarnya kalian menyuntikan cairan kepada Bunda setelah itu membuat Bunda kejang kejeng iyakan?? Emma juga tau ka Lena,semua kebusukan ka Lena dengan mamah Nisa tapi Emma diam karena Emma menghargai keputusan ayah untuk menikah dengan mamah Nisa atas dasar keinginan Bunda,yang sebenarnya bunda menulis pesan itu karena ancaman dari kalian para manusia bidab yng tak punya hati, dikasih hati,minta jantung itulah kalian" teraik Emma yang sudah emosi.

"kenapa ka Iqbal ada disini dan nolongin Emma,kenapa ka??biarkan Emma mati dan bertemu bunda disana dari pada harus hidup dengan seorang manusia berhati iblis ini" ucap Emma menunjuk ke arah Helena.

Helena terjatuh,itulah Helena jika sudah emosi berlebihan pasti akan jatuh pingsan.

Flashback on

Ketika Emma di panggil Helena tak lama Iqbal menelfonnya lewat VC di WA kebetulan ka Emma tidak pernah mematikan datanya.

"hallo aka Iqbal" sapa Echa.

" ka Emma nya kemana?"tanya Iqbal.

"ka Emma tadi di suruh ka Lena turun" ucap Echa.

"ouh gitu" ucap Iqbal.

Echa dan Iqbal berbincang kecil kemudain Echa berteriak ketika melihat kebawah membuat Iqbal panik.

"kenapa Echa?"tanya Iqbal.

" ka Iqbal tolongin ka Emma hiksss,ka Emma sedang di siksa oleh ka Lena sama temen temenya" ucap Echa lalu memangis.

Echa melihat ketika Emma dijambak Helena.

Echa langsung turun lalu memvidio kejadian itu,sedangkan sambungannya dengan Iqbal sudah terputus karena Iqbal bilang akan kesini.

Tangis Echa masih tertahan ketika melihat Emma terjebur ke kolam.

kemudian tak lama Iqbal datang sedangkan Echa masih setia memvidio kejadian itu,setelah intruksi dari Iqbal Echa kembali ke kamrnya.

Flashback off

"bbal,bbantuin kkita bbawa Hhelena mmasuk" ucap Citra terbata bata karena takut.

"kalo gue yang bawa gue bakalan lempar dia ke kolam" ucap Iqbal lalu membantu Emma berjalan,sedangkan Echa sekarang sudah ada di atas.

Echa menangis,Echa juga lega untung saja semua pengakuan Helena terekam semuanya di ponsel Emma.

"Echa kenapa nangis?"tanya Emma.

"Echa tau semuanya,siapa yang buat Bunda meninggal ,hikkss" ucap Echa.

"Echa sudah memvidiokan semua perkataan si Helena manusia iblis itu,Echa akan berikan vidio ini ke ayah" ucap Echa.

"Echa ngga boleh,jika ayah marah sama mamah Nisa gimana,Echa tau kan mamh Nisa punya penyakit jantung yang artinya tidak boleh menerima kabar yang mengagetkan" ucap Emma.

"maaf ka,ini keputusan Echa Echa tidak mau nantinya malah Ayah jadi sasaran mereka" ucap Echa,Emma hnya bisa diam.

"ka Iqbal,terimakasih,ka  Iqbal pulang aja" pinta Emma.

"mana mungkin aku bisa pulang disaat keadaan kamu seperti ini" ucap Iqbal.

"aku punya apartemen,disaat orang tuaku bertengkar aku sering lari ke apartemen itu,kalo kamu mau kamu bisa tinggal disana saja,supaya kamu bisa tenang" ucap Iqbal.

"baiklah ka,tunggu aku akan bereskan beberapa pakaianku dan juga Echa."ucap Emma.

Setelah semuanya beres mereka menuju tempat yang di tunjukan Iqbal,saat ini Emma sangat terpukul,Emma menjadi lebih pendiam sekarang.

Hello apa kabar? Pasti baik,
Gimana setelah menunggu capter ini hadir kembali ka? 💞

Jangan lupa vote and coment nya ka, masukan dan saran saya terima dengan senang hati 😊

Better Than BeforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang