Setelah sampai diabang pintu, aku membuka pintu rumah. Ketika pintu sudahku buka, aku masuk. Dan menutup pintu dengan rapat.
Ketika berbalik, "DARR...". kak chanyeol tiba-tiba sudah dibelakang ku saja memasang wajah konyolnya, dan mengagetkanku. Tapi sayangnya Aku tidak terkejut.
"Yuji lo kok gak kanget sih?" Aku tertawa mendengar ucapannya.
"Untuk apa?", Oppa memasang muka sedih, membuatku mudah menggodai nya.
"Yah... Gagal dong." Ucapnya sedih.
"Memang." Ucapku seraya tertawa.
"Sudalah oppa... Jangan terlalu berusaha untuk hal kecil ini terus. Oppa memang selalu gagal untuk menjahiliku."ucapku menggodanya, sambil tertawa.
"Yakkk... Kau berani sekali meremehkan ku yuji."ucapnya lalu mencubit pipiku. Membuatku meringis kesakitan.
"A-aww... Oppa sakit, lepaskan." Oppa tidak melepaskan tangannya yang nakal mencubitku, dia malah sekarang mengusel-uselkan pipiku.
"Oppa aku bilang lepaskan."
"Tidak mau..."Ucapnya, "Sebelum kau jelaskan kenapa dikantung matamu, ada bekas kau abis menangis."tanya nya, membuatku terdiam. Aku memalingkan wajah. Ah.. aku baru tau ternyata kak chanyeol mengetah-uinya. Mengetahui aku abis menangis
Aku melepaskan jemarinya dari pipiku. "Apaan sih..., Udah ah yuji kekamar dulu oppa."elakku, aku ingin pergi tetapi terburu oleh tangan oppa yang langsung menahan tanganku.
"Kebiasaan buruk lo ini nih, buat kesel. Dek kalau ada masalah bilang sama oppa, jangan disimpen mulu sendiri. "Ucapnya menangkup punggungku.
"Aku gakpapa oppa", aku terseyum. "Gak ada apa-apanya kamu, sama dengan ada apa-apanya kamu dek."
Aku mendengarnya mengerecutkan bibirku. "Sok tau." Oppa langsung memukul kepalaku agak keras. Aku meringis kesakitan."Hei, dek dari kecil sampai besar ini kebanyakan yang banyak waktu dan selalu sama lo itu. Gue. Jadi jangan bilang sama gue, kalau gue sok tau tentang lo." Marahnya. Membuatku kesal sendiri.
"Yaudah, gak usah mukul kepala yuji dong. Kebiasaan buruk oppa ini nih, buat kesel. "
"Yaudah, jangan mengcopy ucapan kak chanyeol dong."ucap sok diimut-imutkan. Aku melihatnya jijik.
"Jijik ih... "
"Habisnya lo ngerusak terus moment gue yang lagi aku kamu, sama lo dek. Gue kan jarang banget ngomong lembut sama lo." Aku mendengarnya, memutuskan pergi dari situ. Oppa chanyeol lagi kumat, jadi harus menjauh. Aku bersyukurnya, ia kumat ketika sendiri. Biasanya dengan teman-temannya, yang seclub dengan oppa. Orang gila semua lo, teman-teman gilanya itu yang aku tahu, dan yang aku tahu gila banget. Yaitu kak sehun, sama kak kai. Kalau mereka disatukan, sudalah aku tidak bisa apa-apa. Hanya bisa bergeleng.
.
.
.Mataku tersilau, karna matahari yang sudah mucul dipagi hari ini, dan cahaya nya menebus kedalam kamarku. Aku melirik jam. 6.25. Aku hanya ber'Oh. Lalu bergegas kekamar mandi, untuk mandi.
Sarapan pagiku bentar lagi terdengar. Aku menghitungnya, seraya membersikan diri dengan air.
1
2
3
4
"YOON JAE BANGUN.... CEPET MANDI." Aku mengikutinya dengan tak bersuara. Inilah yang aku maksud sarapan pagi.
"YOON JAE BANGUN, INI UDAH JAM SETENGAH TUJUH LEBIH. GUE BELUM MANDI NIH, CEPETAN BANGUN."Oppa memang selalu bengitu, membangunkanku, setelah aku sudah bangun. Seharusnya aku membangunkannya yang selalu membangunkanku sesudah aku bangun duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish [COMPLETED]
Teen Fiction"Hidup itu gak bisa ditebak." -Yoon jae- Ini cerita yang asal mulanya, gak jelas. Dan tiba-tiba kalian terjebak dalam imajinasi diri Yoon jae... Cast 1 : ∆√Yoon jae ~ Umji ∆~Anggara ~ Kang Daniel