Matahari sudah muncul dicelah-celah jendela kamar Anggara, tetapi Anggara tidak terganggu sama sekali dengan hal itu.Sekarang sudah Pukul 7.30 WIB tetapi Anggara belum saja terbangun. Bundanya pergi kekamar Anggara dengan kesal.
Ckls
Pintu terbuka,. Bunda langsung mendekat keAnggara. "Anggara bangun, ini udah siang. Kamu harus sekolah!!! Jangan tidur aja." Ujar Bunda sambil menggoyangkan tubuh Anggara.
"Masih ngantuk Bun, bentar lagi ya." Tawar Anggara masih terpejam.
"Kamu tuh ya bandel, cepetan bangun nanti telat kesekolahnya!!." Kesal Bunda.
"Bentar lagi Bunda."
"Astaqfirullah... Anggara bandel ya!!! Nanti besar kamu mau jadi apa!!! Dibangunin susah gini."
"Ayam kokok aja besarnya tetep kaya gitu-gitu saja. Gak rubah." Jawab Anggara. Bundanya udah usap-usap dadanya, untuk bersabar.
"Oh jadi kamu mau disamain kaya Ayam kokok ya?!!."
"Pikir aja sama Bunda? Emang Bunda mau anaknya disamain sama Ayam Kokok?." Tanya Anggara, lalu ia bangkit dan pergi kekamar mandi. Tanpa berdosa kepada Bundanya. Karena pagi-pagi sudah membuat kesal, tapi ya mau ngimana lagi Bundanya sudah memaklumi anaknya sangatlah Baik sekali.
......
Anggara pergi kesekolah setelah tadi berdebat lagi dengan Bundanya.
Anggara memasuki kelas, Anggara langsung menyimpan tasnya dimeja bangkunya. Melihat sekitar kearah bangku Yoon jae yang tidak terlihat olehnya tidak ada Diya dan Jian. Hal ini membuatnya terseyum karena ini lebih mudah untuknya bicara dengan Yoon jae, Lalu Anggara pun mengha-mpiri Yoon jae dibangkunya, yang sedang membaca novel.
Anggara duduk didepan tempat duduk Yoon jae. Yoon jae menoleh. "Ada apa?." Tanyanya yang sudah tau kehadiran Anggara pasti ada maunya.
Anggara seyum-seyum, "Jawaban jae?." Ujar Anggara. "Jawaban apa?." Tanya Yoon jae segaja mengulur-ulur waktu. "Huftt... Jawaban kemarin." Ujar Anggara tampak terseyum masem.
"Enggak ada jawabannya."
"Ah... Lu mah ngebohong." Ujar Anggara. Yoon jae menoleh lagi. "Emang ada ya, aku kelihatan punya muka bohong?." Tanya Yoon jae, lalu ia fokus lagi keBukunya. Percayalah disini Yoon jae sudah sangat cape berbohong, dan mengatur sikap gugupnya dan raut muka dia yang cemas didalam batinnya. Sikap Dingin bukanlah dirinya saat ini.
Anggara udah menggeruntu-ngeruntu sabar. "Yausah kalau lo gak jawab, biar gue yang jawab. Gue cinta sama lo dan lo cinta sama gue. Dan seka-rang lo nembak gue, gue terima. Ya kita pacaran sekarang." Ujar Anggara menatap Yoon jae terseyum. Pelipis Yoon jae langsung berkeringat.
"Jangan bicara omong kosong." Ujar Yoon jae tanpa menoleh, Anggara untuk beberapa kalinya ia menahan sabarnya. "Yaudah gue nembak lu aja, terus gue minta jawabannya??." Untuk bersabar lagi Anggara.
"Apa jawabannya?." Balik nanya Yoon jae pada Anggara.
"Iya, gitu." Suruh Anggara.
"Iya gitu." Yoon jae menurut, dan Anggara langsung terseyum bahagia.
"Oke, tanggal 6 April 2017 jam 8.10 pas, itu tanggal dan waktu jadian kita." Ujar Anggara. "Apa-apaan? Aku belum menjawab pertanyaanmu?." Ujar Yoon jae pura-pura tidak terima. Sebenernya Yoon jae senang kok, malahan sangat-sangat senang.
Anggara terseyum masam.
"Kamu tadi udah bilang Iya sebelumnya Yoon jae. Lama-lama kesabaranku makin sini , makin mengurangni." Ujar Anggara.
"Tumben pake aku kamu, biasanya juga lu lo." Ujar Yoon jae.
"Kan udah pacaran, kalau udah pacaran mah. Harus diganti dong, harus lebih lembut sama pacarnya." Jelas Anggara sambil terseyum. Sungguh Yoon jae sangat Bahagia.
"Hahahah... Hahahah... Apaan sih. Pacaran aja enggak." Yoon jae tertawa lalu ia pergi meninggalkan Anggara. Sungguh Yoon jae tertawa senang.
Anggara langsung mengejar Yoon jae, "Ih... Kan tadi Yoon jae udah bilang iya. "Ujar Anggara, mengintil Yoon jae disebelahnya.
"Enggak merasa tuh... "
"Wih... Ada apaan nih, beduaan. Lagi ngomongin apaan sih?." Tiba-tiba Diya dan Jian datang menghampiri mereka berdua.
"Iya, lagi ngegosip apaan ini??." Ujar Jian ikut-ikutan juga. "Ngosipin lu." Jawab Anggara dengan kesal.
"Perasaan aku tanya dengan lembut deh, kok kamu nyolot ya?!!." Agak Kesal Jian.
"Makannya jangan nganggu orang yang lagi pacaran." Jawab Anggara lentang. Diya dan Jian mebelakkan matanya. "Sejak kapan kalian pacaran? Lu bohong ya angga??." Ujar Diya masih menatap mereka tak percaya. "Kalian pacaran sejak kapan??." Tanya Jian penasaran dan sekaligus masih kanget dengan fakta ini.
"Jangan percaya sama Anggara, siapa yang pacaran." Ujar Yoon jae sambil tangannya memberikan bentuk x beberapa kali.
"Kitakan tadi baru pacarannya, kamu jangan lupa dong." Tatap Anggara, penuh harap kalau Yoon jae akan jawab iya.
"Wah... Diy bahasanya Anggara rubah ama Yoon jae. "Tak percaya Jian mengajak Diya juga untuk membicarakannya.
"Wah... Parah sih.. udah pakai aku kamu. Kesananya bakal lebih parah nih... kedepannya kemungkinan panggillannya nanti Bakal ayang ebeb." Ujar Diya juga, masih tak percaya dengan kejadian ini. Yoon jae mah malah tertawa.
"Asiyapp... Nanti gue ubah besok deh diubahnya jadi ayang Yoon jae." Ujar Anggara antusias. Yoon jae mah udah menggeleng-geleng aja pasrah, mungkin.
"Apa-apaan sih kalian. Udah ah.. aku mau keUKS." Ujar Yoon jae sambil mengang pelipisnya yang mulai pusing kembali.
"Kamu sakit sayang?." Tanya Anggara.
"Waduh... Itu bahasa, Kamu tambah Sayang. Gila sudah suasana saat ini." Ujar Diya menggelengkan kepalanya tak percaya, dan tak percaya.
"Lebih gila Diya." Ujar Jian, menatap Anggara tak percaya.
TBC.
Maaf kalau ada Typonya ok👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish [COMPLETED]
Teen Fiction"Hidup itu gak bisa ditebak." -Yoon jae- Ini cerita yang asal mulanya, gak jelas. Dan tiba-tiba kalian terjebak dalam imajinasi diri Yoon jae... Cast 1 : ∆√Yoon jae ~ Umji ∆~Anggara ~ Kang Daniel