Wish-6

66 17 0
                                    

"Pagi Yoon jae, si gadis korea selatan."ucap Diya, memeluk Yoon jae dari belakang tiba-tiba.

"Hentikan berbicara begitu. Aku tak suka kau bicara begitu. Oh iya, mana Jian? Kau sendiri?".

"Iya, Jian tadi udah berangkat duluan dariku. Dia pasti sekarang sudah dikelas."ucap Diya, seraya melanjutkan jalan mereka untuk kekelas.

"Yoon jae?"

"Hmmm"

"Kau tau tidak-

"Tidak tau, kan kau belum cerita." Potong Yoon jae.

"Ih... Dengarkan dulu makannya. Diya punya ngosip baru nih.."ucap Diya bangga, padahal orang selalu berpikir. Kalau cuma bangga karena mendapat kan ngosip baru, apa yang dibanggain coba. Pikir Diya.

"Hilih... Mendapatkan ngosip aja bangga. Kebiasaan banget nih." Ucap Yoon jae tanpa menoleh. Sedangkan Diya hanya berdecih. Moodnya tadi ingin bercerita tentang ngosip yang dia dapat kepada Yoon jae, jadi batal karena moodnya sudah rusak oleh orang yang ingin diceritakan tentang ngosip yang dia dapat itu.

Tak terasa berjalan, sekarang Yoon jae dan Diya sudah sampai dikelas. Suasana kelas sudah ramai, karena tak terasa sekarang mulai menuju siang.

"Pagi. Yoon jae Imut sekaligus cantikk, dan Diya Cantik saja. Datang." Sapa Yoon jae kepada Anggara, dan Jian. Seraya memberikan eagyo mereka pada Jian dan Anggara.

"Hilih... Cantik imut dari mananya?". Ucap Anggara menatap Yoon jae, dengan refleknya Yoon jae memukul Kepala Anggara dengan keras. "Jangan rusak mood dong. Ini masih pagi." Ucap Yoon jae datar. Sedangkan Jian dan Diya menertawakan Anggara yang baru saja tadi dipukul kepalanya oleh Yoo jae.

"Yaelah..., Hargain dikit dong gue. Gue baru aja selesai sembuh. Bukannya di sayang-sayang gitu, dielus-elus gitu, bukannya diteraktir makanan gitu. Ini malah dipukul kepala gue. Sakit tau."protes Anggara. Tawa dari tiga perempuan itupun semakin pecah.

Yoon jae langsung  Menggelus-elus kepala Anggara, dengan kasar. "Uch.. uch, sini aku elus-elus kepalanya. Biar diem mulut si ganteng kata Bu diana ini."

"Elu mah bukannya ngelus kepala, elu mah malah ngerusak rambut gue yang udah keren tadi."ucap Anggara. Yoon jae menjauhkan tangannya dikepala. "Serba salah, udah syukur seorang Yoon jae mau menurutinya."

Yoon jae langsung pergi dari meja, Anggara dan Jian didepannya. Menuju duduk disebelah meja satu lagi, meja belakangnya yang ditempati oleh Diya.

"Jae, minjem pulpen dong." Pinta Anggara menghampiri meja Yoon jae. "Modal dong Anggara."ucap Yoon jae.

"Yaelah pelit amat, buruan mana pulpennya." Yoon jae berdecih, "Gak punya malu. Mau minjem, marah-marah lagi."

"Heheh... Yaudah maafin dah. Yaudah buruan ih, gue belum nyalin Pr bu Diana nih."

"Iya bentar dulu." Yoon jae langsung membuka tasnya, untuk mencari pulpen.

Tiba-tiba dari pintu, ada siswa yang masuk teriak-teriak. Membuat para siswa kelas 11.8, beralih mengamati siswa tersebut. Termaksud Yoon jae, Anggara, Jian, dan Diya."BU DIANA... BU DIANA... GAES... BU DIANA. SIAP-SIAP GAESS." Setelah siswa mendengar begitu, mereka langsung ke tempat duduk masing-masing. Kecuali Anggara yang masih nunggu berdiri didepan meja Yoon jae, sedangkan Yoon jae masih mencari pulpennya ditas. "Ga, duduk dong. Bu diana mau masuk nih..."Protes salah satu teman sekelas.

"Yah tar dulu dong... Buruan napa jae. Lama banget." Protes Anggara pada Yoon jae. "Iya, tar dulu."

Mucul lah, dari luar guru yang bernama Bu Diana itu, dari kaca jendela luar. Bersama dengan seorang pria.

Anggara melihat dipintu sudah ada bu diana, ia lansung duduk ditempat duduknya dengan cepat tanpa sepegetahuan Yoon jae. Sedangkan Yoon jae masih mencari pulpen ditasnya.

"Selamat pagi menjelang siang anak-anak." Sapa bu diana, masuk kelas dengan seorang pria kedalam, terseyum lembut. Mendengar suara Bu diana, Yoon jae langsung menyimpan tasnya dan, membetul kan duduknya dimeja. Sedangkan siswa lain, mulai berisik membisik-bisik tentang pria itu. Yoon jae yang sedang membetulkan duduknya, tiba-tiba heran, mendengar pasti bahwa saat ini banyak orang yang berbisik-bisik sekarang dikelas.

Setelah  Yoon jae selesai membetul kan cara ia duduk. Yoon langsung melirih kedepan. Yoon jae sangat terkejut ketika melihat seorang pria yang bersama Bu diana.

"PAGI BU..."ucap serampak para siswa, kecuali Yoon jae.

Oke, jae kamu pasti bisa kok. Oke, jangan khawatir cuma karna ini.

"Karna ibu saat ini sangat repot, karna akan ada rapat guru. Ibu akan to the point pada kalian. Pasti kalian terkejut ibu membawa seorang pria remaja kedalam kelas kalian kan?. Maka dari itu ibu akan memperkenal kan pada kalian. Namanya Hyunjae Verloren. Dia adalah siswa baru disekolah ini, dan sekaligus akan menjadi teman baru kelas kalian. Yasudah sekian dari ibu, sekarang kalian tidak akan belajar bahasa indonesia, ibu mau rapat. Yasudah selamat siang anak-anak." Ucap Bu Diana panjang lebar. Uh... Katanya To the point, tapi panjang banget ngomong nya. Tapi tak apa lah.. sekarang jam kosong harus happy. Batin Yoon jae.

Bu diana pun keluar dari kelas, siswa-siswa kelas 12.6 pun langsung menghampiri Hyunjae. Terutama  siswa perempuan yang menduluani. Yoon jae yang melihatnya, mengge-lengkan kepala. Ia tak peduli, lebih baik tidur sambil mendengarkan lagu diponsel dengan Headseat. Pikir Yoon jae.

"Jae... Ayo kesana yu.."Ajak Jian. Yoon jae menatapnya malas, "Iya.. ayo ih...  Kita liat siswa baru itu Jae. Dia ganteng tau." Tambah Diya antusias.

"Sudah kalian kesana saja, Gak minat aku kesana. Gak guna. Gak peduli mau ganteng atau mau orangnya keren. Yang penting sekarang aku mau tidur."Usir Yoon jae. "Ih... Kerjaannya tidur terus. Ayo ih... Kita liat bisa jadi, nanti dia adalah salah satu jodoh diantara kita bertiga." Ucap Jian berhadap.

"Ingin terus.. kerjaannya ingin terus. Cape dengernya. Udah sana kalau mau liat-liat aja jangan banyak omong. Gak usah ajak-ajak. Oke." Usir Yoon jae patal. Disatu sisi lain, seorang pria saat ini sedang memperhatikan nya. Memandangnya dalam diam. Dan membiarkan siswa-siswa mengoceh, dan bertanya. Tanpa ia jawab.

TBC.

Wish [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang