-Parkiran
"Kak Chanyeol tadi denger Yoon jae sama Anggara Ngomong dari awal?." Tanya Yoon jae hati-hati.
"Untung ada gue dek, udah masuk mobil sanah. Kalau udah nyampe nanti, langsung tidur besok kan sekolah. Eomma sama Appa biar Kak Chanyeol yang urus. Dan Jangan mikirin tentang Anggara dulu." Jelas Chanyeol, lalu tangannya mengusap rambut Yewon. "Hati-hati dijalan. "Ucap Chanyeol. "Iya bawel." Jawab Yoon jae.
Yoon jae pun masuk kedalam mobil, didalamnya ada supir rumah untuk mengantar Yoon jae kerumah.
....
Rumah
Yoon jae masuk kedalam kamarnya, setelahnya Yoon jae masuk kedalam Kamar mandinya.
Setelah selesai mandi, memakai baju, dan mengeringkan rambutnya. Yoon jae duduk dimeja belajar.
"Ah... Bagaiman besok? Aku tidak bisa bertemu dengan Anggara lagi setelah tadi Anggara bilang begitu." Lemes Yoon jae.
Beberapa kali Yoon jae berpikir untuk besok tidak bertemu dengan Anggara, tapi hasilnya nihil. Yoon jae tidak bisa berpikir saat ini.
Trttt~~~~
Tiba-tiba ponsel Yoon jae berbunyi, ada notif muncul di ponselnya. Di Apk chatnya.
Dan ketika dilihat notif chat dari Anggara, Yoon jae langsung membuka nya.
°¢° Anggara (Gak peka)
•P
•P
•P
•Jae udah tidur blom?
•Jae lu belum jawab pertanyaan
Gue tadi?
•Jawab Jujur aja...Yoon jae bingung harus menjawab apa? Dia masih ngrongi.
Jawab apaan sih?•
•Jawab lo Cinta sama gue?
•WarooTau ah•
•Kalau lo cinta sama gue, kenapa lo gak ngomong sama gue. Lo mendem
Hati lo sendiri itu cuma buat lo sakit
Hati aja.
•Lo tau? Gue benci sama orang yang gak suka jujur, dan lo temen gue. Lo
Bohongin gue. Jujur jae...Yoon jae memengang kepalanya agak sedikit pusing tiba-tiba, dan badannya pun tiba-tiba panas. Yoon jae begini bukan karena Anggara, dia begini secara tiba-tiba terjadi ditubuhnya.
Yoon jae membaca chat dari Anggara, Dan ingin membalas.
°¢° Anggara (Gak Peka)
Nanti lagi, besok ngomongnya•
Dan disitu, setetes darah jatuh kelayar Ponselnya, Yoon jae memengang hidung bagian bawahnya.
Yoon jae langsung berlari kekamar mandi dan mencuci lubang hidung nya yang keluar darah (mimisan).
Yoon jae aneh, tiba-tiba dia mengalami hal ini. Dan pusing pada kepalanya juga masih terasa.
Yoon jae langsung menuju ranjang nya, karena dia pikir dia mengalami ini karena kurang istirahat.
Yoon jae perlahan tertidur. Dan Yoon jae lupa menghapus darah dari indungnya dilayar ponsel.
.....
Keesokan harinya, Yoon jae udah rapih dengan seragam terlekat ditubuhnya, dan kantongpun sudah ia pakai.
Yoon jae turun kebawah dengan wajah agak pucat dan pusing semalam belum juga merendah dikepalanya, lalu langkah nya pergi kemeja makan.
Yoon jae langsung mendudukan dirinya dibangku kosong. Yoon jae memengang pelipisnya, seraya ia putar-putar dengan jarinya.
Apakah sekolah saja ya? Atau tidak. Kepalaku sangat sakit. Batin Yoon jae melesat.
"Ajumma... "Panggil Yoon jae.
Ajumma pun datang, menghampiri Yoon jae. "Iya, Yoon jae butuh apa? Biar Ajumma bawakan." Ujar Ajumma. Yoon jae menoleh, terlihat muka agak pucat Yoon jae dan pelipis yang bergerigat.
Ajumma terkejut, Ajumma langsung mendekati Yoon jae. "Yoon jae sakit? Mengapa tidak bilang kepada Ajumma." Ucap khawatir Ajumma.
"Tidak apa-apa kok, aku panggil Ajumma. Mau menanyakan sesuatu. Apakah masih ada obat pusing dikotak obat?." Tanya Yoon jae.
"Bentar Ajumma cek... "Ajumma langsung berlari ketempat penyimpanan obat.
Tak lama Ajumma pun kembali, membawa obatnya. "Ini ada obatnya, tapi sebaiknya nak Yoon jae kedokter saja biar ketahuan Yoon jae sakit apanya." Ujar Ajumma. Ajumma memberikan air mineral segelas dan Obat yang sudah dibuka bungkusnya.
Yoon jae langsung memasukan obatnya dan meminum airnya. "Tidak usah berlebihan Ajumma. Palingan juga ini cuma aku kecapean. Besok juga sembuh." Ujar Yoon jae terseyum.
Yoon jae membawa beberapa lembar tisu, lalu ia pakai untuk mengelap pelipisnya yang berkeringat.
"Yasudah aku pergi dulu ya." Pamit Yoon jae.
"Yoon jae yakin mau sekolah? Muka Yoon jae pucat gitu mau sekolah. Nanti disekolah ada apa-apa gimana? Jangan dipaksain Yoon jae." Jelas Ajumma.
"Masih bisa sekolah kok. Yaudah Yoon jae pergi dulu ya. "Pamit Yoon jae, Ajumma hanya mengangguk.
Yoon jae memasuki mobilnya, dan supirpun langsung menancepkan gas.
Tak lama, Yoon jae pun sampai. Yoon jae keluar dari mobil.
"Yoon jae...." Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Yoon jae. Yoon jae menoleh. Dan ternyata yang memanggilnya Diya dan Jian.
"Pagi.. "ucap mereka kompak.
"Too." Jawab Yoon jae.
Jian memengang wajah dibagian dagu Yoon jae, "Yoon jae kok kelihatan pucet gini sih?? Sakit?." Tanya Jian aneh.
"Oh iya, aku baru menyadarinya. Yoon jae sakit?? Kenapa sekolah." Tanya Diya pun ikut-ikutan.
"Enggak kenapa-kenapa kok, cuma agak pusing aja dari kemarin. Tapi Udah minum obat kok, tenang aja." Jawab Yoon jae.
"Bener gak kenapa-kenapa? Kalau nanti pusing banget, langsung bilang kekita ya. Telepon Suami hayalan kamu juga gakpapa kok." Ujar Diya.
"Iya, telepon aja kalau bisa." Ujar Jian tertawa dengan Diya. Yoon jae dahinya berkerut.
"Suami hayalan aku? Emang ada?." Tanya Yoon jae bingung. Diya dan Jian langsung berhenti tertawa, heran melihat Yoon jae.
"Suami hayalan kamu kok gak tau sih?." Ujar Diya. "Tidak tau, memang siapa?." Tanya Yoon jae.
"Jungkook, yatuhan... Yang selalu kamu banggakan itu." Ucap Jian.
"Setau aku, aku gak pernah mengucapkan bahwa Jungkook adalah suami hayalanku. Dia idola ku bukan suamiku." Jelas Yoon jae, Diya menyodorkan kepala Yewon.
"Kau bercanda, baru saja tiga hari yang lalu kau bicara begitu, malahan kau selalu mengucapkannya. Ah.. aku rindu Jungkook, suamiku. Kau selalu begitu." Jelas Diya.
"Sungguh aku tidak merasa." Jawab Yoon jae.
"Yoon jae kok tiba-tiba menjadi pelupa, ingatanmu kan baik sekali. Kau tidak pernah kesulitan malahan dalam mengigat sesuatu tapi sekarang? Kau pelupa. Kau aneh Yoon jae." Jelas Jian.
Diya langsung merangkul Jian dan Yoon jae bersamaan. "Sudahlah... Jangan memikirkan hal aneh. Mungkin Yoon jae kecapean jadi pelupa gini." Pikir Diya positif.
Mungkin... Batin Diya dan Jian, tanpa mereka sadari mereka membatin perkataan yang sama.
Sungguh bagi Diya dan Jian hal ini sangat aneh. Yoon jae pada hari ini sangatlah aneh, baru pertama kali Yoon jae melupakan sesuatu.
TBC.
Maaf kalau ada Typo ya😁.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish [COMPLETED]
Teen Fiction"Hidup itu gak bisa ditebak." -Yoon jae- Ini cerita yang asal mulanya, gak jelas. Dan tiba-tiba kalian terjebak dalam imajinasi diri Yoon jae... Cast 1 : ∆√Yoon jae ~ Umji ∆~Anggara ~ Kang Daniel