Wish-5

71 18 0
                                    

Sebuah keluarga harmonis saat ini sedang duduk manis di meja makan. Dengan sesekali mereka bergurau satu sama lain. Bagi Yoon jae moment ini adalah moment yang salalu diharapkan dan dirindukan. Ayah, ibu, dan kakaknya berkumpul. Ini sangat menyenangkan. Yoon jae dan keluarga kecilnya jarang sekali makan bersama, ayah dan ibunya selalu sibuk mengurus perusahaan mereka. Dan Yoon jae harus memakluminya, karna Ayah dan Ibunya melakukan ini untuk dia juga dan kakaknya.

Yoon jae bersyukur memiliki kakak, yaitu Chanyeol. Menurut Yoon jae, Chanyeol adalah seorang kakak laki-laki yang sangat baik, sabar, dan perhatian. Walaupun Ayah dan Ibunya jarang perhatian padanya karna pekerjaan mereka yang diluar negari, dia tidak merasa sendiri dan tidak ada yang memperhatikannya. Dia selalu membuang pikirian itu, karna Chanyeol selalu ada untuknya, dia selalu perhatian sekali padanya. Membuatnya senang selalu dirumah, ya walaupun tak ada Ayah dan Ibunya.

"Yoon jae disekolah temanmu baik-baik semua kan?"tanya Ibu Yoon jae.

"Tentu, kapan-kapan eomma harus bertemu dengan temanku. Mereka pasti akan senang bertemu dengan eomma" ucap Yoon jae sambil memakan makan malamnya.

"Begitu kah? Sepertinya eomma harus berkenalan dengan teman-temanmu."

"Jangan eomma. Temannya Yoon jae pada gila semua."Begitu kesalnya Yoon jae mendengarnya, ingin rasanya ia menendang anaknya itu. Yoon jae dengan tenangnya menjawab, "Iya dong... Gila semua malahan. Hereuyy."Ucap Yoon jae menatap sang kakak datar.

"Apa? Gila? Yang benar saja chanyeol kau juga Yoon jae kalian ini. Masa orang gila disekolahin sih... Ada-ada aja kamu tuh." Ucap Ayahnya terkekeh, begitupun Ibunya.

"Tuh.. dengar",ucap Yoon jae dengan berani nya, setelahnya dia memukul kepala Chanyeol. Agak keras. Kak Chanyeol gak bakal ngerasain sakit kok, cuma mendengar suara pukulan nya aja yang keras.

"Awww... Yoon jae kamu ngapain mukul kepala Oppa!!." Kesal Chanyeol, memengangi kepalanya yang dipukul oleh Yoon jae. Sedangakan Yoon jae, santai melanjutkan makananya.

"SOkkk, ngomong kamu. Biasanya juga bilangnya Lu.. Looo."Cibir Yoon jae. Chanyeol menggebuskan napas. Chanyeol kalau berbicara dengan Yoon jae kalau gak ada Ayah dan Ibunya Lu, Lo, Gue. Kalau berbicara dengan Yoon jae ada Ayah dan Ibunya, ya gitu berbalik. Lebih Indonesia Baku. Bisa dibilang Prediksi malas mendengar nasehat kedua orang tua.

"Sabar, orang ganteng mah selalu gini. Dinistain mulu sama adik." Ucap Chanyeol mengusap dadanya dengan kedua tangannya. "Ck, Ganteng dari mananya? Dasar lebay. Alay." Ucap Yoon jae menenatapnya jijik kearah Chanyeol. Membunuh Adik sendiri bakal dosa gak sih! Umpung didepan ada pisau tajem nih, enak kayanya ditusuk kebadan adik gue nih. Ayah dan Ibu mereka hanya menatapnya dengan kekehan.

"Udah-udah, makan makanannya. Abisin."suruh ibunya. Yoon jae dan Chanyeol menurutinya.

Merekapun Melanjutkan makan dengan keheningan. Hanya ada suara sendok yang gersak gersik dipiring.

.
.
.

Keheningan merekapun mulai terhilang ketika Ayah mulai berbicara, "Oh iya, Yoon jae kau masih ingat tidak dengan teman masa kecilmu. Yang selalu bermain dan berangkat sekolah denganmu, ketika kita masih tinggal dikorea?."Tanya ayah, membuat keningnya mengerut.

"Apa? Yang mana? Siapa?" Tanya Yoon jae, "Temanmu laki-laki itu, tetangga kita yang waktu itu. Ah... Appa lupa. Namanya tuh... Kalau tak salah junrae.. gitu? Ah...Appa lupa. Chanyeol kau pasti tau."ucap ayah, kebigugan sendiri. Sedangkan Yoon jae masih belum mengingat.

"Bukan Junrae Appa. Namanya Hyunjae. Memang kenapa? Menanyakan nya ." Setelah mendengar namanya, Yoon jae langsung teringat tentang Hyunjae. Teman masa lalunya.

"Dia akan pindah sekolah. disekolah Yoon jae."

Huhukk huhukk

Begitu kangetnya Yoon jae, sampai terselak makanannya. Ibunya lang-sung memberi minum kepadanya. Yoon jae langsung menerimanya.

"Makanlah dengan pelan-pelan. Jangan terburu-buru, jadi seperti ini kan."omel Ibunya. "Putri Appa tak kenapa-kenapa kan?." tanya Ayahnya dengan lembut. Begini lah perbedaan ekspresi bicara seorang Ayah dan Ibu.

"Ah... Tidak apa-apa Appa. Tadi tiba-tiba ditengrokanku ada batu kecil masuk. Jadi aku terselak."ucap Yoon jae bercanda. Megitu menyebalkan nya seorang chanyeol langsung nyamber aja, "Mana ada batu kecil tiba-tiba masuk kedalam mulut." Kata Chanyeol membuat Yoon jae makin geram ingin lebih memukulnya. Ayolah mungkin anak kecilpun pasti tau dia tadi berucap hanya bercanda, tetapi begitu bodohnya Chanyeol mengangapnya serius.

"Chanyeol, adikmu tadi hanya bercanda berucapnya. Kau selalu menganggap serius saja setiap hal." Ucap ayah, terkekeh.

"Oh iya, sayang. Kau tau dari mana Hyunjae akan pindah sekolah, disekolah Yoon jae?."

"Ah.. soal itu, kau ingat sayang yang aku bilang kemarin. Bahwa aku akan bertemu klien dicafe? Ketika aku melihat wajah klienku. Ternyata wajahnya sangat tak asing, dia adalah tetangga kita dulu yang dikorea. Ketika aku ingin menyapanya duluan. Dia langsung menyapaku lebih dulu. Kami langsung akrab, kami saling bercerita tentang anak kita dengan anaknya dulu berteman. Dia bilang bahwa dia dan keluarganya sedang tinggal diindonesia, dia bilang bahwa Hyunjae akan pindah sekolah disuatu sekolah diindonesia setelah pulang dari Paris. Ketika aku tanya sekolah nya akan dipindahkan kemana, dia memberi tahuku sekolahnya. Aku senang setelah mengetahui bahwa sekolahnya itu, sekolah anakku Yoon jae. Dia juga senang setelah mende-ngar bahwa Yoon jae bersekolah disana."Cerita Ayah panjang lebar dengan antusias. Yoon jae dan Chanyeol hanya mengamatinya saja.

"Ah... Begitu jadinya. Yoon jae kau pasti senang bertemu lagi dengan teman lamamu."ucap ibu menatap Yoon jae. Yoon jae hanya menatap balik ibunya dengan Small Fake.

"Ah... Sepertinya Yoon jae akan berjodoh dengan Hyunjae."Ucap asal Chanyeol yang dapat pukulan menyakitkan legan Yoon jae. "Jangan bicara sembarangan Oppa. Aku bisa aja memotong bibirmu itu." Ancam Yoon jae.

"Boleh Tuh... Jika Yoon jae dan Hyunjae dijodohkan."ngoda ayah seraya berpikir. "Appa.... "Meregek Yoon jae. Yang hanya mendapat kan Tawaan Ibu, dan kakaknya.

"Sudah... Sudah, kau Cocok dengan Hyunjae." ngoda Sang kakak. Amarah Yoon jae sudah patal, dia berhenti makan. Lalu pergi meninggalkan makan malamnya begitu saja. Dengan wajah kesal merahnya.

Please Baca, Vote
&
Komen

Wish [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang