Wish - 18

28 11 1
                                    

Pagi yang indah, aku merapihkan baju seragamku dan memasang kantong sekolahku dipunggung. Melihat diriku dikaca, dan tak sadar pikiranku teringat akan pembicaraan Appa semalam.

Setelah pertengkaran aku dan Appa, Eomma dan Appa menghapiriku dikamar setelahnya.

Flashback

"Jangan menemuiku untuk sekedar membicarakannya," meraka sudah tau apa maksudku.

"Arraseo, Appa melakukan ini untukmu. Mengertilah?!."

"Aku sudah mengerti, tapi pendidikan ku sangatlah penting Appa. Dan akukan sekarang kelas 11 dan mau masuk kelas 12, dan itu sebentar lagi. Aku ingin sekolah SMA ku sampai lulus, lalu aku tidak akan kuliah." Jelasku.

"Appa mengerti untuk sekian kali, tetapi penyakitmu masih ditahap satu, dan itu masih sangat bisa kita obati. Dan pengobatanmu harus ekstra, supaya cepat sembuh. Lalu setelah kau sembuh, kau bisa bersekolah lagi dengan keadaan sehat." Aku menghela napas, yang dibilang Appa benar.

"Bisakah aku meminta sesuatu?."

"Meminta apa?."

"Aku ingin bersekolah satu minggu saja, dan aku akan keluar dari sekolah untuk berobat."

Terdengar Appa menghela-hela, "Yasudah, Appa mengijinkanmu." Setelahnya Appa keluar dari kamarku.

Setelah aku mengingatnya lagi, dalam seminggu ini aku harus membuat sesuatu hal kepada teman-temanku. Yang aku usahakan, membuat mereka tidak akan melupakannya.

......

Aku turun kebawah, dan cepat-cepat keluar untuk menaiki mobil  untuk bersekolah. Tapi aku harusnya sarapan dulu, tapi karena aku tak mau diceramahi aku terlebih kabur.

Setelah didepan aku tak segaja  melihat mobil, yang tak ku kenali berada didalam rumahku. Tapi aku tidak peduli, mungkin itu mobil rekan Appa.

"Pagi non Jae." Sapa supirku.

"Pagi pak, itu mobil siapa?."

"Oh... Itu bukannya mobil temannya nona Jae."

Oke, aku berpikir sejenak. Teman? Siapa?.

"Yoon jae, kenapa tidak makan dulu?!!" Aku memejamkan mata, itu suara Appa. Baru saja aku ingin kabur, ah–benar-benar sial.

"Pak sebaiknya kita pergi sekarang."

"Yoon. Jae." Appa menegaskan aku lagi, padahal aku coba untuk kabur.

Oke, sekarang aku menyerah. Aku berbalik, dan–– aku menyesal berbalik.

"Pergi sekolah dengan Hyunjae Sanah. Dan jika tidak mau makan, makanan untuk sarapan mu, bibi Astri bakal membawakannya."

Persetan, aku tidak mau ketemu dia. Apalagi semobil dengan dia. Sial– sekali aku.

"Iya, Yoon jae pergi dulu." Aku langsung masuk mobil.

"Paman aku pergi dulu."

"Ya, aku harap kau bisa menjaga anakku." Hyunjae mengangguk? Apa? Dia sangat menyebalkan.

Hyunjae masuk mobil, membuatku menghela napas. Walaupun aku duduk didepan, dia duduk dibelakang. Tetap aku tidak suka.

Mobil pun berjalan, aku terlebih lihat pemandangan. Dari pada terdiam, memikirkan sesuatu.

Wish [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang