Wish-7

63 21 0
                                    

"Jae bangun.... Jae bangun... Eh nya silaing." Kesal Jian membangunkan Yoon jae, sedangkan Diya ia menyenggol-nyenggolkan legan Yoon jae.

"Eh... Ngomongnya. Cantik-catik bahasa kasarnya kok keluar ya?." Cibir Anggara. "Bacot." Jawab Jian. Diya masih sibuk membangunkan Yoon jae.

"Eh... Masih lama gak sih, Si Yoon jae kebiasaan deh kalau tidur itu susah dibangunin."Protes Anggara.

"Kebiasaan?."

"Iya.. kebiasaan. Kalau jam kosong aja sih. Sorry ya Hyun, bikin lo lama buat ke kantin aja." Hyunjae hanya mengaguk paham, sebenernya ia sudah tau dengan hal ini. Hanya saja, ia ingin mengecek.

"Kalau kalian berdua mau kekantin udah gak sabaran, yaudah sanah. Jangan protes terus."kesal Diya.

"JANGAN NGEGAIK EUYY..."

"Bapak kurang obat, atau apa sih. BAPAK ANGGARA SENDIRI YANG NGEGAIK."Teriak Diya kesal. Hal ini membuat ruangan kelas yang sepi dan sejuk. Menjadi Sepi, dan panas. Hal ini juga membuat Yoon jae terusik dari tidurnya. Tetapi mereka tidak mengetahui hal ini.

"Ih... Kok maraneh teh malah berantem sih?.(Ih.. kok kalian-kalian malah berantem sih?)". Kesal Jian.

"Bukan gue yang duluan, tuh.. si Diya ngegaik mulu."Bela Anggara.

"Lu bodoh.."Ya gini kalau Diya lagi marah pasti ucapan kamu dan kaunya ilang seketika.

"Lu.."

"Lu..."

"LUUUUUUU....."Yoon jae membuka headseat yang sedari tadi masih berada diteliganya, lalu dia membe-nari rambutnya yang sudah tak utuh seperti tadi sebelum tidur. Seraya menyaksikan acara TV live Comedy didepannya ini.

"LUUUUUUUUUUUUUU"

"LUUUUUUUUUUUUUUUU-

Yoon jae Berdiri dari tempat duduknya. "Sutt... Berisik banget kalian. Mau kekantin aja harus adu bicara dulu. Ribet banget semua." Ucap Yoon jae, langsung meninggal kan Diya, Anggara, Jian, Dan Hyunjae. Begitu saja.

"KIM YOON JAEEEEE." Kesal semua.

.
.
.
.

"Jae image kamu turun loh... Didepan Hyunjae, si murid baru."Kata Jian, menertawakan Yoon jae setelahnya.

"Ah... Biarlah. Ini sudah kulakukan dari dulu dengannya. Menjatuhkan image ku didepannya dengan segaja." Ucap Yoon jae, tampa berpikir.

"APA?!! KULAKUKAN DARI DULU DENGANNYA, MENJATUHKAN IMAGE KU DIDEPANNYA DENGAN SEGAJA?!!. JELASKAN?!!."teriak terkejut serempak Jian dan Diya. Membuat Yoon jae menyadari kebodohannya, ia langsung menutup mulutnya tak percaya.

"Tidak... Tidak.. maksudku. Dari sekarang aku tidak akan menjadi diri orang lain didepannya. Maksudku, segimanapun imageku buruk, aku akan menampakkannya. Ah-begitu lah. Susah menyelaskannya, kalian mengertikan?." Jelas Yoon jae berasil berbohong, tanpa gugup. Jian dan Diya langsung memengang jantung nya, dan membuang nafas lega.

"Kirain apa.." ucap Diya. Membuat Yoon jae terseyum menang, ternyata Jian dan Diya percaya dengan kalimat -kalimat bohongnya.

"Jae, nanti lagi kalau jam kosong jangan tidur." Ucap Diya yang masih keliatan marah.

"Wae!"

"MALES BAGUNIN... "ucap kompak Jian dan Diya. "Ckck... Cuma karna itu?." Ucap Yoon jae Menoleh.

"Iya... Yoon jae ku."Ucap Diya.

"Ji. Di. Nanti lagi kalau aku lagi tidur jangan Berisik. Ganggu tau."

Wish [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang