Wish-9

36 16 0
                                    

Brian dengan santai duduk dikursi, seraya memainkan ponselnya. Menunggu seseorang yang sedari tadi ditunggu keselesaiannya disana.

"Oi.. kak udah nih... "Tiba-tiba seorang perempuan datang kehadapannya.

 "Tiba-tiba seorang perempuan datang kehadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brian menoleh, rasa aneh. Dua kata yang dia rasakan saat ini. Setelah menoleh menempati Yoon jae yang sudah rapih dengan dress mini dan make up simpel, membuat dadanya berdetak duakali lipat.

"Kak—kak... Kok malah ngelamun ih.. kak Brian... Oi.. oi." Yoon jae melayang kan jemari-jemarinya dihadapan tepat tatapan wajah Brian. Brian masih belum mengubris panggilan nya. Membuat Yoon jae menggeram kesal.

Plakkk

"Aww—Yoon jae lu ngapain nampar gue. Pipi gue sakit nih." Kesal Brian memengang pipinya yang sebaru tadi ditampar oleh tangan mulus Yoon jae.

Yoon jae malah tertawa, membuat Brian semakin kesal dan malu. Bagaimana tak malu, Yoon jae sudah mempermalukan Brian dimuka umum. Tempatnya disalon, tempat para wanita berada. Gamparan tadi membuat para pengunjung salon melihat aksi Yoon jae, dan tak hanya itu. Merekapun menertawakan Brian.

Sebagai pria, Brian merasa dipermal-ukan habis-habis oleh para wanita. Begitupun dengan Yoon jae.

Kalau saja, saat ini Brian tidak memi-nta tolong kepada Yoon jae. Brian tak segan-segan akan membalasnya, dengan apapun. Supaya Yoon jae pun merasa malu, seperti yang dialami nya saat ini. Mungkin hal ini egois.

Brian menarik nafas, dan membuang nya dengan kesal. "Udah kan?! Ayo kita. Pergi. Dari. Sini." Ujar Brian menekankan kata-kata terakhirnya.

"Udah."Jawab Yoon jae sambil menet-ralkan tawanya yang tadi pecah.

Brian langsung berjalan kearah kasir, untuk membayar semua kerja keras yang sudah merubah Yoon jae. Setelahnya, Brian menghampiri Yoon jae. Tangannya langsung menarik tangan Yoon jae, untuk keluar dari tempat ini.

.........

"Ayo masuk, nanti kalau lo ditanya-tanya jawab aja. Tapi jawabannya harus tepat, jangan terlalu ngaco." Perintah Brian pada Yoon jae, yang siap membawanya kedalam rumah Brian. Yoon jae tiba-tiba merasa gugup, ketika sudah dekat dengan pintu rumah Brian. Takut dirinya nanti membuat kekacauan, takut nanti salah bicara pada kedua orang tua Brian.

Pasti gugup, pikir Brian yang melihat raut wajah Yoon jae. Brian agak mera-sa bersalah, telah memaksa Yoon jae menjadi Pacar Bohongannya.

Tangannya menangkub sisi legan Yoon jae, menatap Yoon jae intens. Yoon jae begitu terkejut dengan yang dilakukan Brian kepadanya saat ini. Yoon jae membalas menatap Brian, halis nya menaik satu. Meminta jawaban atas yang dilakukan Brian saat ini.

"Jangan gugup bodoh, nanti rencana gue gagal." Awalnya Yoon jae menyimpan rasa harap, bahwa Brian akan mengatakan hal yang baik, dan menyemangatinya. Tapi seketika harapan itu musna. Sungguh Begitu menyesal nya Yoon jae meminta jawaban atas yang dilakukan Brian. Bodoh, kata yang bikin kesal dirinya menanyakan tadi pada Brian.

Wish [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang