Setelah beberapa hari yang lalu, ketika kejadian Anggara menyuruh Yoon jae untuk menjadi pacarnya. Esoknya Yoon jae tidak bersekolah, Chanyeol bilang kepada Anggara, Diya, dan Jian bahwa Yoon jae sedang sakit. Dan Anggara beberapa hari ini ralat 4hari ini Anggara merasa kesepian karena tak ada Yoon jae.
Anggara setiap saat selalu memberi-kan pesan kepada Yoon jae dan itu pun jarang dibalas oleh Yoon jae. Anggara selalu mengeluh pada Diya dan Jian karena pesannya jarang dibalas. Dan Diya dan Jian menjawab "Kau gila!! Sudah tau Yoon jae sedang sakit. Dimana-mana juga orang sakit itu kebanyakan tidur bukan mem-buka ponsel!!." Itulah ocehannya.
Dikelas saat ini sedang jam kosong, Anggara terbangun dalam tidurnya. Lalu ia membawa ponselnya dan membuka suatu aplikasi chat.
Anggara mengetik.
°¢° Carino
P
P
P
P
Yoon jae maen Yukk?Main apa?
Anggara langsung terseyum senang. Lalu tangannya mengetik lagi.
Gak jadi
Ok
Kpn sekolah?
Emg knp? Kangen ya?
Geer enggaklah...
Gue ingin minjem pulpen lo...Kirain:(...
Yaelah baper.. canda canda gue
Y
Yaelah baper... Canda sayang...
Jijik
Kok gue merasa serba salah ya?:v
Yaudah sanah tidur, kan lagi sakit.
Cepet sembuh...
seni seviyorum
YaJae kamu translet kalimat Seni Seviyorum coba
Buat apa?
Translet aja coba
Oh ok
Hmm
Itu maksud kmu?
Buat aku?Iya buat kamu
Cepet sembuh:)Oh, makasih
Anggara terseyum untuk sekian kalinya, walaupun ia hanya saling mengirim pesan tapi. Anggara merasa sangat bahagia.
Sedangkan keadaan Yoon jae saat ini berbalik dengan suasana hati Anggara. Sungguh rasanya Yoon jae ingin terlihat bahagia, tapi air matanya sungguh membuatnya susah terseyum.
Selembar kertas yang ada dihadapan nya saat ini, sulit untuknya dalam memahaminya. Tangan Yoon jae kembali mengambil kertas tersebut, dan membaca untuk sekian kali. Dan air matapun kembali mengalir.
Tok tok
"Yoon jae, ayo kebawah. Kita sarapan siang dulu. "Terdengar Chanyeol mengetuk, dan mengatakan itu. Yoon jae menghela napas. "Jangan mena-ngis kau kuat Yoon jae," Gumamnya pelan sambil menghampus air matanya itu, coba menguatkan diri.
"Yoon jae, kau tidur?." Terdengar lagi suara Chanyeol, "Tidak, aku akan segera kebawah. Oppa duluan saja." Balas Yoon jae.
"Cepat, jangan lama," Chanyeolpun pergi dari situ.
Yoon jae Pov
Aku membasuh wajahku, ahk... Menyebalkan mataku agak membakak. Padahal aku tidak ingin hal ini terjadi.
Akupun setelah selesai, langsung turun kebawah. Terlihat dimeja makan eomma dan appa begitupun Oppa. Aku datang dan terseyum, mungkin ini bisa membuat keluarga kecilku merasa tenang untuk sesaat setelah kemarin mendengar berita kesehatanku setelah pemeriksaan lanjut.
Aku duduk, eomma mengegam tanganku dan memandangku tanpa ku ketahui apa maksud tatapan itu.
"Makan yang banyak."
Ucap eomma padaku, aku mengaguk mengiyakan.
Aku memandang makananku yang terlihat berbeda sekali dengan eomma, appa, dan oppa. Aku terseyum, untuk menghadapi nasibku.
"Yoon jae, Appa besok akan mengelu-arkanmu dari sekolah, apa kau mau ikut?."
Aku mendengarnya sungguh terkejut.
"Mengapa aku harus berhenti sekolah? Aku ingin sekolah Appa," belaku.
"Kau harus pikirkan kesehatanmu Yoon jae, dan supaya terapimu itu tidak terhalang juga oleh waktu sekolah."
"Bukannya terapi dilakukan seminggu dua kali, itu masih bisa sabtu dan minggu kan?,"
"Apakah kau tau? Terapi itu sangat sakit? Appa tidak mau kau saat diterapi sedang cape. Itu membuat kau semakin merasakan sakit nak."
"Aku tau!!! Tapi aku mohon jangan menyangkutkan penyakitku ini pada sakolahku!!! Aku ingin sekolah Appa,"sekarang emosiku mulai tak terkendali.
"Bicaralah baik-baik," ucap Eomma padaku.
"Aku sudah bicara baik-baik eomma?! Karena aku sakit, kalian sampai memutuskan sekolahku!!! Aku tak suka hal itu!!! Dan yang kalian lakukan itu membuatku merasa berbeda dengan yang lain, seperti terlihat aku itu memiliki penyakit!!! Kebebasan itu yang sangat aku ingin kan!!!," Tidak ku duga air mata ku tiba-tiba jatuh begitu saja.
Mereka hanya diam, dan memanda-ngku seperti mengasianiku. "Aku ingin hidup seperti dulu... "Rilihku sambil menangis.
"Appa takut kau kenapa-kenapa Yoon jae. Jangan begini, Appa lakukan ini untuk kebaikanmu."
"Yang Appa lakukan untuk kesehatan ku, bukan untuk diriku pribadi?!!."
"KANKERMU ITU, MEMBUATMU DEKAT DENGAN KEMATIANMU ITU . APPA TAKUT KANKERMU ITU SEMAKIN PARAH!!," Appa berteriak dengan lentang, dan mengoyangkan punggungku. Mungkin kalian terkejut dengan fakta tersebut, akupun begitu.
"Aku tersadar Appa, akan penyakitku. Tak usah memperjelaskannya lagi!!!."
Setelah itu aku langsung pergi kekamarku, air mataku tak berhenti. Drama, jangan menyebutnya. Jika kalian ada diposisiku, kalian akan lebih terkejut dengan hal fakta itu. Dan itu adalah fakta bahwa tanpa ku sadar keberlangsungan hidupku saat ini akan bertentangan dengan hidup dan mati.
Mungkin dimasa depan nanti, bersenang-senang dengan orang-orang kusayangi, ceria, kebebasan, dan kuat akan menghilang dari diriku
seiring dengan waktu. Mungkin tuhan juga akan memberikan kejutan dalam suatu peristiwa nanti, tanpa aku ketahui.
Vote jangan lupa, makasih:)))
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish [COMPLETED]
Teen Fiction"Hidup itu gak bisa ditebak." -Yoon jae- Ini cerita yang asal mulanya, gak jelas. Dan tiba-tiba kalian terjebak dalam imajinasi diri Yoon jae... Cast 1 : ∆√Yoon jae ~ Umji ∆~Anggara ~ Kang Daniel