5. That Uchiha

6.1K 704 4
                                    

Sakura tersenyum saat pemilik jas berwarna hitam yang menyampirkan jas tersebut ke bahu telanjangnya menuntunnya, membawanya kembali masuk ke dalam.

"Aku baru saja tiba dan mendengar kalau kau ikut bersama dengan Tenten."

Satu alis Sakura terangkat disusul dengan senyuman manis setelahnya. "Jadi sahabat Naruto yang dipanggil Teme itu kau?!"  Sasuke tidak mengiyakan, tidak pula mengelak. Pria itu memilih untuk menjawab pertanyaan Sakura dengan dengusan kesal serta memutar kedua bola mata.

"Apa kabar?"  Sakura terkikik geli melihat respon yang diberikan oleh Sasuke dan memilih untuk mengalihkan tanya.

"Hn."  Wanita itu berdecak kesal, melipat kedua lengan di depan dada.

"Tidak bisakah jargonmu itu dihilangkan sebentar saja?"

Sudut bibir dan juga wajah Sasuke nampak berkedut seolah menahan tawa. "Kau menjadi semakin cerewet setelah kutinggal pergi, Sakura."  Cara pria itu menyebut namanya membuat Sakura kembali berdecak kesal.

Mereka berdua kembali masuk ke dalam bergabung dengan Naruto dan rekan-rekannya yang lain.

Hidangan utama telah disajikan, diantar oleh lebih dari sepuluh orang pelayan yang sibuk berlalu-lalang dengan nampan diatas tangan mereka. Sakura memilih hidangan utama berbahan dasar salmon sementara Sasuke yang duduk di seberang kursi wanita itu memilih hidangan utama terbuat dari daging ayam.

Naruto meminta doa dari para tamu undangan dan rekan-rekannya sembari ia sibuk memotong daging yang ada diatas piring dan menyuapkan potongan kecil daging ke dalam mulutnya sendiri.

Tenten Hwang mengangkat gelas yang telah diisikan anggur tinggi-tinggi, meminta semua tamu yang hadir untuk ikut mengangkat gelas mereka dan bersulang, mendoakan Naruto agar kembali ke Konoha dengan selamat dan studinya cepat selesai, tepat waktu.

Selepas pesta Sasuke bersikeras akan mengantar Sakura kembali ke apartemennya membuat Karin memutar bola mata bosan. Modus Sasuke, begitu kalimatnya.

Sudah menjadi rahasia umum kalau Sasuke sangat mengidam-idamkan Sakura sejak pertama kali mereka bertemu di hari ulang tahun Ayah Naruto. Namun sayang, Sakura saat itu---hingga detik ini---masih berkencan dengan Gaara. Dan Sasuke tahu, bahwa wanita itu sangat mencintai Gaara.

"Terima kasih,"  wanita itu berjinjit, mengalungkan lengan ke tubuhnya sendiri guna menghalau rasa dingin.

Sasuke tersenyum lembut. Sungguh ajaib. Di dekat Sakura, pria yang selalu menampilkan wajah datar dan bahkan terkesan dingin itu akan bisa meloloskan satu dua senyuman. Dan hanya di dekat wanita itu Sasuke bisa melupakan imej dingin Uchiha yang selalu melekat pada dirinya.

"Aku mendengar tentang Gaara."  Senyum di wajah cantik wanita itu memudar, seiring dengan ucapan yang baru saja terlontar dari bibir Sasuke. "Apa kau baik-baik saja?"

Sakura tersenyum lembut kemudian mengangguk. "Aku baik-baik saja. Sasuke, disini cukup dingin. Kau ingin ikut masuk?"

Sasuke melirik arloji di lengan kirinya lantas menggeleng. "Mungkin lain waktu. Aku harus pergi menemui seseorang. Sampai jumpa. Kabari aku kalau kau butuh bantuan."  Dan hanya di dekat Sakura lah, pria itu bisa mengucapkan kalimat panjang lebih dari sekedar jargon khasnya, "hn."








DNA | SSL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang