9. Somethings Strange

5.3K 607 15
                                    

Sabaku Gaara. Pria berusia awal tiga puluhan, memiliki karir yang sangat menjanjikan sebagai seorang penerbang dengan bar empat.

Pria yang memiliki wajah tampan sekaligus kharisma yang sangat kuat, berasal dari Sunagakure.

Ia keluar dari dalam sedan mewah berwarna merah menyala serupa dengan warna rambutnya, melemparkan senyuman memikat pada tiap pasang mata yang tengah memandang ke arahnya. Tatapannya sendiri fokus ke depan, ke sosok wanita dengan jeans panjang serta atasan berwarna salem tanpa lengan yang kini tengah membalas senyumannya dengan sangat manis.

"Maaf aku terlambat,"  kecupan ringan diberikan di kedua pipi serta bibir sang wanita membuat Sakura tertawa pelan dan kedua pipinya merona.

"Kali ini apa lagi alasanmu, hm?"

Gaara menepuk keningnya dengan gaya dramatis, mengatakan bahwa untuk kali ini dia sama sekali tidak berbohong ataupun mengarang alasan.

Sakura menuntun lengan Gaara memasuki bagian dalam butik dan bertemu dengan asisten dari pemilik butik bernama Sora. Sora adalah kaki tangan Guren, pemilik rumah bridal yang dipercaya Sakura untuk mengurus gaun serta jas yang akan ia dan Gaara kenakan di hari bahagia mereka.

"Ah, Nona Haruno... Silahkan duduk."  Sora yang notabene adalah seorang pria tulen mempersilahkan pasangan kekasih di hadapannya duduk di salah satu sofa nyaman yang ada di tengah ruangan.

"Terima kasih."  Senyuman lebar diberikan selagi Sakura duduk diatas sofa tersebut. "Bagaimana dengan gaun pesananku?"

"Sudah selesai. Semua persis seperti pesanan. Mari, kuantar Nona..."  Sakura melambaikan tangan kepada Gaara dan mengikuti Sora menuju ruang ganti. Dadanya berdebar tak karuan, menanti hasil gaun yang telah dirancang oleh Guren sesuai permintaannya.

Sora membuka salah satu lemari kaca lebar yang berada di sudut ruang ganti, mengeluarkan plastik berwarna hitam yang sangat lebar dan panjang dengan sedikit kesulitan, membentangkan plastik tersebut keatas meja sketsa, dan membuka satu per satu kaitan yang ada pada plastik tersebut.

"Ini dia..."  Sora mengangkat gaun pesanan Sakura tinggi-tinggi karena gaun tersebut memang jauh lebih tinggi dari tubuhnya sendiri, menunjukkan gaun berwarna putih bersih pada Sakura.

"Bagaimana menurut Nona?"

Sakura menutup mulutnya sendiri menggunakan telapak tangan. Tidak diragukan lagi, gaun yang telah dirancang oleh Guren sangat, sangat, sangat indah dan mempesona.

Bagian depan gaun tersebut terdapat lace mulai dari bahu hingga sebatas pinggang. Tanpa lengan, bagian pinggangnya mengecil, dan di bagian bawah terdapat rok tutu melebar hingga berlapis-lapis. Dan ekornya terlihat sangat panjang, menyapu lantai.

"Terima kasih, Sora. Kalian benar-benar hebat."  Sora membantu memasukkan gaun pesanan Sakura kembali ke dalam kantung plastik dan membantu wanita itu mengurus administrasi. Sisa dari biaya yang harus dilunasi oleh wanita itu.

Sepanjang perjalanan pulang dari rumah bridal milik Guren, Sakura terus-menerus mengerutkan kening dan mulutnya tidak bisa berhenti bergumam tanpa suara mengundang tanya Gaara yang sedang menyetir di sebelahnya.

"Ada yang mengganggumu?"

Wanita itu mengalihkan pandang lantas mengangguk. "Ya. Ada yang salah disini."

"Salah?"  Gaara membeo membuat Sakura mengangguk.

"Rincian biaya yang diberikan oleh Sora jauh lebih besar dari perjanjian awal. Dan ada satu rincian yang tertulis di bill, tentang gaun berwarna violet sementara aku merasa tidak memesan gaun berwarna violet. Bukankah itu aneh?"

Sakura mungkin terus bicara tanpa memperhatikan raut wajah Gaara yang berubah. Pria itu itu tidak memberi tanggapan apapun dan kembali fokus pada jalanan di depan.









DNA | SSL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang