Tidak ada yang lebih mengkhawatirkan selain mendengar isak tangis Sakura dari seberang telpon.
Saat itu Sasuke tengah menandatangani belasan surat kontrak kerja antara perusahaan-perusahaan lain dengan perusahaannya sendiri ketika ponselnya berdering nyaring.
Biasanya ia akan mengabaikan panggilan yang masuk ke dalam ponselnya ketika sedang sibuk bekerja. Tapi saat kedua oniksnya melirik ke arah layar ponsel yang menyala diatas meja, tangannya bergerak cepat diluar logikanya sendiri.
Hal yang pertama Sasuke dengar adalah isak tangis Sakura dan kalimatnya yang terdengar putus-putus. Yang bisa tertangkap oleh Sasuke hanya taman kota. Maka bak kesetanan ia menyambar kunci mobil yang diletakkan di dalam laci meja, mengabaikan jas yang masih tersampir di punggung kursi dan berlari keluar dari ruangannya menuruni anak tangga menuju mobilnya terparkir.
Sasuke tiba dengan secepat kilat di taman kota. Ia mendapati Sakura tengah duduk di atas rerumputan dengan memeluk kedua lututnya sendiri, terlindungi oleh pohon-pohon dan semak-semak hingga tidak ada yang bisa melihatnya jika tidak mendekat. Ia bahkan masih mengenakan seragam pramugarinya.
Wanita itu hanya mengangkat kepalanya sebentar saat Sasuke berjalan ke arahnya dengan langkah seribu. Tidak ada senyuman ramah atau pelototan kesal seperti yang biasa wanita itu berikan jika bertemu dengan Sasuke. Yang ada hanya sorot mata penuh luka ketika memandang ke dalam dua oniks milik Sasuke.
"Ada apa?" Sasuke ikut mendudukkan dirinya diatas rerumputan, tidak mempedulikan celananya yang kotor terkena rumput yang basah.
Sakura tetap diam. Tubuhnya bergoyang ke depan dan belakang seperti seorang anak kecil yang kehilangan balon pemberian sang ibu. Ia terlihat sangat rapuh saat ini.
"Sakura..." Dengan lembut Sasuke meraih bahu wanita tersebut, membawanya ke dalam pelukan. "Kau boleh menangis, tapi kumohon jangan seperti ini."
Tidak ada respon yang diberikan oleh Sakura selain terdengar isakan tangisnya. Ia masih memilih untuk diam dan menutup mulutnya rapat-rapat. Kini bukan hanya tubuhnya yang bergoyang ke depan dan belakang, namun tubuh Sasuke juga ikut bergoyang.
"Sasuke..." Panggil Sakura dengan suara parau.
"Hm?" Balas Sasuke penuh kelembutan.
"Ini tentang Gaara dan Hinata."
Sakura bisa merasakan Sasuke membuat suara aneh dari dalam kerongkongannya namun ia tidak ingin bertanya. "Hinata?" Pria itu mengulang nama yang baru saja disebutkan oleh Sakura, seolah meyakinkan diri bahwa apa yang didengarnya tidak salah.
"Ya, Hinata. Ada yang harus kau tahu tentang Gaara juga Hinata. Tentang mereka berdua."

KAMU SEDANG MEMBACA
DNA | SSL (END)
FanfictionDisclaimer : © Masashi Kishimoto Pair : Sakura Haruno x Sasuke Uchiha Rate : M for some reasons Picture and Cover : Pinterest Written and Published by : Keyyadoringharunoo Syn : Hanya tinggal beberapa minggu lagi, kami akan resmi menjadi sepasang su...