12. The Way She Speaks

4.8K 571 4
                                    

"Jam berapa sekarang?"  Sakura bertanya pada Mako di dalam kamar hotel, sedikit bersantai sebelum melakukan perjalanan kembali ke Konoha.

Hari ini hari keenam Sakura bertugas dan kali ini, di hari terakhirnya berada di Otto, para kru maskapai tempatnya bekerja diberi waktu bebas untuk berkeliling Otto sebelum mereka terbang kembali ke Konoha.

"Kau ingin keluar?"  Mako bertanya sembari memakai mantel yang cukup tebal karena saat itu di Ottogakure sudah masuk musim dingin dan suhu dibawah nol derajat.

"Tidak. Bagaimana denganmu?"  Sakura menoleh, mengacungkan dua jempolnya saat melihat penampilan Mako.

"Ya. Aku akan keluar sebentar. Membeli oleh-oleh, kurasa. Kalau begitu, kau jaga kamar ya?!"  Sakura mengangguk, sekali lagi mengacungkan dua ibu jarinya sebelum Mako berlalu dari dalam kamar hotel tempat mereka menginap.

Sepeninggal Mako, Sakura mengambil ponsel yang ia letakkan di tas kecil bepergian hadiah dari sang Ibunya. Keningnya berkerut karena sekali lagi ia merasa hampa saat mengecek ponselnya. Tidak ada satu pun panggilan tak terjawab ataupun sekedar pesan singkat yang dikirimkan oleh Gaara.

Hatinya terasa nyeri.

Kira-kira dua minggu lagi mereka akan mengikat janji setia sehidup semati, namun nyatanya, sampai detik ini Gaara sama sekali tidak menunjukkan perilaku baik atau sekedar menyesal karena pernah berselingkuh di belakang Sakura.

Pria itu masih tetap sama seperti dulu. Masih kelewat cuek, bersikap seenaknya, dan menganggap Sakura memiliki hati yang sangat sabar dan kuat hingga bisa dipermainkan begitu saja.

Semuanya akan baik-baik saja, semuanya akan baik-baik saja. Berulang kali Sakura merapalkan mantra yang diharapnya bisa sedikit menguatkan hatinya, namun nyatanya tetap saja sifat Gaara tidak berubah dan sikapnya tetap membuatnya sakit hati.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sakura yang sedang merenung merasakan getaran di tangannya. Tangan yang sedang menggenggam ponsel. Tapi itu bukan pesan singkat dari Gaara. Nama Sasuke lah yang muncul di layar ponselnya, membuatnya melengkungkan senyuman. Dengan gerakan terlampau cepat ia menekan lambang berwarna hijau di ponselnya, mengucapkan kata halo dengan nada sangat riang.

"Aneh."  Jawaban singkat yang diberikan Sasuke membuat Sakura kembali mengerutkan kening meskipun Sasuke tidak akan melihatnya.

"Siapa yang aneh?"

"Kau, tentu saja."

Sakura kembali mengerutkan kening, kali ini lebih dalam. "Dimana letak keanehanku?"

Terdengar lolosan tawa pelan dari seberang telepon membuat Sakura ikut tertawa. "Kau bersikap seolah-olah kau baik disana. Nada bicaramu terlalu dibuat-buat, Nona Haruno."

Yang terdengar selanjutnya adalah makian, sumpah serapah Sakura, serta tawa renyah khas seorang Sasuke Uchiha.

"Bagaimana kabarmu?"  Sasuke bertanya setelah keduanya sempat terdiam.

"Baik, tentu saja. Bagaimana kabar Konoha?"

Terdengar dengusan dari seberang telpon. "Kau bertanya kabar Konoha dan tak ingin menanyakan kabarku lebih dulu?"

Sakura memutar kedua bola matanya meskipun lagi-lagi, Sasuke tetap tidak akan bisa melihatnya. "Baiklah, kuralat pertanyaanku. Bagaimana kabarmu? Dan kabar Konoha?!"

Tawa merdu yang dilantunkan oleh Sakura membuat Sasuke ikut tertawa. "Baik. Tidak terlalu baik."

"Kenapa?"

"Karena kau sedang bertugas."

Kembali memutar bola mata.

"Jangan bercanda, Sasuke!"

Bicara dengan Sakura terasa selalu mudah dan menyenangkan. Sasuke akan banyak tertawa, bahkan untuk hal-hal terkecil yang dilakukan oleh wanita itu, hingga makian-makian yang dilontarkan oleh Sakura selalu berhasil membuat Sasuke merasa senang.

"Cepat lah pulang."

"Kau terdengar seperti kekasihku."  Wanita itu mencibir meskipun pada akhirnya kembali tertawa.

"Aku bahkan jauh lebih baik dari kekasihmu."

"Ya, ya. Bicarakan hal itu pada desau angin, Tuan Uchiha."

Obrolan selanjutnya mengalir begitu saja. Seperti biasa, Sakura tidak akan pernah bisa mengerem mulutnya untuk bicara banyak pada Sasuke. Ia tidak akan bisa berhenti bercerita tentang banyak hal, membuat Sasuke merasa semakin jatuh cinta. Tanpa tahu apa yang akan menanti keduanya---atau setidaknya menanti Sakura ketika ia tiba di Konoha.








DNA | SSL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang