16. Kilas Balik

5.1K 585 29
                                    

Sore itu Mikoto yang memang mengetahui dan menghapal jadwal terbang Sakura memutuskan untuk berkunjung ke rumah wanita bermarga Haruno yang sangat ia sayangi seperti putri kandungnya sendiri.

Sakura mempersilahkan Mikoto untuk duduk diatas kursi santai yang baru saja dibelinya bersama dengan sang tunangan, Gaara.

"Ada perlu apa Bibi datang kemari? Tidak biasanya..."  Mikoto tersenyum dan mengucapkan terima kasih saat Sakura menyerahkan secangkir teh hijau hangat kesukaanya.

Mikoto menyesap tehnya beberapa kali terlebih dahulu sebelum mengutarakan maksud tujuannya datang berkunjung.

"Ini tentang Sasuke..."

Mendengar nama Sasuke disebut, Sakura mengerutkan kening dan bertanya dengan khawatir. "Ada apa dengan Sasuke? Bibi, apa dia baik-baik saja?"

Mikoto memberinya senyuman lembut keibuan dan meraih satu tangan Sakura, mengelus sayang tangan putih milik Sakura. "Dia baik-baik saja. Tapi ada hal yang membuatku khawatir. Tentang tunangannya, Hinata Hyuuga. Kau tahu, kan?!"

Sakura mengangguk. "Ada apa dengan Hinata, Bi?"

Mikoto tampak memijat pelipisnya sendiri. Terdapat gurat kelelahan di wajahnya yang anggun. Kedua oniksnya yang serupa dengan Sasuke menatap Sakura dalam-dalam, seolah meminta pertolongan.

Mikoto bercerita tentang segala hal yang selama ini ia tutup rapat-rapat dari banyak orang. Tentang kelakuan Hinata, tentang kebohongan wanita bermarga Hyuuga itu.

Selama ini Hinata selalu memindahkan lima belas persen dari hasil keuntungan yang diperoleh keluarga Uchiha ke dalam rekeningnya sendiri. Ia juga masih akan meminta Sasuke untuk membelikan berbagai macam barang yang diinginkan, meminta Sasuke membalik nama atas kepemilikan rumah berlantai dua di Timur Konoha serta mobil mewah yang baru dibeli oleh pria itu beberapa bulan yang lalu.

Sasuke terlalu cinta pada Hinata hingga menutup mata atas perbuatannya. Semua hal dilakukan demi menyenangkan hati Hinata meskipun, semua orang---terkecuali Sasuke, tentu saja---bisa melihat dengan jelas bahwa Hinata tidak pernah mencintai Sasuke.

Malam itu Mikoto meminta Sakura untuk menemaninya berkunjung ke kediaman Hinata. Sebuah rumah mewah yang wanita itu beli dengan menggunakan uang Sasuke Uchiha.

Dengan anggun dan dagu yang sengaja diangkat Mikoto duduk di kursi empuk nan mahal yang ada di ruang tamu Hinata sementara Sakura hanya bisa duduk diam di sebelahnya sambil sesekali melirik bergantian dari Mikoto ke Hinata.

"Aku benar-benar memintamu untuk menjauhi Sasuke, Nona Hyuuga."  Kerutan muncul di kening Hinata yang sangat mulus. Tidak ada lagi senyuman ramah di wajahnya digantikan dengan kedua bibir yang saling terkatup rapat.

"Aku mengetahui semua yang kau lakukan pada Sasuke."  Senyuman sinis dilayangkan oleh Mikoto sementara wajah Hinata terlihat semakin pucat pasi.  "Jangan mengira kalau aku tidak mengetahui semuanya."  Tambah Mikoto.

"Jauhi Sasuke, putuskan hubungan kalian dan kembalikan atau buang cincin pertunangan yang Sasuke berikan untukmu."

Hinata tampak memberanikan diri. Terlihat dari sudut bibirnya ysng tertarik keatas seolah melawan, menantang Mikoto. "Bagaimana kalau aku tidak mau?"

Namun Hinata lupa dengan siapa ia sedang berhadapan saat ini. Seolah ucapan Hinata hanya angin lalu, Mikoto tampak mempertahankan senyuman manis namun penuh kesinisan padanya.

"Kau lupa kau berhadapan dengan siapa, Nona Hyuuga. Kau melupakan marga yang tersemat di belakang namaku dan juga nama Sasuke. Aku bisa membuatmu dan keluargamu lebih dari sekedar hancur seperti yang pernah terjadi pada keluarga besarmu. Hancur karena permainan licik mereka, dikalahkan oleh keluarga Sarutobi."

Sakura bersumpah, bahwa itu adalah pertama kalinya ia melihat dan menyaksikan sendiri seorang Mikoto Uchiha mengancam orang lain. Tanpa perlu melanjutkan kalimatnya Mikoto bangkit dari kursi yang ia duduki, menarik Sakura, mengajaknya pergi dari rumah wanita violet tersebut.











DNA | SSL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang