"Kau baik-baik saja? Kau terlihat gugup entah kenapa."
Pertanyaan sekaligus pernyataan Mako hanya dianggap sekilas oleh Sakura Haruno. Keduanya berada di dalam mobil milik maskapai tempat mereka mengabdi yang akan mengantarkan keduanya kembali ke rumah masing-masing.
"Kau yakin?" Sekali lagi Mako bertanya, lebih tepatnya menyelidik dengan sorot mata menguliti.
Sakura menghembuskan napas, memejamkan kedua mata, menggeleng kemudian. "Aku tidak sedang baik-baik saja."
"Ada apa? Kau bisa cerita padaku kalau kau mau." Sakura membuka kembali dua kelopak matanya dan memandang Mako penuh penilaian. Sepertinya memang sudah saatnya bercerita mengenai Gaara dan juga apa yang pria itu lakukan berbulan-bulan yang lalu.
"Ini tentang Gaara."
Kerutan di kening Mako menunjukkan bahwa ia merasa penasaran dan tertarik dengan apa yang akan diceritakan oleh sahabatnya tersebut.
"Entah kenapa aku merasa sangat gelisah dan berdebar-debar seperti ini. Kami!"
"Alasannya?"
Sakura menggeleng. Dia sendiri bahkan tidak tahu apa alasannya, mengapa ia merasa sangat gelisah seperti sekarang.
Cerita tentang Gaara mengalir begitu saja selama satu jam berikutnya. Berbagai ekspresi dan respon diberikan oleh wanita Mako. Sesekali ia menghembuskan napas keras-keras, sesekali menggeleng, sesekali mengutuk, dan sesekali mengelus sayang punggung Sakura sembari mengucapkan kalimat-kalimat penenang.
Keduanya tiba di depan kediaman Mako. Sebuah rumah sederhana yang dipenuhi oleh tanaman hias. Supir maskapai membantu Mako mengangkat koper dan barang-barang wanita itu sementara Sakura memperhatikan dari dalam mobil.
"Kau bisa cerita apapun padaku, Sakura. Ingat. Jangan pendam sendiri masalahmu. Aku yakin Ino dan aku bisa membantumu." Mako berkata tepat sebelum pintu mobil ditutup oleh supir dan dia berjalan menjauh dari mobil.
Mobil milik Konoha Air melaju meninggalkan rumah Mako dan kini menuju kediaman Sakura. Apartemen yang wanita itu tempati bersama Ino Yamanaka.
Kepala yang tertunduk dan pandangan yang terus tertuju ke karpet mobil membuat supir maskapai bernama Idate melirik Sakura dari kaca spion tengah. Pria dengan kantung mata menyeramkan itu bertanya dan Sakura hanya mampu menjawabnya dengan senyuman serta gelengan kepala.
Di tengah perjalanan Sakura mengatakan pada Idate untuk mengubah rute mereka. Beralasan ingin memberi Gaara kejutan, ia meminta Idate mengantarnya ke rumah yang dulu pernah ia tempati bersama Gaara.
"Terima kasih, Idate-san."
Idate mengangguk. Keduanya telah sampai di depan rumah bernuansa pastel dengan garasi lebar dan berlantai dua. "Kembali, Haruno-san. Biar kubantu." Idate dengan sigap mengeluarkan koper dan juga barang-barang bawaan milik Sakura dan membatu membawanya sampai pintu depan.
"Sampai jumpa..."
"Hati-hati di jalan..." Sakura memperhatikan bagaimana Idate berjalan kembali ke mobil maskapai dan mengemudikan mobil tersebut meninggalkan pekarangan rumah milik Gaara. Miliknya juga.
Butuh waktu selama satu menit lebih bagi Sakura untuk menguatkan dan memantapkan hatinya. Berulang kali ia menarik-hembuskan napas, kebiasaan yang selalu ia lakukan jika sedang merasa sangat gelisah. Sebelum akhirnya dengan sedikit rasa menggelitik di dasar perutnya ia memutar gagang pintu, sedikit terkejut karena pintu depan tidak terkunci, dan masuk ke dalam tanpa suara.
Gaara tidak terlihat di ruang tamu maupun ruang tengah. Pria itu juga tidak terlihat di dapur.
Sakura meletakkan koper dan tas bepergiannya begitu saja ke atas lantai kemudian menaiki tangga menuju lantai dua, tempat kamar Gaara---dan kamarnya---berada.
Samar-samar ia mendengar suara seseorang tengah berbincang dari dalam kamar tidur utama. Jantungnya berkhianat, berdetak semakin keras di balik seragamnya.
Dengan sedikit keberanian yang tersisa sekaligus rasa penasaran yang semakin memuncak, Sakura memaksakan diri untuk menekan gagang pintu kamar utama.
Dan apa yang dilihatnya selanjutnya benar-benar membuat tenggorokannya tercekat.
"Kali kedua..." Suaranya terdengar sangat parau dan lemah bahkan di kedua telinganya sendiri namun cukup keras untuk didengar oleh dua sosok yang tengah berpelukan menghadap ke balkon kamar.
Keduanya---Hinata dan Gaara memutar cepat tubuh mereka ke belakang, dengan bola mata yang terlihat seperti nyaris keluar dari rongganya.
Aku benar2 butuh saran. Apakah menurut kalian ff ini terlalu drama? Terlalu berlebihan? Terlalu gak nyata? Terlalu kurang gregetnya? Terlalu dan terlalu dan terlalu lainnya? Buruk kah? Jelek kah? Dsb?! Please. Silahkan dijawab dan berikan pendapat kalian di kolom komentar. Setiap komentar yg masuk, akan aku hargai bgt meskipun mungkin tdk kubalas krn terbatasnya waktu. Terima kasih dan salam.

KAMU SEDANG MEMBACA
DNA | SSL (END)
FanfictionDisclaimer : © Masashi Kishimoto Pair : Sakura Haruno x Sasuke Uchiha Rate : M for some reasons Picture and Cover : Pinterest Written and Published by : Keyyadoringharunoo Syn : Hanya tinggal beberapa minggu lagi, kami akan resmi menjadi sepasang su...