[Also posted in the Line@ 'Deep and Dark' (Id: @ise9374b). Please give copyright if you repost it^^.]
Seorang guru SD Bahasa Indonesia sedang mengecek tugas murid-muridnya. Sebelum liburan, Ia menyuruh mereka untuk menulis pengalaman natal mereka.
Sebuah tulisan menarik perhatiannya. Kertas bernama Joan dengan judul 'Natal Merah' itu ditulis dengan tinta merah acak khas anak-anak.
"Malam natal Joan di rumah sendirian. Orang tua Joan kerja di luar."
Barisan pertama membuat guru itu iba. Joan pastilah kesepian malam itu.
"Joan pengen nunggu sampai natal. Joan mau ngucapin duluan ke Mama Papa. Jadi Joan begadang."
Hari guru itu terenyuh. Apapun yang dikerjakan orang tua anak itu, dia harap memang penting sampai harus meninggalkan anaknya sendirian pada malam natal.
"Jam dua belas pas aku telepon Mama Papa tapi gak diangkat, mungkin udah tidur. Terus tiba-tiba ada yang ngetok."
Emosi guru itu bercampur antara kesal, kasihan, dan penasaran akan siapa yang mengetok.
"Waktu aku buka, ternyata Santa Claus. Tapi Santa Clausnya serba merah."
Guru itu sedikit tergelak. Tentu saja serba merah, namanya juga Santa Claus. Namun tulisan selanjutnya membuat napasnya tercekat.
"Bukan cuma bajunya, ada noda darah merah segar di badannya."
"Aku coba buat nutup pintu, tapi dia maksa masuk."
Tulisan terhenti sampai situ. Sisa halaman itu putih bersih. Guru itu mulai berfirasat buruk. Ia membalikkan halaman. Muncul lanjutan tulisan, namun dengan tulisan yang jauh lebih rapi.
"Akhirnya Santa Claus masuk. Lalu dia ngiasin Joan biar sama-sama merah kayak Santa Claus."
Keringat mulai mengucuri dahi guru tersebut. Ada yang tak beres di sini.
"Aku sekarang sama kayak Santa Claus. Sayang teman-teman gak bisa meliatku."
Tulisan itu benar-benar berakhir. Guru itu sudah membolak-balikkan kertas dan memang itu yang terakhir. Guru itu mengusap lehernya ngeri hingga kemudian kaget dengan sosok yang muncul di jendelanya. "J...Joan?".
Joan tersenyum lebar. "Ibu Guru mau jadi merah juga?".
[END]
—————————————————————
Halo, mungkin ini agak terlambat, tetapi aku memutuskan untuk memberi label '13+' untuk semua isi cerita ini karena beberapa mengandung unsur sadis, kekerasan, dan tidak pantas untuk dibaca anak-anak. Untuk kalian yang mungkin merasa udah cukup umur, mohon untuk tidak meniru adengan apapun seperti konten cerita saya. Thank you 💚!Cerita terakhir aku di tahun ini. Jangan rindu. See ya next year and Merry Christmas!
KAMU SEDANG MEMBACA
Keripik Rasa Pasta : Kumpulan Creepypasta dan Riddle Horror
Mistério / Suspense•dalam proses revisi semua part agar lebih rapi dan nyaman dibaca• [13+] mengandung unsur sadis, kekerasan, horor, dan konten tidak pantas untuk dibaca anak-anak. Jika merasa sudah cukup umur mohon agar tidak meniru adengan apapun dalam konten cerit...