Eleven : Scream

5.1K 440 5
                                    

Vote and comment!

Happy Reading

<3

.

.

.

.

.

.

.

.

Jungkook masih diam menunggu Taehyung melanjutkan penjelasannya. Sedikit banyak ia terkejut dengan pernyataan pemuda itu. Minta tolong katanya, jarang sekali pemuda seperti Taehyung berkata tolong. Apa ini akan menjadi akhir dunia?

Helaan nafas lolos lagi, membuat Jungkook memutar bola matanya malas. Sampai kapan ia harus menunggu? Oh ayolah, segeralah bicara lalu Jungkook akan membantunya-jika ia bisa-dan segera pulang! Ia ingin tidur dan beristirahat, astaga!

"Maidku tidak datang hari ini, itu karena beberapa hari ini aku menginap di apartemen Jimin-" Suara husky Taehyung menyadarkan Jungkook dari lamunannya.

"Niatnya Jimin dan aku akan memasak di apartemennya, tapi Jin hyung malah membawa pergi si bantet itu. Dan aku tidak membawa kunci apartemennya. Makanya kuputuskan untuk pulang dan membawamu untuk .. memasak.." Semakin lama suara Taehyung semakin mengecil. Wah, apakah ini penampakan Alpha yang malu? Jungkook beruntung bisa melihat Taehyung seperti ini-sepertinya.


Tunggu, sadar Jungkook! Jangan teralihkan karena tingkah pemuda brengsek itu! Ingatlah pada perilaku busuk pemuda itu!!

Jungkook berdehem singkat membuat Taehyung menoleh ke arahnya.

"Lalu kau menglaksonku dengan keras, hingga aku marah. Dan menarik paksa aku masuk ke mobilmu, bahkan mengancamku. Oh, juga melecehkanku karena aku melawan hanya untuk memasak?" Jungkook tidak habis pikir, Taehyung itu kasar sekali astaga. Kenapa tidak tinggal bilang,

"Hai Jungkook, tolong bantu aku memasak ya, maidku sedang libur."

Maka ia tidak akan marah seperti ini!

Jungkook memijat pelan pelipisnya, ia harus sabar dan tabah meladeni bayi besar alpha dengan hormon dan emosi kelewatan tinggi.

"Niatku juga baik! Kau saja yang dipanggil tidak menoleh, aku jadi mengklaksonmu kan! Bukannya mendekat malah berteriak, memaki pula. Yasudah aku menarikmu masuk ke mobil, salah siapa? Soal tadi.. itu juga pure kesalahanmu!"

Jungkook mengangguk apatis. Ia terlalu lelah untuk berdebat dengan Taehyung, lebih baik ia segera selesaikan tugasnya dan pergi.

"Terserahlah kau mau bilang apa, Kim. Sekarang kau mau masak apa?" Kaki rampingnya kini berdiri dan berjalan mendekati meja dapur sebelum akhirnya tangannya membuka barang belanjaan Taehyung.

"Terserah kau saja. Jimin menyuruhku membeli itu, kau yang masak, kau yang tentukan."

Jungkook memutar matanya malas lagi. Ada macam-macam bahan makan di situ, tapi otak Jungkook berputar untuk membuat satu masakan. Bodo amat, yang penting enak dan cepat selesai kan?

Uxor MeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang