Thirty Two

5.5K 362 11
                                    

Don't forget to voment

Happy Reading!

<3
.

.

.

.

.

.

.

Jungkook berulang kali mengusap rambut karamel Taehyung. Ia sudah semalaman tidak tidur demi menunggu sang kekasih yang tak kunjung membuka mata.

Kemarin malam Taehyung langsung di bawa masuk ke kamar dan Yoongi segera menelfon dokter yang merawat Taehyung. Setelah diperiksa ternyata jahitan Taehyung membuka cukup besar. Sepertinya Taehyung menahannya sejak pertama kali melawan Daniel, namun rasa sakit itu memudar karena ia terlalu fokus pada Jungkook, maka setelah ia rileks luka itu menjadi terasa sangat sakit hingga membuatnya pingsan. Dan berakhir di rawat di kamarnya setelah operasi ulang.

Tangan Jungkook bergerak mengusap poni Taehyung ke belakang, membuat kening pemuda itu nampak lalu mengecupnya pelan.

"Terima kasih, Taehyung. Kau sudah berjuang keras." Ucapnya sambil tersenyum memandang wajah sedikit pucat Taehyung.

Merasa dirinya sudah lelah dan kantuk mulai menyerang, Jungkook merebahkan dirinya di samping Taehyung. Menyamankan dirinya tidur menyamping dengan lengan kiri sebagai tumpuan kepalanya. Tangannya kanannya kembali mengusap helaian Taehyung yang mulai panjang.

"Bangun, sayang. Jangan tinggalkan aku sendirian." Jungkook mengecup lagi kening Taehyung namun lebih lama dari sebelumnya. Menyalurkan rasa sayang yang begitu dalam pada sang alpha, berharap dengan itu Taehyung bisa membuka matanya. Menampakkan hazel terang yang selalu sukses membukanya jatuh hati.

"Taehyung, buka matamu. Tunjukkan seringaimu yang selalu membuatku berdebar. Tunjukkan hazel mu yang mampu memabukkanku. Buka matamu, sayang." Perlahan Jungkook mencium Taehyung tepat di bibirnya sebelum menaruh kepalanya di dada Taehyung tanpa menyentuh bekas jahitannya, dan menutup matanya yang mulai memberat.

"Jahat sekali, memintaku untuk bangun padahal dirinya sendiri terlelap. Dasar kelinci nakal." Suara bariton yang sedikit serak dari biasanya membuat Jungkook membuka matanya. Menoleh ke asal suara, menemukan pemuda itu membuka mata dengan senyuman di wajahnya.

"Ta-taehyung!!"

Bibir tipis Taehyung mengulas senyuman. Tangan tanpa infusnya mengusap pipi Jungkook pelan. Membuat mata Jungkook berlinang air mata.

"Selamat pagi, sayang. Apa tidurmu semalam nyenyak?" Tanya Taehyung dengan mengecup kening Jungkook.

Bukannya tersenyum senang, Jungkook malah memperlihatkan wajah marahnya dengan mata merah berkaca-kaca. Terlihat menggemaskan namun pemuda Kim itu mengerutkan dahi bingung.

"Tidur apanya bodoh! Mana bisa aku tidur saat kau seperti ini! Taehyung bodoh! Bodoh bodoh!!" Ucap Jungkook berulang kali sambil memukuli bahu Taehyung hingga pemuda itu kuwalahan, hey apa Jungkook lupa ia sedang sakit?

"He-hey! Tenanglah sayang–Jungkook, aku baru saja siuman–hey! Akh.."

Rintihan Taehyung membuat Jungkook menghentikan pukulannya. Ia menatap khawatir pada Taehyung yang kesakitan.

"Ma-maaf.. aku hanya.. terlalu khawatir, tapi kau malah.. hiks.."

"Hey, Jungkook, kenapa menangis? Astaga, jangan menangis, sayang."

Uxor MeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang