XVIII

163 1 0
                                    

“Akh… sial! Bagaimana kita bisa terjebak disini? Sampai kapan kita berada disini?” seru Elfino kesal. Entah sudah berapa lama ia, Sorant, Marine, dan Rine berada diruang bawah tanah dalam keadaan terikat sejak mereka siuman.

“Sabar, Elfino…Thora dan lainnya pasti akan datang menyelamatkan kita..”

“Tapi sampai kapan? Kupikir mereka semua tidak menyadari keberadaan kita! Sialan penjahat itu! Beraninya membuat kita seperti ini!” seru Elfino berusaha berontak, sejak kemarin ia marah-marah.

“Iya, kau benar…” timpal Sorant, “kurasa kita akan terus terjebak disini…kira-kira apa yang sebenarnya terjadi?” Pertanyaan Sorant tidak ada seorang pun yang dapat menjawabnya. Mereka tampak putus asa.

“Aku merasakan firasat buruk….” kata Marine lirih membuat semuanya terdiam bisu.

“Tapi aku akan terus yakin…Thora dan yang lainnya akan menyelamatkan kita…” kata Sorant.

“Uh, daripada memikirkan dan berharap seseorang akan menyelamatkan kita, lebih baik kita mencari cara untuk melepaskan rantai-rantai ini!” seru Rine, akhirnya ia membuka suara.

“Hei! Kau pikir rantai ini rantai biasa? Kalau ini rantai biasa, sudah dari tadi kuputuskan!” seru Elfino frustasi seraya melotot kepada Rine. Rine hanya membalas melotot kepada Elfino.

“Sudahlah kalian berdua…” kata Marine menengahi sebelum terjadi perkelahian.

“Lalu… apa yang sekarang kita lakukan?” tanya Sorant.

“Aku akan berusaha melepaskan diri dulu…” kata Marine lalu memejamkan matanya hendak berkonsentrasi.

“Itu tidak mungkin. Kau tidak akan bisa melalukannya.” kata Rine.

“Hei! Diamlah kau, bocah!” seru Elfino. Marine terdiam membisu. Tidak ada anggota badannya bergerak, bahkan ia tidak bernapas. Tidak sampai memakan waktu lama, sesuatu terjadi. Rantai yang melilitnya mendadak mengendor dengan sendirinya. Setelah cukup kendor, Marine melepaskan rantai itu dari tubuhnya dengan gerakan sangat cepat sebelum rantai itu bereaksi untuk melilit tubuhnya lagi. Rantai itu secepatnya berbentuk bola setelah Marine melepaskannya.

“Nah, apakah ini yang namanya tidak mungkin terjadi, Rinealf?” kata Marine tersenyum menang. Entah Rine tidak tahu harus menanggapinya seperti apa.

“Wow hebat!! Bagaimana kau bisa melakukannya?” tanya Sorant kagum.

“Mudah saja, berpikirlah kau sudah mati.” jawab Marine enteng, membuat yang lainnya terkejut.

“Apa maksudmu?” tanya Rine mengernyit.

“Rantai ini beraksi pada sesuatu yang bergerak sekecil apapun. Aku menyadarinya saat Elfino terus bergerak tapi tetap saja tidak dapat memutuskan rantai biasa yang sudah disihir ini. Semakin banyak bergerak, rantai ini tidak akan bisa diputus…”

“Tapi… kenapa saat aku, kau dan Rine tidak bergerak tetap saja mengikat kita?” tanya Sorant.

“Napas. Itulah yang membuatnya masih terus mengikat walau kita terus diam. Tanpa bernapas, membuat kita terkesan sudah mati, maka kita dapat melepaskan rantai ini. ”

“Tapi, kitakan masih memiliki detak jantung… tidak seharusnya kau bisa lepas begitu mudahnya…rantai ini pasti disihir agar bisa dilepas jika kita sudah mati..” kata Rine.

“Ya, kau benar. Tapi ada satu cara agar bisa menipunya.. kau harus tenang dan rileks.. pasrah kalau perlu…maka kau bisa membuat rantai itu mengendor untuk sementara.. seperti yang kau lihat rantai yang mengikatku.” kata Marine menunjuk rantai yang berbentuk bola. Setelah mendengar penjelasan Marine, Elfino dan Sorant mulai mencobanya hingga berhasil, hanya Rine yang masih terdiam.

DragwolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang