XV

168 0 0
                                    

Pagi–pagi sekali Runia dan Frozan pergi meninggalkan istana menuju desa Elville. Melewati pegunungan Wulffin lalu menelusurinya ke utara, hanya berdua tanpa pasukan seperti yang mereka harapkan sebelumnya. Memang sang raja menyetujuinya dan pasukan yang mereka minta akan segera menyusul, tapi saat ini belum ada tanda-tanda pasukan itu datang.

Dalam perjalanan mereka hanya terdiam bisu, memacu seekor makhluk aneh yang belum pernah dilihat oleh Runia sebelumnya. Ia heran saat ia mendapati pergi ke desa tidak dengan menggunakan kuda. ‘Jadi ini yang dimaksud dengan kendaraan khusus?’ pikir Runia mengerti seraya meneliti makhluk aneh yang cukup membuatnya penasaran.

Makhluk itu memang mirip seperti kuda, yang membedakan, mereka memiliki sisik hitam keunguan dan memiliki tanduk dua dikepalanya, ekor mereka panjang dan berbentuk seperti asap ungu kehitaman. Kaki mereka tidak seperti kuda umumnya, kaki mereka berupa cakar yang besar dan sedikit berselaput diantara jemarinya. Kaki mereka tampak lebih cocok digunakan saat di air, tapi di daratan sepertinya kaki mereka juga sangat baik, malah cepat. Runia merasa cemas dengan pemikiran para pelancong jika melihatnya mengendarai hewan yang aneh.

“Tenang saja, kita tidak akan menemukan para pelancong seorang pun. Onyxza tidak akan membawa kita menuju jalan yang umum. Mereka lebih suka melewati pegunungan, hutan atau tebing yang jarang dilewati manusia. Lagipula Onyxza sangat cepat, para pelancong juga tidak akan menyadari kalau hewan ini melintas didekat mereka,” jawab Frozan, saat Runia memberitahu soal kecemasannya akan terlihat oleh manusia. Kini mereka sedang beristirahat dibawah pohon rindang hampir seperti Deidura.

“Apa mereka bisa berenang?” tanya Runia, ia masih penasaran soal kaki Onyxza yang berselaput.

“Mungkin…kami tidak pernah mencoba ke tempat yang berair sebelumnya.”

“Lalu darimana makhluk ini berasal? Aku tidak pernah melihatnya.”

“Onyxza adalah makhluk langka, makanya jarang ditemukan. Dulu, mereka sering diburu karena mereka dikenal memiliki darah yang abadi. Para penyihir atau manusia zaman dulu percaya bahwa darah Onyxza bisa membuat mereka punya kekuatan dasyat dan keabadian. Tapi itu menurutku sangat konyol, yang kutahu darah Onyxza merupakan obat mujarab dari semua penyakit dan penetralisir racun yang paling ampuh terhadap racun yang paling berbahaya.” jelas Frozan. Runia berdiri lalu mendekati dua Onyxza yang sedang ditambatkan di batang pohon yang kecil. Runia terhenti, ia terkejut sekaligus kagum.

“Wow! Kenapa rumput dan tumbuhan kecil di sekitar mereka tiba–tiba mengering dan mati? Apa yang mereka lakukan?” tanya Runia setengah berteriak.

“Mereka menyerap kandungan air dari tumbuhan tempat mereka berdiri,” jawab Frozan lirih, entah bagaimana ia sudah berada di sebelah Runia dan itu membuat Runia sedikit terkejut.

“Mereka sedang minum? Lalu apa makanan mereka?” tanya Runia berusaha menghilangkan rasa terkejutnya yang aneh.

“Entahlah…aku tidak tahu. Menurutku pribadi, di benua ini tidak ada seorang pun yang pernah melihat jenis makanan mereka apalagi cara makan mereka. Mereka sangat misterius. Air yang diserap mereka sudah sangat cukup untuk bertahan hidup cukup lama dalam cuaca apa pun.” Mendengar penjelasan Frozan, Runia menjadi kagum terhadap dua makhluk aneh didepannya.

“Wow…hebat… Bolehkah aku memiliki satu?” tanya Runia, Frozan tertawa untuk pertama kalinya

“Jangan konyol, itu tidak mungkin. Onyxza hanya mau dipelihara satu orang, yaitu sang raja. Ajaib kalau kau bisa membuat salah satu Onyxza mau menjadi peliharaanmu. Sekali mereka menemukan tuan yang cocok bagi kaum mereka, mereka akan terus sebagai hewan peliharaan yang manis,” jelas Frozan sambil tersenyum lebar, memamerkan sederet giginya yang putih bersih dan rapi. Runia sedikit kecewa dan merasa sedikit tersinggung karena merasa malu ditertawakan oleh Frozan, tapi ia juga bersyukur, bisa melihat Frozan ‘sang Jenderal Tanpa Senyum’, bisa tertawa seperti itu. Runia kembali menatap lama salah satu Onyxza yang kini ia elus.

DragwolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang