brother complex | k-idols

svt wonwoo - abang cold

Happy reading readerskuu ƪ(˘⌣˘)ʃ

"WOH ANJER gelang ini bagus banget dong, sayangnya di singapur doang si ah kadal memang."

"Dek! Turun ke bawah sini sebentar!"

Lagi asik-asik liat toko online ada aja gangguan.

Gue turun ke bawah terus duduk di sofa.

"Kenapa ma?"

"Abang kamu bakal lanjut sekolah di luar."

Seketika hati gue tersambar petir.

"L-loh ma, kok gitu? Terus aku sama siapa di rumah?"

"Buat sementara waktu, sendiri."

     Hal yang paling gue benci sedunia, berpisah sama orang yang gue sayangin. Kenapa harus begini sih? Apa gak ada jalan lain? Sekolah gak usah jauh-jauh juga bisa. Ish.

Gue natap Bang Wonwoo heran.

Dia ngasih tatapan coldnya yang sukses bikin jantung gue copot.

Gue ngelirik kearah lain.

"Gua bakal balik, secepatnya."
Bang Wonwoo angkat suara.

Singkatbangsat🙃

"Yaudah Nu, kamu beresin dulu barang-barang kamu ya?"
Mama bawa abang ke kamar.

"Ya, ma."
Jawabnya sambil ikut mama ke kamar.

Gue ngeliat dia cuma bisa nahan nangis, ya iya lah jelas. Gue sayang banget sama abang gue, gue tau mencintai dia itu salah, tapi hati gue gak mau sadar buat pindah ke orang lain.

     Gue bangkit untuk jalan masuk kamarnya, pandangan gue tertuju sama pria tinggi yang lagi sibuk sama baju-bajunya. Saking seriusnya, mungkin dia gak sadar gue masuk.

"A-abang.."
Bibir gue gemeter.

Dia berhenti dari aktifitasnya, tetep pada posisinya.

"Gue- ah.."
Gue ngejeda kata-kata gue, karna air mata gak sanggup gue tahan.

Dia balik badan dan natap gue.

"Dek, jang-"

     Sebelum dia selesain kata-katanya, gue lari meluk dia. Gue sedih, gue gak siap. Bodoh, gue emang gila kalo udah mikirin dia. Tapi kebahagiaan gue emang terpusat sama dia. Jadi gimana?

Gue ngeratin pelukan. Dia bales meluk gue.

Gue rasain detak jantung dia agak aneh.

"Abang jaga diri."

Dia senyum tipis.

"Pasti."
Singkat tapi penuh makna. Pelukan kita berakhir.

Hening sejenak.

"Jangan nangis, dan lo harus percaya. Gua bakal slalu ada buat lo, disini,"
Bang Wonwoo nunjuk kepalanya.