Suasana saat ini sangat panas. Bukan hanya cuaca, namun segalanya. Bagaimana tidak? Pendingin udara sudah mati, ya sama dengan tidak berfungsi, tidak bermanfaat, tidak bergun- okay! Cukup. Fokus lah, sekarang keadaan dalam toko bunga Flowers Shall'yna itu sedang gempar.
Lihat bagaimana keadaannya saat ini. Sangat sudah lebih parah dari kapal pecah. Lalu apa yang terjadi? Apa ada pencuri yang mencoba membawa beribu-ribu bunga itu? Oh, tentu tidak.
Itu hanya ulah Tanlia sang manager dan karyawan yang keponya ga minta diampuni.Mereka bertengkar hanya karena arti bunga yang ditanyakan oleh salah satu pembeli. Sepele memang. Mungkin karena perbedaan pendapat? Sepertinya ya!
"Su-sudah Nao, jangan di teruskan, lihat apa yang terjadi dengan toko kita." Ucap salah satu teman Naomi yang menyaksikan perdebatan itu, dia berujar dengan sedikit ragu, takut ada petir yang tiba-tiba menyambarnya.
Seketika Tanlia tersadar dan melihat sekrliling tokonya yang sudah amburadul. Matanya melotot terkejut.
"WHAT THE?? A-apa... Ah astaga! Apa yang telah kau lakukan Mi?!" Tanlia menatap Naomi dengan garang."Ada apa Mbak Li, main tuduh Naomi saja, 'kan tadi kita membuat rusuhnya berjamaah. " Balas Naomi tanpa ragu, sudah biasa dia debat dengan atasannya yang... Entahlah, kadang dia pun sulit untuk mendeskripsikan karakternya.
" I don't care! 30 minute, it should completed! ." Setelah ucapan tak terbantahkan terlontar, Tanlia langsung melangkahkan kakinya kedalam ruangannya. Sedangkan Naomi dan karyawannya hanya tergangga atas perkataan atasan mereka. Tidak sedikit pula yang mencebik tak suka.
"Bebya! Cepat hububgi petugas pemungut sampah sebelum jantungku bocor, ahh rasanya hidung dan otaku mulai mimisan. Ya Tuhan!" Naomi berkicau tak jelas sembari memeganggi kepalanya yang sedikittttt pusing itu.
Bebya terdiam dengan tampang konyolnya.
"Ah apakah petugas pemungut sampah akan menerima telepon kita Nao? " tanyanya konyol."Suttt! Ah sudahlah, kita bereskan saja, jika belum nanti fosil gorila itu akan meratakan toko ini dengan tanah. " Ujar Naomi setengah jantung.
*****
"Semuanya sudah kami bereskan. Dan tugas Mbak Li sekarang adalah Bagimana memenuhi stok hari ini kembali seperti semula? Bunga banyak yang layu dan rusak, ini bukan bunga bohongan lho Mbak Li, ini flower is real!!! " Naomi tiba-tiba datang kedalam ruangan Tanlia yang takalah amburadulnya dengan keadaan tadi.
"Sudah bicaranya? Kau tidak lihat aku juga sedang mencoba untuk memperbaikinya?. " Ucap Tanlia datar. Jujut saja Naomi memilih Mbak Li yang sedang berdebat dengannya tadi daripada sosok yang sedang ada di depannya kini.
Sosok ini sungguh sangat sulit untuk digapai. Dirinya begitu jauh. Dan tak tersentuh. Mungkin tadi Mbak Li sedang diluar kendalinya tapi, Naomi merasa itulah atasannya yang sebenarnya.
Tanlia atau Mbak Li adalah atasan barunya. Naomi sudah bekerja di toko bunga ini sejak pertama kali di bangun. Dan Tanlia atasannya yang baru bekerja sekitar 3 tahun. Naomi tau, 3 tahun bukan waktu yang singkat, tapi tidak tau bagaimana, atasanya kini tidak pernah bisa menganggap bawahannya adalah keluarga, sahabat, atau bahkan teman. Tanlia selalu menyendiri, bukan tidak ada yang mau mendekati, tapi setiap di dekati selalu berujar tajam dan pergi begitu saja keruangannya dan setelah itu mengunci diri sampai jam kerja berakhir.
Tidak sedikit karyawan disini yang menbencinya, namun Tanlia seakan tidak peduli. Banyak karyawan yang berharap bahwa Tanlia dipecat atau dipindahkan ke cabang toko bunga satunya lagi. Namun doa busuk mereka tak kunjung dikabulkan juga.
Satu satunya yang dengan gemulai berani mendekati Tanlia hanya satu. Yaaa siapa lagi jika bukan Naomi si cewek asal Spanyol yang ceplas-ceplos? Hanya Naomi yang setia akan sikapnya Tanlia. Karena Naomi tau, Tanlia atau Mbak Li, adalah seseorang yang menyimpan rahasia besar dalam hidupnya, ya karena Naomi adalah makhluk 'kepo' jadi ya.... Not bad lah untuknya.
***
Tadi panas sekarang dingin. Tadi matahari sekarang bulan. Waktu pun sudah menunjukan jam 7 malam. Di toko bunga hanya tersisa Tanlia dan sosok makhluk astral yang tidak gaib berjulukan 'si kebo' euh... 'si kepo' maksudnya. Ya siapa lagi jika bukan Naomi?Naomi tetap setia menunggu Tanlia sampai dia selesai mengerjakan tugasnya sebagai manager. Naomi cukup salut atas keuletan Tanlia dalam hal bekerja, karena yah dia adalah sosok yang berjiwa pemimpin dan orangnya teliti pula.
Setelah cukup lama menunggu akhirnya Tanlia keluar dari ruangannya dengan menenteng sebuah tas. Tanlia hanya menatap Naomi datar dan melewatinya begitu saja.
Naomi hanya tersenyum untuk menyapanya, tapi yah senyuman paksanya tak kunjung di balas oleh Mbak Li.
"Mbak Li, antarkan Naomi pulang dong, mau ya?" tidak kunjung ada jawaban dari mulut Tanlia ketika ia mengunci puntu toko bungannya.
"Ah baiklah, Naomi akan segera naik ke mobil Mbak Li, terimakasih Mbak Li, Mbak Li baik sekali deh. " tanpa menunggu jawaban dari Tanlia, Naomi sudah naik duluan ke Sepedanya.Bukan mobil yang Tanlia punya, melainkan hanya sepeda feminim. Bukan tidak mampu ia menbeli sebuah sepeda motor, tapi baginya sepeda sudah cukup, karena jarak rumah dan tokonya pun tidak terlalu jauh.
Tanlia melihat Naomi yang sudah terduduk manis di jok belakang. Tanlia menghela nafas sebentar.
"Turun. Gue udah lelah dan ingin beristirahat." Ucapan tegas Tanlia tak kunjung membuat Naomi turun. Ia malah seperti tidak mendengar apapun. Sesegera mungkin Tanlia membuka tasnya kemudian dompetnya dan mengeluarkan beberapa rupiah
"Turun! Dan ini uang untuk biaya taksi." Tanlia berujar dengan dingin."Mbak Li, tega ya meninggalkan karyawannya disini, di suruh naik taksi pula? Tidak takut Naomi kenapa-kenapa? " Naomi membalasnya dengan alasan klasik.
"Tidak. "
Naomi menghela nafas berat. Dan sebuah ide muncul dalam otak kreatifnya.
"Okay! Naomi tidak akan numpang Mbak Li, tapi Naomi akan meminta seseorang untuk menjemput. " Ucap Naomi dengan senyuman lebar."Baguslah. " balas Tanlia tidak peduli.
"Eitss! Tunggu Naomi belum selesai, ada syaratnya lho. " Perkataan Naomi membuat Tanlia berdecak kesal.
"Apa? "
"Syaratnya adalah..... Tunggu disini bersama Naomi sampai jemputan datang!!!" Naomi berujar dengan riangnya. Namun tidak dengan Tanlia yang memandang Naomi tidak percaya atas syartnya, bukan. Bukan terlalu mudah, tetapi... Ah ayolah dia sedang lelah sekarang dan apa tadi? Harus menunggu sampai jemputannya datang?"What the? Gue gak mau. Gue akan pulang! "
"Ya sudah jika Mbak Li tidak mau, Naomi akan duduk manis di sepeda Mbak Li, hehe. "Balasan Naomi membuat Tanlia tidak bisa berkutik.Selama mereka menunggu, Naomi banyak bertanya tentang hal tidak penting, apa hobinya lah, makanan kesukaannya lah, sampai jadwal M nya Tanlia pun di tanyakan. Astagaaa... Untuk apa coba?
Sampai akhirnya jemputan Naomi datang. Yang menjemputnya adalah seorang pria yang memakai motor matic serba hitam. Pria itu langsung menghampiri Naomi dan Tanlia yang terduduk di bangku trotoar depan toko.
Pria itu membuka helmnya dan menanpakan wajah yang.... Bisa dibilang... 'Wah ganteng batt'
"Mi, ayo!" Aduhhh suaranya pun tak kalah sexy, merdu, ngebass gimana gitu hahayyy :P
Naomi menahan tangan pria itu yang sudah memegang tangannya.
"Sebentar, ada yang mau Naomi kenalkan dulu. " Kemudian Naomi memandang Tanlia yang terdiam dengan ekspresi datarnya."Mbak Li, kenalkan ini kakak Naomi. Kak kenalkan ini atasan Naomi."
"Dandelio." Ucap pria yang dianggap kakaknya Naomi sembari mengulurkan tangannya kearah Tanlia.
"Tanlia. " Tanpa membalas uluran tangan Dandelio, Tanlia sudah pergi tanpa permisi. Meninggalkan tanda tanya bagi Delio.
Naomi yang melihat itu hanya tersenyum kearah kakaknya.
"Maaf ya kak, Mbak Li memang begitu orangnya. Terlalu introvert. "Dandelio hanya megedikan bahunya tidak peduli kemudian mengajak adik nya untuk sesegera pulang, karena hari sudah semakin malam dan semakin dingin.
***
*)Baru part pertama nih, gimna? Maaf ya kalo kurang gimana gitu, maaf pula kalo banyaaaaakkkk bangettt typo.
*)Jujur aja ya Tina tuh agak susah mengungkapkan kata kata dengan menulis, ga tau kenapa. Makanya dari dulu kalo Tina mau nulis kayak karangan gitu suka ragu ga percaya diri. Dunia imajinasi Tina kadang disimpen buat diri sendiri. Jadi yah hasilnya suka susah kalo nulis karangan XD.Oh ya jangan lupa tanda bintang kecilnya, bukan yang dilangit ya yang di bawah aja cukup kok :P
Okayyy see you next time ya...
Bye.. Bye :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bandel
Romance#121 romantic 02/01/19 "Yang gue mau sekarang. Cuman satu. Cinta dari diri gue." 28 Desember, 2018