Part 12

29 5 3
                                    

Hola!
Maaf ya update-nya lama kali.

Oke, silahkan baca dan jangan lupa vote sebelum baca ya :)

*****

Akhirnya setelah dipaksa Delio, Tanlia mau menghampiri Naomi. Tapi dengan perasaan yang terpaksa. Terlihat dari raut mukanya yang ditekuk dalam-dalam.

Dan Delio melihat itu menjadi gemas. Entahlah. Semua sesuatu yang berada dalam diri Tanlia membuat Delio selalu tersenyum. Padahal, Tanlia selalu menunjukan wajah datarnya tanpa pernah Delio lihat tersenyum. Ya kalaupun tersenyum selalu senyum devil.

Delio juga bingung dengan sikap Tanlia.
'Dia itu kan cewek jutek. Kalau biasanya Naomi suka menyebutnya macan betina. Tapi kadang-kadang dia terlihat seperti kucing manis.' pikir Delio.

"Lo jangan senyum-senyum deh." Ujar Tanlia tiba-tiba.

Delio meliriknya sebentar dan tersenyum narsis sambil menyisir rambutnya kebelakang dengan tangannya.

"Kenapa? Terpesona ya?" Balas Delio pede.

Tanlia melihatnya datar lalu memutar matanya malas dan tersenyum sinis.

"Terpesona? Yang ada gue takut." Ucap Tanlia sinis.

"Lho kok takut? Saya bukan hantu." Balas Delio polos.

'Hadeh... Nih orang dewasa kenapa childish sih?'batin Tanlia kesal.

"Serah Lo deh." Kemudian Tanlia mempercepat laju jalannya.

Delio berhenti sebentar untuk berpikir apa alasan Tanlia takut padanya. Kedua alisnya saling bertautan, tanda ia sedang berpikir keras.

'Hei! Ayolah, aku tampan, kaya juga, bijaksana, baik hati, rajin menabung dan tidak sombong kok. Apa yang harus dia takuti? Aku pun bukan pscycopath' batin Delio menilai dirinya sendiri.

"Lo berdiri disitu kayak orang bego tau gak!" Teriak Tanlia di ujung lorong rumah sakit.

Dengan cepat Delio pun berlari dan memeluk bahu Tanlia.

"Habisnya saya bingung. Kau takut padaku? Apa alasannya?" Tanya Delio.

"Udahlah gausah di bahas." Kata Tanlia sambil menepis tangan Delio keras.

"Aishh! Kau kasar sekali." Keluh Delio dengan bibir yang dimajukan sedikit.

Tanlia tidak memperdulikannya, dia malah berjalan kembali dengan tenang. Delio mengejarnya kembali.

"Semangat sekali bertemu Naomi, perasaan tadi malas-malasan deh." Gurau Delio mencoba untuk kembali membuka topik.

"Gausah so tau." Jawab Tanlia mengggapi Delio tanpa menoleh ke arahnya.

Dan akhirnya mereka berdebat sepanjang jalan menuju kamar inap Naomi. Delio sampai tertawa-tawa karena senang bercanda dengan Tanlia yang menanggapinya dengan perkataan yang lucu walaupun raut mukanya datar.

Berbeda dengan Delio yang tertawa-tawa, Tanlia hanya menunjukan wajah kesalnya. Tapi jauh dalam lubuk hatinya ia merasakan perasaan yang nyaman saat ini.

'tok tok tok'

"Naomi, kakak masuk ya." Izin Delio kepada si empu penghuni kamar inap VVIP tersebut setelah sampai di depan kamar.

Pintu pun terbuka dan memperlihatkan wujud Luzerto dengan senyum yang tercetak di bibirnya.

"Ah kau sudah kembali, silahkan masuk." Tanlia dan Delio pun masuk.

Gadis Bandel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang