Hai! Hai! Hai!!!
Aku hadir lagi ini hehe.
Apa kabar? Kakak? Adik? Ibu? Bapak?
Yah sekalian aja weh ya...Di part ini semoga kalian mau komentar dan vote ya...
Jangan mau jadi pembaca gelap hehe.
Sekali-kali mah vote atuh.Maap-maap weh nya kalo banyak typo...
Yaudah atuh sok gera baca...
***
Akhirnya setelah 15 jam berada di dalam jet, Tanlia bisa bernafas lega sekarang. Karena sejak masuk tadi dia tidak bisa bergerak hanya bisa terduduk kaku walau sempat tertidur 3 jam.
'Aslinya! Gue mah takut naik ginian.' ucap Tanlia dalam hati.
Jet yang mereka tumpangi memang mendarat lebih cepat ketimbang naik pesawat umum, karena jika menggunakan pesawat umum harus transit di Turki.
Kini mereka langsung mendarat ke landasan pribadi keluarga Charensan. Dan langsung melanjutkan perjalan ke rumah sakit. Tanpa istirahat.
Ini membuat Tanlia sedikit tidak nyaman. Hei, ayolah. Dirinya baru naik pesawat untuk pertama kalinya. Bahkan saat minggat dari rumah waktu itu, ia lebih memilih naik bus selama 2 hari daripada naik pesawat.
Tanlia menghela nafasnya dan memandang ke arah luar jendela sebuah limusin.
'Keluarga Naomi begitu kaya, tapi buat apa dia bekerja?' batin Tanlia bertanya.
Selain lelah, Tanlia pun memikirkan apa yang harus dia lakukan saat didepan Naomi. Dan apa reaksi Naomi nanti ketika melihatnya. Memeluknya? Mengusirnya?
Entahlah Tanlia tidak tahu. Tapi jauh dalam hatinya dia sangat takut bahwa opsi kedua lah yang Naomi lakukan.
"Kita sudah sampai Tuan Muda Charensan. " Ucap supir keluarga yang menjemput mereka.
Delio turun tanpa kata dan meninggalkan Tanlia dibelakang. Mereka tiba di sebuah ruangan inap VVIP.
Dan disana sudah ada seorang wanita dan pria paruh baya yang sedang memeluk satu sama lain. Sepertinya mereka tengah tertidur.
"Mom, Dad." Ucap Delio pelan.
Wanita paruh baya yang disebut Delio sebagai Mom itu terbangun dan melepaskan pelukannya lalu memeluk Delio.
"Dandelio, adikmu." Ucapnya sambil menangis dan memeluk Delio erat.
"Si, aku tau Mom. Kau tenanglah, dia adikku yang kuat." Balas Delio menenagkan.
"Nak, Naomi..." Sebelum ayah Delio menyelesaikan ucapannya. Delio sudah lebih dulu memasuki ruangan adiknya tanpa memperdulikan ayahnya.
Setelah Delio masuk barulah perhatian mereka teralihkan kepada Tanlia yang sejak tadi terdiam sambil menyenderkan tubuhnya ke dinding.
"Quien eres tu¹." Tanya ibu Delio dengan bahasa Spanyol.
Tanlia hanya menatap kedua orang itu dengan pandangan bingung.
"Em, I'm Tanlia. Naomi friend from Indonesia." Akhirnya Tanlia memilih memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris.
"Oh, welcome to my Family girl!" Sambut Karrabell sambil memeluk Tanlia.
Tanlia hanya membalas pelukan Karra dengan kaku.
"Aku Karrabell, ibu Naomi. Dan ini my husband dan ayah Naomi, Guzman." Karra memperkenalkan dirinya dan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bandel
Romance#121 romantic 02/01/19 "Yang gue mau sekarang. Cuman satu. Cinta dari diri gue." 28 Desember, 2018