Part 3 : Go Away

51 10 0
                                    

Deringan ponsel terdengar begitu nyaring, membuat sang empu yang mempunyai ponsel terpaksa bagun di pagi-pagi buta.

Tanlia melihat nama yang tertera pada layar Handphone-nya yang menunjukan nama si Kepo. Tentu pasti tau siapa si Kepo itu. Ya, itu memang Naomi.

Dengan malas Tanlia segera menjawabnya.
"Hem? "
Ada helaan nafas terdengar Tanlia disana setelah beberapa saat terdiam Naomi pun berbicara dengan cepat.

"Mbak Li ada dimana? Sekarang 'kan sudah ada janji dengan pak Dirut, pak Dirut sudah menunggu dari tadi ini. " Cerocos Naomi dengan satu tarikan nafas.

"Pertemuannya jam setengah 9 Mi! "
‎"Loh memang ini jam berapa? " Tanya Naomi mengetes Tanlia yang entah kenapa belum sadar jam berapa sekarang.
"Jam... 9 kurang 10 menit. " Jawab Tanlia santai.

Naomi menghela nafasnya keras. Ya ampun, masih ga nyadar juga? Harus pakai apa supaya Tanlia cepat kumpul nyawanya?

"Astaga Mbak Li!!! Dari waktu pertemuan Mbak Li sudah telat 20 menit!!!" Ucap Naomi kesal.

Oh c'mon! Ini adalah posisi dimana hidup dan mati. Jika telatnya hanya 5 menit sih pak Dirut ga bakal nyembur, lah ini? 20 menit? Toleransi positif apa yang akan didapat Tanlia?

Tersadar dengan ucapan Naomi barusan segera Tanlia mencuci wajahnya sebentar dan segera barangkat. Ya, saking terburu-burunya dia lupa mandi ternyata.

Sepedanya melaju dengan kecepatan maksimal, sebisa mungkin Tanlia menggayuh sepedanya dengan sekuat tenaga.

Sampai di toko, Tanlia langsung menjatuhkan sepedanya dan berlari ke arah ruangannya. Dan melihat bahwa disana kosong hanya ada Naomi seorang.

"Pak Dirut sudah pergi Mbak Li, katanya Mbak Li harus menemuinya nanti sepulang jam kerja. Di apartemennya. "Kata Naomi ketika melihat Tanlia akan marah padanya.

Mungkin Tanlia berfikir bahwa Naomi berbohong.

"Ap- Kenapa harus apartemennya?" Tanya Tanlia kaget.
Naomi hanya mengedikan bahunya tidak tahu.

Setelah tidak ada kata yang Tanlia lontarkan, Naomi pamit untuk kembali. Tapi Tanlia menahan tangannya dengan cekalan kuat.

"Ada ap-" ucapan Naomi terhenti.
"Semua ini gara-gara lo! Kalo aja malem lo ga dateng ke rumah gue, kejadiannya ga bakal kayak gini! Gara gara lo! Gue harus tidur selarut itu!" Tanlia begitu marah saat ini.

Naomi melihat Tanlia tidak percaya, Tanlia menyalahkannya? Oh semoga dia salah dengar.

"Mbak Li tidak mandi ya? " Naomi berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
"Lo! Ga usah mengalihkan pembicaraan. Lo mau gue pecat!"

Perkataan Tanlia barusan membuat Naomi terbelak. Oke, ini hanya masalah kecil, dan Mbak Li mau memecatnya hanya karena hal sepele?

"Loh kok Mbak Li malah mau pecat Naomi? Kan Naomi tidak tahu salah Naomi apa, apa karena hal sepele ini? Selama Naomi kerja disini, baru kali ini ada atasan yang bilang mau pecat ke Naomi. Salah Naomi apa? "

Naomi entah darimana mendapat keberanian untuk berkata seperti itu, Naomi rasa Tanlia sudah diluar kendali.

"Lo ga tau salah lo apa? Banyak! Harusnya lo ngaca! Sikap lo bikin gue risi! Dan sekarang lo gue pecat! Dan lo pergi dari sini!" Tanlia berkata dengan tanpa pikir panjang, dan hal itu membuat Naomi sakit hati.

Dengan mengusap air matanya, Naomi segera pergi dan membanting pintu ruangan Tanlia dengan keras.

Setelah Naomi pergi Tanlia keluar untuk kembali kerumahnya. Untuk mandi dan bersih bersih sebentar.

Gadis Bandel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang