Sarapan Pagi

8 0 0
                                    

Matahari mulai nampak memperlihatkan diri, seolah menyapa bumi, dan kehangatannya disambut oleh para penghuninya. Sinarnya menembus gorden-gorden rumah. Termasuk rumah di Bogor jln. Ceria No.27 yang penghuninya berisi sebuah keluarga berjumlah enam orang.

Ya!... ada enam anggota keluarga didalam nya diantaranya bunda, ayah, yang di temani tiga bidadarinya dan satu jagoannya. begitu ayah menjuluki empat anak-anaknya. Tiga bidadari yang dimaksud ayah adalah tiga anak perempuannya kak ica, kak fadia, dan aku laras. sedangkan jagoannya adalah anak laki-laki terakhirnya dek fatih.

Laras adalah wanita remaja yang punya karakter sama dengan kakaknya yang ke-2 kak fadia yang sama sedikit tomboy, terbuka dan netral jika berteman, tetapi keduanya paling tahu kondisi dan situasi orang lain. berbalik dengan kakaknya yang pertama, kak ica yang sangat feminim, calem, dan cuek ke orang lain. Begitupun dengan adiknya yang bungsu dek fatih yang calem bin cuek, tapi terkadang tingkah lakunya bikin ketawa sekeluarga. Namun karakter mereka membuat ayah dan bunda semakin bersyukur, merekalah yang selama ini menjadi penghangat suasana rumah dan penyemangatnya di setiap saat.

Pagi ini matahari mulai nampak dipermukaan, sinarnya menembus gorden kamar laras seolah memberi kode ke penduduk bumi untuk segera melaksanakan aktivitas, dan burung membunyikan alarm pagi dengan kicauannya yang begitu merdu. sinar matahari yang menembus gorden kamar laras yang tak jauh berada di hadapannya membuat laras harus terbangun dari tidurnya karena sinar itu telah menyapa hangat ke wajahnya.

Seperti pagi sebelumnya, selepas bangun tidur laras menemui tempat yang hampir setiap pagi tempat itu lah yang pertama kali di kunjunginya setelah bangun tidur. Kamar mandi. begitu orang-orang menyebutnya.

Karena memiliki karakter yang hampir sama dengan kak fadia, membuat setiap pagi laras dengan kak fadia harus berebut masuk kamar mandi terlebih dulu. padahal apa yang menarik dengan tempat itu sampai harus berebut untuk mengunjunginya?..Pagi itupun terjadi adegan yang sudah tak aneh. Ya!.. laras dan kak fadia kembali berebut untuk memasuki kamar mandi lebih awal.

Bunda yang sedang menyiapkan sarapan pagi di dapur hanya tersenyum ketika melihat tingkah laku kedua anak nya ini. sedangkan kak ica yang sedang membantu bunda menyiapkan piring untuk sarapan pagi hanya garuk kepala aneh melihat tingkah laku adiknya yang ke 2 dan ke 3 nya ini yang tak kunjung berubah. Begitupun dengan dek fatih yang masih berusia enam tahun yang sudah duduk tiga menit yang lalu di kursi makan sembari menunggu bunda menyajikan sarapan pagi di meja makan yang berada dihadapannya berjarak sekitar 1 m dari dapur dan kamar mandi, hanya bisa bengong melihat tingkah laku kedua kakaknya ini, "kenapa setiap pagi aku harus dihidangkan dengan adegan yang tak enak dilihat ini" gumam dek fatih didalam hatinya sembari menggaruk kepala.

"Aku dulu ka yang masuk kamar mandi!" kata laras sambil berlari kecil mendahului ka fadia yang berada dihadapannya sambil menyenggolnya ke arah kanan. "Aku duluan dek!" balaskak fadia sambil menarik baju bagian belakang laras yang mendahuluinya 2 detik yang lalu.

"Jangan berebut ras,ia" tegur bunda sembari meletakkan nasi yang ada di tangan kanannya dan sayur bayam di tangan kirinya ke meja makan. "Kak fadia kan sudah dewasa jadi mengalah saja ke laras" lanjut bunda.

"Tuh kan, kak fadia harus mengalah" ledek laras sembari tertawa cekikikan merasa dirinya mendapat pembelaan dari bunda. Sementara kak fadia menghentikan langkahnya di depan pintu masuk kamar mandi sembari mengembungkan kedua pipinya dan melipat kedua tangan diatas perutnya,pertanda kesal.

**
Ayah mendatangani meja makan dan ikut duduk di samping bunda, yang beberapa detik yang lalu bunda, kak ica, dan fatih sudah duduk lebih awal. Tak lama keluar dari pintu kamar terlihat wanita mengenakan seragam putih abu, dan putih biru sembari sedikit merapikan seragamnya. Ya!.. itu adalah laras dan kak fadia yang baru saja mengganti pakaiannya, karena hari ini adalah hari senin, dimana hari pertama masuk sekolah di setiap minggu. Laras dengan seragam putih birunya dan kak fadia dengan seragam putih abunya ikut duduk di sebrang kak ica dan dek fatih.

"Wah,akhirnya para bidadari dan jagoan ayah sudah lengkap" ayah membuka permbicaraan sambil tersenyum kecil "Ah, ayah setiap pagi pasti begitu" balas kak fadia sambil mengambil nasi dan dipindahkan ke piringnya. "Heheehee" tawa ayah dengan nada sedikit geli. "oia bun nanti setelah laras pulang sekolah,laras mau izin kerja kelompok di rumah oliv ya" kata laras mengalihkan pembicaraan ayah dengan kak fadia.
"Wah jangan percaya bun, nanti laras malah pergi main" cetus kak fadia menggoda laras sambil menyuapkan nasi ke mulutnya. "iiii.. kak fadia apaan sih, jadi kak fadia menuduh aku bohong sama bunda? orang beneran aku mau kerja kelompok di rumah oliv kok" balas laras kesal sembari mengembungkan pipinya.

"Sudah. pagi-pagi kok ribut, kak fadia juga jangan menggoda adikmu" tegur bunda "bunda izinin laras kerja kelompok,tapi pulangnya jangan terlalu sore ya" lanjut bunda.

"Oke bun" kata laras dengan nada kembali ceria sembari menyatukan telunjuk dan ibu jari kanannya membentuk lingkaran dengan jarak 10 cm dari samping pipi kanannya. Ayah yang hanya menyimak pembicaraan hanya tersenyum kecil, "bersyukur sekali setiap pagi suasana hangat ini selalu menemani sarapan pagi" gumam ayah di dalam hati

"Ayah sudah selesai sarapan. ras, ia, fatih, ayok kita berangkat" ajak ayah sembari bangun dari tempat duduknya. tentu laras, kak fadia,dan fatih menjawab ajakan ayah secara bersamaan "Siap yah". Hampir setiap hari laras, kak fadia, dan dek fatih selalu berangkat bersama ayah dengan mobil camry hitam keluaran tahun 2006, Jarak sekolah laras dan kak fadia pun hanya berjarak kilo meter saja, sekolah madrasah dek fatih pun tak jauh dari sekolah laras."Bun kita berangkat ya"ucap laras mewakili ayah,kak fadia,dan fatih sembari mencium tangan bunda. "Assalamualaikum" ucap mereka bersamaan, "Wa'alaikumussalam" jawab bunda dan kak ica.

Di rumah hanya tinggal kak ica dan bunda yang sedang merapikan bekas sarapan tadi. "Ca kamu ga kuliah?" ucap bunda sambil mencuci piring. "Nanti bun,siangan berangkatnya" jawab ka ica sembari membersihkan sisa makanan yang berserakan di meja. Kak ica memang melanjutkan pendidikannya di Universitas Al- Hidayah, dan sekarang sedang menyelesaikan skripsinya.

"Skripsi mu bagaimana?"tanya bunda pada kak ica, setiap hari selalu menanyakan kabar skripsinya kak ica.

"Hmm,, belum setengahnya bun" jawab ka ica pelan sambil tersenyum malu, karena setiap bunda menanyakan kabar skripsinya pasti kak ica menjawab dengan kalimat yang sama ~belum setengahnya bun~ seperti tidak ada kata selain itu.

"Hmm cepat-cepat diselesaikan lah ca, biar bisa segera sidang" ucap bunda "Heheh iya bunda sayang, ica pasti segera nyelesaiin semua kok" jawab kak ica sambil tersenyum malu.


Note : Kalau ada tulisan yang di underline(miring) tandanya dia sedang berbicara didalam hati yaaa 😁

Terus kepoin ya dear, karena akan ada bagian cerita yang lebih menarik lagi😀

Maaf Aku Meninggalkan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang