First Rohis day

0 0 0
                                    

Jum'at, Agustus 2017
"Allahu Akbar Allahu Akbar
Laailaahaillah"
Adzan subuh berkumandang, angin sepoy-sepoy menggelitik tubuh seolah membuat tubuh harus tetap terbaring di tempat tidur dengam selimut hangat di badan.

Namun, laras sejak pukul 03.00 laras sudah terbangun dan melaksanakan sholat tahajjud dilanjut dengan tadarus.

"ALhamdulillah sudah adzan" ucap laras yang masih mengenakan mukena.

05.40 WIB
"Bun lagi masak apa? boleh aku bantu?" tanya laras menghampiri bunda yang sedang masak untuk sarapan pagi ini.

"Eh laras, udah rapi?" tanya bunda. "udah bun, tapi laras mau bantu bunda" ucap laras.

"Yaudah laras siapin piring aja ya" ucap bunda. "Siap bos" ucap laras bergegas mengambil piring.

**
11.00 Wib
Tettt... tett... tett... bel pulang berbunyi. hari jum'at pulang lebih awal dari biasanya. Dan hari ini adalah hari pertama laras, rara, ina,dan nuri berkumpul Rohis di SMK.

"Assalamualaikum" salam dari laras, rara, ina, dan nuri memasuki musola yang sudah banyak anggota Rohis berkumpul melingkar. "Wa'alaikumussalam" jawab seluruh anggota Rohis. laras, rara, ina, nuri, duduk bergabung dengan anggota yang lainnya.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh" ucap kak okta pj akhwat membuka forum Rohis. "Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakaatuh" jawab seluruh anggota Rohis.

"Selamat datang dan bergabung di Rohis buat adik-adik, semoga kalian bisa Istiqomah dan nyaman di Rohis,, sebelumnya perkenalkan nama kaka okta, kaka sebagai penanggung jawab akhwat ..... " perkenalan dari kak okta.

"Untuk pemateri kita hari ini akan di isi oleh ibu dewi, kepada bu dewi dipersilahkan" ucap kak okta mempersilahkan kepada seorang guru yang sedang duduk disamping kananya. memang Rohis di sini dengan si SMP berbeda, bedanya kalau pemateri di sini di isi oleh guru-guru agama.

" ........ adab seorang murid terhadap guru harus tertanam di dalam diri, ketika guru sedang menjelaskan tidak boleh ngobrol atau main hp tapi fokus mendengarkan dan memperhatikan, selain dari itu sebagai seorang murid kita ga boleh meledek guru atau membangkang perintah guru, bahkan hal sekecilpun seperti ketika guru sedang berjalan di depan kita, maka kita ga boleh mendahuluinya ...... " ucap bu dewi. Materi hari ini membahas tentang adab murid terhadap guru.

"Bu, bagaimana jika ada guru yang menyuruh kita untuk menjahili orang lain,apakah kita boleh untuk menolaknya?sedangkan kita juga harus melaksanakan perintah guru" tanya seorang siswi yang duduk di samping kanan ina.

"Tidak ada ketaatan kepada manusia dalam kemaksiatan kepada Allah, itu artinya kita ga boleh nolak kalau guru memerintah suatu hal tapi bertentangan dengan aturan Allah, tapi ga ada guru yang memerintahkan atau mengajarkan kepada suatu hal yang buruk, guru yang baik pasti akan mengajarkan pada kebaikan bukn sebaliknya" jawab bu dewi.

**
Setelah keputrian dengan bu dewi, dan melaksanakan shokat dzuhur, kini seluruh anggota Rohis berkumpul melingkar. Tapi beberapa detik kemudian datang segerombolan laki-laki datang duduk melingkar dengan anggota Rohis lainnya.

"Ra kok mereka ikutan duduk melingkar sih?" tanya laras kepada rara yang ada disamping kirinya dengan nada terkejut.

"I...iya ra, mereka siapa?" ucap rara terbata-bata. "Tapi kayaknya mereka anggota Rohis juga deh" ucap nuri.

"Tapi kalau mereka anggota Rohis ga munking ikut gabung sama akhwatnya" ucap ina.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh" salam dari seorang laki-laki membuka forum lingkaran tersebut. "Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakaatuh" jawab seluruh anggota Rohis.

"Selamat datang dan selamat bergabung adik-adik, perkenalkan saya amran sebagai ketua Rohis ..., " ternyata betul dugaan nuri segerombolan laki-laki itu adalah anggota Rohis.

**
Laras, rara, nuri, ina melangkahkan kakinya untuk kembali ke rumah masing- masing setelah kumpul Rohis.
"eumm kalian ngerasa beda ga Rohis waktu smp sama Rohis sekarang?" tanya ina.

"bangetttt na" ucap Laras. "Aku kangen lho keputrian bareng kak tia" ucap ina. "bangettttt na" ucap Laras.

"Eitss kalian ga boleh gitu, ini hanya masalah waktu saja, seiring berjalannya waktu pasti Rohis yang sekarang bisa kayak Rohis kita dulu, bisa menjaga batasan dengan lawan jenis" ucap rara.

"Betul tuh rara, eh iya masih inget ga?dulu kita pernah ke rumah kak tia dan minta kak tia buat kajian bareng setiap hari kamis, gimana kalau kamis depan kita mulai?" saran nuri.

"Ohiya aku setujuu" ucap rara. "aku juga setuju dong" ucap ina.

"kamu gimana ras?" tanya nuri kepada Laras, karena hanya dia yang belum menjawab pertanyaan nuri.

"A... akuu...." ucap Laras terbata-bata. "kenapa ras, ga bisa?" ucap nuri penasaran.

"A.. akuu.. pasti setuju dong" ucap Laras sembari senyum memperlihatkan giginya. "Aaahhh laras ngagetin aja" ucap rara. semua tertawa riang.

**
" Ras gimana sekolah mu?" tanya bunda yang sedanh duduk disamping ayah. Laras yang sedang duduk di samping bunda, dan Ayah yang sedang asyik nonton tv dengan kopi didepannya, kak ica dan kak fadia yang sedang asyik dengan laptopnya, dek fatih yang sedang bermain mobil-mobilan.
Malam ini paket kumplit semua kumpul di ruang keluarga meskipun sibuk masing-masing.

"ALhamdulillah lancar bun, seruuu" jawab Laras. "kamu ikut ekskul apa?" tanya bunda. "A...aku... ikut Rohis bun" jawab laras dengan nada sedikit pelan dan khawatir bunda akan marah.

"Ras, berapa kali bunda bilang kamu jangan ikut Rohis, liat di tv dan di sosmed banyak info kalau di Rohis akar dari teroris" ucap bunda sedikit marah.

Jleeeebbbbb perasaan sakit yang laras rasakan seperti di tusuk pedang ketika mendengar ucapan bunda kalau Rohis akar dari teroris.

"Dan berapa kali juga ayah harus bilang, ayah ga suka kamu terlalu fanatik" ucap ayah.

"Tapi yah, bun, info tentang Rohis akar teroris itu cuma dari media yang ga benar, buktinya selama laras gabung di Rohis memang ada tanda-tanda laras teroris? media tentang Rohis akar teroris itu di setir oleh orang-orang yang ga suka sama Islam" ucap laras mencoba menjelaskan kepada bunda dan ayah.

Ayah mengambil kopi yang ada di depannya dan melangkahkan kaki ke arah teras rumah, dan bunda pun melangkahkan kakinya menuju kamar.

Tak bisa laras menahan air mata dan lari menuju kamar membantingkan tubuhnya ke tempat tidur. kak ica dan kak fadia yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan bunda, ayah, dan laras, tak bisa untuk berkata-kata karena takut kepada ayah.

"Dek, udah jangan nangis" ucap kak fadia duduk disamping laras.

"Bunda dan ayah hanya khawatir sama kamu" ucap kak fadia mencoba menenangkan. "Tapi kak itu berlebihan" jawab laras terisak-isak.

"Kakak paham kok apa yang kamu rasain, udah ya jangan nangis" ucap kak fadia.

"Kakak percaya kalau Rohis bukan akar teroris kan?" tanya laras. kak fadia hanya tersenyum. "Udah sekarang tidur, kasian tubuh kamu butuh istirahat" ucap kak fadia.

**

-------------------------------------------------

Terus kepoin ya dear, karena akan ada bagian cerita yang lebih menarik lagi😀

Maaf Aku Meninggalkan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang