Seragam sekolahhhhh

0 0 0
                                    


"Oia kak, ada juga yang bilang katanya jilbab itu ga wajib, kan setiap orang belum tentu punya gamis jadi pakai rok, atau celana boleh karena Islam itu kan tidak memberatkan hamba-Nya" ucap nuri.

"Jadi diibaratkan gini lho de, ketika sesorang dikasih ujian sama Allah, Allah sendirikan yang bilang 'Aku tidak akan menguji suatu hamba diluar batas kemampuan hamba-Nya'.

Memang iya Allah swt. itu tidak akan memberatkan hamba-Nya, Nah Allah membuat aturan pertanda kalau kita itu bisa atau mampu untuk menjalankan aturan itu, Allah tidak memberatkan hamba-Nya termasuk dalam membuat aturan buat kita, lantas buat apa Allah membuat aturan untuk kita sedangkan kita ga mampu menjalankan aturan itu, Jadi tergantung kitanya mau atau tidak melaksanakan aturan itu" ucap kak tia.

"Apa masih boleh orang yang dulunya tidak pernah mengikuti aturan Allah, tapi sekarang iya menyesal dan berusaha buat memperbaiki diri?" tanya laras, sebenarnya pertanyaan laras adalah tentang dirinya, dimana kelamnya masa lalu laras yang hanya di isi oleh kesenangan dunia saja.

"Tentu boleh de, pelacur sekalipun ketika bertaubat masih diampuni oleh Allah, masih dibukakan pintu surga untuknya. Allah itu maha pengampun, asalkan kita bertaubat kepada-Nya menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukan dimasa silam dan jangan pernah untuk mengulanginya" jawab kak tia dengan diringi senyuman yang manis.

Tak terasa derai air mata laras membasahi pipinya, laras tersadar akan segala dosa-dosa yang telah ia lakukan di masa silam, yang laras cari hanya kesenangan dunia saja hingga akhirnya membuat ia lalai untuk melaksanakan perintah Allah swt.

"Masihkan aku pantas untuk mencium surga-Nya sedangkan aku berlumut dengan dosa? aku hanya mencari kesenangan dunia saja, aku terlalu cinta dengan dunia, hingga aku lupa dan lalai untuk melaksanakan perintah-Nya" Kalimat yang terucap di dalam hati laras, sebuah penyesalan.

**
"Kak tia ada kegiatan lagi setelah ini?" tanya laras kepada kak tia setelah selesai kajian. "Ga ada kok de" jawan kak tia.

"Aku pengen ngobrol sebentar bole?" ucap laras. "Boleh kok de" jawab kak tia di iringi dengan senyuman. Kini yang masih melingkar di musola hanya laras, kak tia, rara, nuri, dan ina.

"Kaka tau penampilan aku waktu pertama kalinya gabung dengan Rohis?"tanya laras. "hmm iya tau ras" jawab kak tia.

"waktu pertama kali kakak berhijab syar'i apakah orang tua kakak mendukung perubahan kaka?" tanya laras. "Nggak sama sekali de, justru mereka kurang suka terhadap perubahan kaka" ucap kak tia.

"Terus sekarang?" tanya laras penasaran. "sekarang kebalikannya de, justru mereka mendukung terhadap perubahan kaka" ucap ka tia.

"Kenapa kak?" lagi-lagi laras bertanya.  "Jadi gini de, dulu ketika awal kakak hijrah ga ada satu pun keluarga yang mendukung bahkan mereka malah mengejek, benci sama kaka, nyuruh kaka melepas jilbab, tapi Alhamdulillah itu semua sudah berakhir ketika kakak mulai benar-benar memperbaiki diri, dulu sebelum kakak hijrah mungkin bisa dikatakan kakak itu pemalas apalagi soal bersih-bersih rumah, dan akhirnya setelah kakak hijrah kakak harus janji pada diri sendiri kalo kaka harus rajin bersih-bersih rumah biar keluarga beranggapan 'oia setelah tia berhijab, dia lebih rajin bersih-bersih rumah' biar mereka mendukung terhadap perubahan kaka dan Alhamdulillah itu terjadi.

Ga cuma itu aja kita juga harus lebih berbakti kepada orang tua, walaupun mereka ga suka terhadap perubahan kita,tapi tetap mereka adalah orang tua kita, harus tetap nurut dan sopan, ga boleh kita benci sama mereka, Allah itu kan maha membolak-balikkan hati,siapa tau kalo kita berbakti sama mereka Allah akan membalikkan hati orang tua kita yang awalnya ga mendukung menjadi mendukung, dan jangan lupa selipin opini-opini Islam setiap ngobrol,biar orang tua juga paham" ucap kak tia.

Maaf Aku Meninggalkan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang