Jaga pandangan!

1 0 0
                                    

**
Jum'at..
Bel istirahat berbunyi seluruh siswa/i ada yang ke kantin, ada juga yang keperpustakaan. Tentu saja lebih banyak yang ke kantin. laras, rara, nuri, dan ina pergi keperpustakaan.

Laras masih dengan raut muka yang murung dari pagi tadi, masih teringat dengan ucapan bunda dan ayah.

"Ras kamu kenapa dari tadi keliatan murung terus, lagi ada masalah?" tanya rara.

"Iya ras, kamu kenapa?cerita dungs" ucap nuri.

"Eumm cerita ga ya kalau sebenernya aku ga di izinin sama bunda buat ketemu kak tia lagi. eh tapi, aku ga mau mereka sedih, sebaiknya aku jangan dulu cerita siapa tau aku bisa bujuk bunda buat ngijinin aku ketemu kak tia" gumam Laras di dalam hati.

"Aku ga kenapa-kenapa kok, seriusan" ucap Laras sembari memberi senyuman ceria.

"serius nih ga kenapa-kenapa?" tanya ina. "Iya aku ga kenapa-kenapa kok, ohiya kamu udah nemu buku yang seru belum?" tanya Laras mengalihkan pembicaraan.

"Belum sih" jawab ina.

"Ras, itu bukannya dina sama tria ya? tumben banget ada di depan perpust" ucap rara  sembari melirik ke arah luar depan perpust.

"Oh iya betul ra, mereka keliatan seneng banget" ucap Laras.

"Tapi ras ngapain mereka liat ke arah kiri terus sambil senyum-senyum" ucap rara.

"Kita lihat yuk" ajak Laras

Laras dan rara melangkahkan kakinya keluar dari perpust dan diam dibelakang dina dan tria tanpa sepengetahuan mereka.

"Tria liat deh, cool banget kan dia, ganteng bangettt" ucap dina kegirangan melihat seorang laki-laki yang sedang duduk di teras kelas yang ada di samping kiri perpust, seorang laki-laki itu sedang membaca buku.

"Iya din, ganteng banget. eh tapi katanya dia ketua Rohis lho" ucap tria.

Mendengar pembicaraan dina dan tria, Laras dan rara melirik matanya ke arah kiri. Ternyata laki-laki yang dikagumi oleh dina dan tria itu adalah kak amran sang ketua Rohis. Memang kak amran adalah salah satu laki-laki yang banyak di kagumi oleh perempuan di sekolah ini, tapi dia tetap cuek dengan perempuan.

"Stttt" ucap laras kepada rara sembari menyimpan telunjuk kanan di bibirnya. Jahil nya Laras kambuh lagi, Laras melangkahkan kaki nya untuk mengejutkan dina dan tria.

"Dooorrrrrr!" Laras menepuk pundak dina dan tria.

"Emak jatoh" reflex dina kaget dengan suara dan tepukan Laras. begitu juga dengan tria yang kaget karena laras.

Kak amran yang sedang asyik membaca buku, terpecah kefokusannya karena suara Laras yang juga mengagetkannya dan melihat ke arah depan perpust.

"Oh jadi kalian suka sama kak amran ya" ledek Laras.

"Apaan sih ras datang-datang ngagetin aja, ngeganggu kita aja lu, kita tuh lagi liat pujaan hati tau ga sih" ucap dina dengan nada sedikit tinggi.

Mendengar pembicaraan mereka, kak amran terkejut ternyata dari tadi ada perempuan yang menatap nya terus.

"Astagfirullah" ucap kak amran pelan sembari mengelus dada.

"Oh jadi namanya amran ras" ucap tria.

"Btw, lu juga kan anak Rohis ya, berarti lu enak dong ketemu terus sama kak amran" ledek dina.

"Ih apaan sih kalian, harus nya kalian tuh bisa jaga pandangan, kak amran bukan mahrom kalian, apalagi lihat nya pake syahwat zina mata lho" ucap Laras.

"Ya ya ya ya, penting banget ya luh ngurusin hidup gue?" ucap dina.

"Udah lah din ga penting juga debat sama dia" ucap tria.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maaf Aku Meninggalkan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang