Part 6

6.3K 488 118
                                    


***

"Kak Devano!!!" Panggil Charisa kemudian berlari menyusul Devano yang tengah berjalan sendirian tanpa perempuan menempel dimana-mana.

"Huhhh..." Charisa ngos-ngosan saat tiba di dekat Devano.

"Kenapa lari-lari?" Tanya Devano.

"Takut kak Devano nggak dengar kalau aku panggil."

"Memangnya ada apa?"

Charisa menggaruk pelipisnya, "Nggak ada, sih! Kak Devano mau kemana?" Tanya Charisa balik.

"Mau latihan basket. Kamu kenapa belum pulang?" Tanya Devano.

"Lagi nungguin Joa yang ikutan ekskul anggar."

"Joa? Siapa?"

"Kembaran aku. Jadi aku punya kembaran, yang satu namanya Joa yang satunya lagi waktu kak Devano antar aku ke kelas, namanya Anneth."

"Kembar tiga?" Tanya Devano. Charisa mengangguk.

"Yang kamu masukin fotonya di ig itu ya?" Tanya Devano lagi.

"Iya."

"Itu nama saudara kamu Joa Queen?"

"Iya, kak Devano tau?" Tanya Charisa sumringah.

Devano meneguk ludahnya, bahaya! Danger alarm-nya berbunyi. Siapa yang tidak mengenal Joa? Si tukang pukul yang ditakuti satu sekolah. Devano hanya tau nama Joa yang digembor-gemborkan, tidak tahu kalau gadis itu punya kembaran.

Mampus, Charisa bukan target yang pas. Kalau gue main-main sama Charisa, habis gue ditangan Joa. Batin Devano cemas.

"Eh, Cha! Hmm, kakak latihan dulu ya, bye!" Devano langsung lari menghindar dari Charisa.

Charisa mengernyit heran menatap Devano yang tampak ketakutan. Dilihatnya penampilan dari bawah ke atas.

Nggak ada yang aneh. Ucap Charisa dalam hati.

Kak Devano kenapa ya? Batin Charisa bertanya-tanya.

Dengan langkah lesu Charisa kembali ingin menemani Joa, alasannya lagi tadi pada Anneth ingin ke toilet.

Maafkan Ucha ya Nethi, udah bohong. Batin Charisa merasa bersalah.

Charisa berjalan menunduk dan hampir menabrak orang di depannya. Charisa mendongak, menatap tak suka sosok Andrew yang tersenyum miring. Di belakang Andrew berdiri tiga teman setianya.

"Hai, Charisa!"

Charisa berdecak kemudian mengambil langkah sebelah kiri namun Andrew mengikutinya.

"Mau lo apa sih?" Tanya Charisa galak.

"Gue mau..." Andrew tersenyum manis, "Lo ikut gue!" Lanjutnya dengan nada dingin. Ia menarik tangan Charisa lalu membawa gadis itu. Charisa ingin berteriak namun mulutnya langsung dibekap oleh salah satu teman Andrew, Clinton.

"Hmmpttttfff...."

Charisa melototkan matanya saat Andrew and the gank membawanya ke gudang. Keringat dingin mengucur dari dahi Charisa. Andrew mendorongnya masuk ke dalam dan menguncinya dari luar.

"Andrew bukaaaaa!!!" Teriak Charisa ketakutan. Ia takut gelap, tikus, dan kecoa.

"Ini balasan karena Joa udah berani nantangin gue. Ini belum seberapa, kalian lihat aja nanti! Gue bakalan buat Joa menyesal udah berurusan sama gue." Ujar Andrew dari luar.

FEBYAN'S FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang