Part 21

6.6K 464 285
                                    


Warning!!!!

Part ini mengandung kekerasan!!!

***

"Anakkk gueeee!!!" Charisa mengambil boneka mickey mouse-nya yang terjatuh karena dilempar oleh Joa. Dielus-elusnya kepala boneka kesayangan pemberian Devano itu seakan-akan kepala boneka itu terluka.

"Lo kenapa sih, Jo? Kesel, kesel aja. Jangan anak gue lo jadikan korban!" Ucap Charisa.

"Lagi ada masalah?" Tanya Anneth yang duduk di samping Joa.

Joa menatap Anneth, ingin bercerita tapi melihat Anneth yang mempunyai beban pun Joa rasanya tak sanggup untuk menambahinya. Lalu matanya menatap Charisa yang masih menenangkan 'anaknya' itu. Sama aja bohong kalau cerita ke Charisa, adiknya itu mana bisa memberi nasehat-nasehat super bijak.

"Nggak ada!"

"Jo, lo jangan bohong! Dari semalam lo uring-uringan terus. Kenapa sih?" Tanya Anneth penasaran.

"Nggak ada apa-apa, Neth!" Tekan Joa.

"Jo!" Anneth menatap Joa dengan pandangan menyipit, Joa yang tak suka ditatap seperti itu mendorong wajah Anneth agar menjauh darinya.

"Ok! Gue cerita." Putus Joa dengan pasrah. Mendengar itu Charisa mendekat duduk di samping Joa, jadilah Joa diapit oleh kedua kembarannya itu.

"Jadi gini..." Charisa dan Anneth memasang wajah serius mereka serta memasang telinga baik-baik untuk mendengar.

"BAAAAA!!!"

"Ucha cantik!!!" Latah Charisa karena tiba-tiba Joa mengejutkan mereka. Joa tertawa dengan puas, apalagi melihat wajah kaget Anneth yang jarang sekali kelihatan. Anneth langsung mendorong Joa hingga badannya jatuh ke tempat tidur sementara kakinya terkulai ke bawah. Charisa yang merasa kesal pun langsung menimpa badan Joa.

"Ucha berat!!!!" Ringis Joa.

"Siapa suruh lo ngagetin kita berdua. Orang udah serius juga." Ucap Charisa kesal.

"Neth, tolongin!" Pinta Joa yang bersusah payah menyingkirkan badan Charisa.

"Malas!" Ucap Anneth jutek lalu berjalan ke lemari untuk mengganti pakaian sekolahnya.

"Uchaaaaa!!!! Gue kehabisan nafas nih!" Ucap Joa.

"Bodo! Bodo! Bodo!" Acuh Charisa.

"Ihhh, Cha! Beneran nih!" Ucap Joa dengan nafas ngos-ngosan. Charisa pun bangkit dari atas badan Joa, dan kembarannya langsung merenggangkan ototnya yang serasa patah akibat ditimpa oleh Charisa.

Joa pun menempeleng kepala Charisa kemudian berlari masuk ke dalam kamar mandi. Charisa mengejar namun pintu sudah sempat tertutup membuat Charisa menendang pintu kamar mandi alhasil gadis itu merasakan sakit pada kakinya. Di dalam sana Joa sudah tertawa puas mendengar ringisan Charisa.

"Cha, Devano nelpon nih!" Anneth yang sudah siap mengganti bajunya dan saat ini memegang HP Charisa menyodorkannya pada gadis itu.

Charisa buru-buru mendekat namun saat HP sudah ditangannya, panggilan dari Devano terhenti. Charisa menelponnya lagi dan tak berapa lama panggilannya terjawab.

"Ha..."

"Aduhhh, Cha! Maaf ya! Salah tekan nih, tadi dimainin sama Jodie. Maaf, Cha ya! Byeee!"

Charisa menurunkan HP dari telinganya, lalu ia terduduk di samping Anneth dan langsung memeluk kembarannya itu. Charisa menangis, sakit yang ia tahan sejak tadi di sekolah tak mampu dibendungnya lagi.

"Loh, Cha! Kenapa?" Tanya Anneth.

Charisa diam tak menjawab, ia hanya butuh menangis untuk menumpahkan segala kesedihannya sekarang. Entah kenapa dia merasa ada yang beda dari Devano. Anneth membiarkan saja, nanti setelah gadis itu tenang baru Anneth mengajaknya bicara.

FEBYAN'S FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang