KCSS- 14

1.9K 80 4
                                    

Setelah mereka selesai bersedih sedihan kila sedang berbicara dengan teman temannya sambil tertawa namun dibalik itu semua ia merasa sedih amat dalam, mungkin kalian bisa merasakannya jika kalian sedang dalam kesedihan. Kakaknya hanya menatap mereka yang sedang bercakap-cakap dengan wajah cerianya maupun bahagia tetapi kini mata Alexi terfokus kepada nisa yang entah ia pikirkan tentang dia.

Setelah itu ia langsung pergi ke toilet untuk lebih memenangkan dirinya. ia berdiri di depan kaca sambil berkaca dirinya dengan perasaan yang campur aduk. Hampir setengah jam Alexi berada di toilet. dan ia sempat ditegur oleh petugas kebersihan atau OB nya

" Keur naon jang" suaranya itu membuat alexi sontak kaget

"Eh si mamang ngangetin aja" timpal Alexi

"Keur naon kitu, ulah ngalamun jang didieu mah loba jurig" kata OB itu yang langsung meninggalkan Alexi sendirian di kamar mandi

" tunggu mang "Alexi kaget dan langsung bulu kuduknya berdiri sehingga merinding setelah itu ia lari ketakutan dan menuju ruangan adiknya itu

Sesampainya ia di ruangan tersebut kini alexi mengatur nafasnya yang mulai cape karena ketakutan kalau ada hantu padahal sebenarnya kita tidak boleh takut pada begituan karena kita itu kalau benar benar iman yang kuat kita bisa mengalahkan mereka ( jurig/hantu). kila menanyakan pada kakaknya dan heran kenapa dia bisa lari ketakutan begitu

"Lah kaka kenapa? Coba tarik napas dulu terus buang" kila keheranan sikap kakaknya itu

"Minum dulu ka, eh ga sampai tangan aku nisa kamu bisa tolong kasih minum itu ke kakak aku kalau ga mau dianya bantu dia minum air itu" jelas kila pada nisa

" aku" kata nisa sambil menunjukkan dirinya

" Iya buru kasihan kakak aku nis" ulang kila lagi pada nisa

" Baik lah" langsung ia memberi minum ini ke Alexi semakin dekat semakin jantung nisa tak bisa terkontrol tetapi ia harus bisa memberikan minum ini kasihan juga walaupun menyebalkan. "Minum ini ka" sontak Alexi menatap kearah nisa yang begitu cantiknya, sungguh nikmat mana yang kamu dustakan kini nisa dan alexi saling bertatapan begitu dalam semakin dalam semakin alexi jatuh cinta padanya. setelah mereka bertatapan begitu lama nisa tersadar dan hanya menundukkan kepalanya itu dengan mukanya sangat merah merona

" ini ka minum " katanya nisa sambil menunduk yang menutupi mukanya yang salah tingkah begitu

" Makasih ya, tunggu nis" ucap alexi yang menahan tangannya nisa dan berbisik "kamu cantik, apa aku bisa jadi imammu". Dengan itu nisa hanya diam seribu bahasa, dan ia tertegun melihatnya.

" kenapa pada diam sih, hayu bicara dong kila bosan tau " kesalnya kila dengan mereka. "Kila mau jalan boleh, kila sangat suntuk diruangan ini"

"Ngga boleh kila, kakak takut kalau kamu kambuh lagi sakitnya"penekanan Alexi pada kila.

" aku mau keluar ih masa ga boleh. Nisaa alyaa ayoo kita keluar" ajak kila pada sahabatnya.

" Nisa tolong bilangin kaka aku bolehh ya aku keluar " kila memohon dengan nisa untuk kembali membujuknya.

" boleh ya kila keluar kasihan dia butuh udara segar kamu ga mau kan kila terus terusan sakit begini" kata nisa pada alexi

Alexi kembali tersenyum melihatnya dan ia menyetujui buat kila keluar."biar kila sama alya ya kamu cari makan saja"

Setelah kila menyetujui apa yang dibicarakan oleh kakaknya ia ke taman dan bercakap-cakap dengan Alya. Sedangkan alexi memperhatikan nisa yang sedang makan di area rumah sakit tersebut. Dengan lahapnya nisa menyuapkan baso yang ia tidak tahu kalau alexi sedang memperhatikannya.

••••

FAHMI POV

Fahmi beserta teman temannya menjenguk kila dirumah sakit naik mobil milik kakeknya Fahmi yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari pondok memang ia di Bandung dengan kakeknya dan adiknya sedangkan orang tuanya adalah pengusaha sukses di Jakarta siapa yang tidak tahu kalau ia anak dari perusahaan.

"Ki, fahmi izin ke rumah sakit ya jenguk teman"katanya sembari izin kepada kakeknya itu yang sedang duduk

" jeung Saha? bawa tah mobil "jawabnya dan mengasih mobilnya untuk dibawa cucunya

" Fajar sama temen yang lain ki"katanya lagi

"Ya sudah aki izinkan tapi jaga kesehatan kalian juga yah"ingatnya pada cucunya itu.

"Iya aki Assalamualaikum" fahmi yang beranjak keluar rumah sebelum itu ia mencium tangan kakeknya untuk mendapatkan izin darinya tersebut

"Waalaikumsalam"kakeknya dengan memberikan senyuman.

Di pondok fajar beserta kawan kawannya sedang menunggu Fahmi yang tidak juga belum datang juga. beberapa menit kemudian fahmi datang dengan membawa mobil milik kakeknya itu dan merekapun menaikinya.

"Kamu teh lama pisan jiga nunggu kapastian wae"cerocos adiknya fahmi yang bernama fajar itu.

" perasaan bentar dah"jawabnya singkat

"Lain kali ulah kitu ah dikira nunggu itu enak sakit dede bang" comelnya dengan meledeki kakaknya tersebut

"Jiji saia bang"jawab fahmi lalu geleng kepalanya karena tingkah adiknya sangat cerewetnya

Tak menunggu lama Fahmi dan kawan kawannya pun sampai tujuan, ia menuruni barang bawaannya seperti buah-buahan dan juga makanan.

Memang yak kalau jatuh cinta bisa merubah segalanya..

"Jar, bawa heula berat euy."kata fahmi yang buru buru kearah fajar karena ia mau buang air kecil.

"Sok dieu"ujarnya yang disuruh oleh kakaknya tersebut. Kemudian fajar dan yang lainnya sudah menunggu didalam sementara fahmi tak kunjung datang pula.

Fahmi kini berada ditaman yang tak jauh di area rumah sakit ini. Satu persatu ia memandanginya dari berbagai arah dan satu titik ia melihat seorang perempuan berjilbab putih dengan kursi rodanya dan di ingat-ingat lagi ternyata itu kila. Fahmi sempat kaget melihatnya karena dia berada diluar rumah sakit bukan didalamnya. ia berjalan kearah wanita itu ya itu memang kila. Kenapa Kila diluar? Apa kakaknya tidak tahu? Apa mereka belum kesini jadinya kila ditinggalkan begitu saja.

"Assalamu'alaikum ukhti"salam fahmi pada kila

"Waalaikumsalam akhi, eh fahmi"jawabnya kila yang mendongakkan kepalanya kearah fahmi tepat disampingnya

"Kamu kenapa diluar Kila. Aku antar ke dalam ya aku bawa sesuatu buat kamu" ucapnya pada kila

"Tunggu yang lain dulu Fahmi" katanya kila

"Nanti biar fajar yang kasih tau mereka ya" kata fahmi lagi

" Iya deh"Kila pun menurutinya dan mereka kedalam ruangan tersebut dengan Fahmi mendorongkan kursi rodanya menuju kamar dimana kila dirawat.

TBC

PART INI SUDAH DIREVISI

Kisah Cinta Seorang SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang