MSH PART 1

2.2K 95 6
                                    

Udara Hanyang siang itu panas sekali, sudah 2 minggu hujan tak juga turun tentu saja memasuki musim panas hujan tentu tidak akan datang

Di sebuah kedai beberapa anak gadis dengan pakaian sutra dan manik-manik indah dan aksesoris berkilauan nampak mengobrol santai

"Kalian tahu.... orang tuaku sudah memilihkanku jodoh," seorang gadis dengan pipi gembul membuka suara setetelah beberapa saat mereka diam dan asyik menghalau panas masing-masing

"Benarkah....senangnya," semua menimpali dan berkomentar dengan antusias

"Dia seorang jaksa wilayah barat, emmm sepertinya aku yang lebih dulu menikah," nampak sekali intonasi suaranya menyombong dan merendahkan teman-temannya
Choi Yoo Na yang juga ada di gerombolan itu terlihat kesal, ia menyesap teh dinginnya untuk mengalihkan kekesalannya

"Sombong sekali," gumamnya

Haahh beginilah, obrolan gadis usia 16 tahun disini bukan lagi masalah remaja namun sudah mulai mengacu pada pernikahan dan diantara para gossiper tersebut Yoo Na-lah yang belum terdengar tentang jodohnya

"Lalu...kapan keluargamu akan mencarikanmu jodoh?!" Mereka mulai menatap Yoo Na
Ditanya begitu Yoo Na terperanggah

"Emm...tentu saja, mereka sedang membicarakannya," Yoo Na mulai memasang gestur andalannya ketika ia hendak bicara besar, gestur yang angkuh dengan dagu terangkat "pemuda pintar, ternama dan terhormat tentunya sudah dipersiapkan untukku, orang tuaku tahu seleraku,"
Teman-temannya terlihat memalingkan wajah mereka karena muak dengan ucapan tinggi Yoo Na dan tak terbukti sampai sekarang

"Eee lihat-lihat.... ibuku membelikanku cincin giok ini asli dari Ming...."

"Benarkah... cantiknya...."
Mereka mulai berkomentar, haaah Yoo Na menghela nafas kemudian mengangkat cawan tehnya dan menyesapnya
Iapun sebenarnya tidak tahu bagaimana jodohnya, usianya hampir 17 tahun dan orang tuanya tak pernah sekalipun membicarakan jodoh dengannya, pentingkah Jodoh itu? Entahlah tapi bagi anak-anak bangsawan Suami adalah kehormatan mereka, seberapa tinggi derajat suamimu sebegitupula kekuasaanmu nantinya, ada gengsi tersendiri akan hal itu.

#####BieruLiu#####

Disebarang sungai disebuah desa yang tak cukup besar hiduplah sebuah keluarga yang bahagia dengan 3 orang Putra mereka, mereka hidup bahagia selamanya, the end.....
hehehehe belum belum.... ulang lagi

Jadi didesa sebrang Hanyang ada sebuah desa yang juga cukup besar, Gubernur Lee Tae Ji adalah pemimpin desa tersebut, Gubernur masih saudara jauh...jauh...jauh sekali Raja, walaupun saudara mereka tak pernah bersua.
Gubernur Yi punya 3 orang Putra 1 Putranya sudah berkeluarga dan menjadi hakim wilayah sementara kedua anak lelakinya yang lain masih tinggal bersama mereka.
Hidup mereka sebenarnya damai-damai saja sebelum beberapa orang dari Klan opposite mengendus keluarga bahagia ini.
Melihat ketidak cakapan Raja memimpin dan menyebabkan gagal panen dan kelaparan mereka mulai mencari figur yang lain, dan ditemukannyalah saudara jauh...jauh...jauh sekali Raja.
Anak pertamanya tak mungkin dijadikan rudal karena sudah berkarir jauh, anak kedua agak lamban dalam belajar dan terlihat kurang cakap dan gagah untuk dijadikan peliru dan harapan terakhir ada pada anak ketiga sang Gubernur namun diluar ekspektasi. Sang Pangeran diluar Istana ini ternyata jauh lebih buruk karena berkali-kali gagal ujian.
Akhirnya Klan opposite menyerah namun mengawasi mereka dari jauh, haah untung keluarga jauh...jauh...jauh...sekali kalo keluarga dekat hadeehh memalukan.

Oke next....
Siang itu matahari bersinar sangat terik, panas sekali, seorang pemuda yang tengah mencangkul terlihat menegakkan badannya dan menyeka keringatnya yang becucuran.
Ia menyipitkan matanya dan memandang matahari yang bersinar terik
"Haah panas sekali," keluhnya seraya mengipasi badannya dengan tangannya
Ia kemudian meletakkan cangkulnya dan melepas bajunya
Ommmooo sungguh pemandangan yang indah... Tuhan Memberkati ☺️
"Lihat-lihat...." para gadis terlihat berbisik dan histeris melihat pemandangan didepan mereka tersebut
Tubuh yang atletis dengan perut sixpack woowww keringat yang bercucuran membuatnya terlihat sekseeeehhhh
Setiap kali pemuda itu mengayunkan cangkulnya para gadis akan histeris dan mengeliat-liat bagai cacing kepanasan
Jleeebbb....wuaaahhh....jlebbbbb....iihhhhhhhh....jleeebbb....ooohhhh
Wik wik wik wik wik wik wik....
dahh kembali kebenang merah sekarang...
Pemuda itu tak lain dan tak bukan adalah Lee Gi Joon, si pemuda s-t-u-p-i-t, yang berkali-kali gagal jadi sarjana,
Ia mungkin hanya punya wajah untuk diandalkan, heehh... ya begitulah, gak pa-pa asal masih seger buat gandengan, toh gak mungkin trus di jalan pas gandengan tiba-tiba di tanya rumus pitagoras, hehehehhehe ehh.

menjelang sore Gi Joon kembali dari sawah, ia mandi dan segera menemui kedua orang tuanya
"Menikah? Saya? Tapi... gadis mana yang akan menikahi pemuda seperti saya?!" Gi Joon bersuara ada kepanikan di intonasi suaranya yang terdengar samar, perlu pake hetset baru jelas
"Benar ayah, Gi Joon itu Bodoh, dia hanya akan membuat malu keluarga istrinya nanti," kakak kedua Gi Joon meremehkan sang adik bukannya malah membela adiknya yang tamvan itu
"Ha Joon diamlah, coba lihat ini, sebuah lamaran sudah ayah pilihkan untukmu,"
Sang ayah menyerahkan sebuah amplob berisi biodata calon Istrinya
Ha Joon ikut mendekat dan membaca profil gadis tak beruntung tersebut
"Saju kalian cocok jadi mau tunggu apalagi," lanjut sang ayah kemudian membantu ibu mereka memasukkan benang ke jarum
Gi Joon mulai membuka amplob dan membacanya
"Apa ini? Aku bahkan tak mengerti," kata Gi Joon mengamati kertas tersebut
"Yaa!!! Kau memegangnya terbalik," Ha Joon memukul bahunya "ba-bo"
"Aahh..." Gi Joon segera membaliknya dan mengamati tulisan itu bait demi bait,
Dalam surat itu tertera nama Choi Yoo Na sebagai calon Tunangan Gi Joon ada profil lengkapnya disana
"Dia Putri kedua Mentri Choi, cantik, berpengetahuan banyak dan cerdas, putri pertamanya juga belum menikah tapi dia terlalu tua untukmu,"
"Dan ini terlalu muda untukku," gumam Gi Joon
"Itu lebih baik, kau bisa belajar dari istrimu nanti.... aiggoo...kenapa lilin ini selalu bergoyang," sang ibu terlihat menggeser lilin untuk penerangan menjahitnya
Gi Joon meletakkan kertas tersebut
"Ayah kurasa dia terlalu...."
"Jangan menolaknya, Tuan Choi adalah teman baik ayah, tuan Choi mengerti keadaanmu itulah kenapa ia memilihmu, minggu depan kau akan ke ibukota dan tinggal sementara disana, Ha Joon akan tinggal bersamamu dirumah bibi Yang,"
"Aasaaaaaa!!!!" Ha Joon bersorak senang tentu saja, ibukota, kota gemerlap, penuh dengan wanita cantik dan arak nikmat tentu saja.

####BieruLiu####

"Apa!!! Ba—ba—bagaimana...ayah? Apa aku melakukan kesalahan besar? Anyii maksudku... sesuatu yang melukai harga diri keluarga kita?! Ayah?" Yoo Na tak mengerti dengan jalan pembicaraan mereka, ia terus mengulang-ulang pembicaraan yang sama untuk memastikan, ia bahkan meminta Hui pelayannya untuk membersihkan telinganya karena takut salah dengar, antara panik, binggung dan gagal paham.
"Yoo Na...ini adalah jodoh yang terbaik untukmu," kata sang Ayah
"Ibu——."Yoo Na kini menoleh pada sang ibu yang duduk disampingnya "katakan jika pendengaranku salah, jodoh? A..aku tidak...tidak mengerti,"
"Daegam...annyii sobang-nim, apa kau ingin menghancurkan masa depan anakmu? Bagaimana bisa anda menjodohkannya dengan pemuda seperti itu," ujaran Protes terlontar dari mulut sang istri kini
"Dia adalah pemuda yang pantas untuk putri kita," sang ayah berkata dengan nada suara datar namun tegas
"Tidak...aku pasti tengah bermimpi sekarang," Yoo Na memegangi kepalanya "ibu...cepat bangunkan aku bu...cepat bangunkan aku!!!" Yoo Na Panik dan setengah berteriak
"Yoo Na-ya... ibu...."
Belum selesai sang ibu bicara Yoo Na sudah melarikan diri, ia benar-benar belum bisa menerimanya, apa kata dunia nanti apa kata gangnya apa kata fansnya, seorang Choi Yoo Na menikah dengan seorang pemuda yang gagal ujian sipil berkali-kali, OH MY GOOODD
"Anda lihat sekarang Tuan Besar Choi...bagaimana anda bisa melukai perasaannya, anda benar-benar keterlaluan, sebagai seorang ayah harusnya anda mencarikan jodoh yang terbaik untuk putri kita," sang ibu melancarkan protesnya
"Pemuda itu baik, ku dengar dia rajin bekerja di ladang," Tuan Choi berkata dengan santai seraya membalik buku yang di bacanya
"Apa??!! Ladang?! Putri kita akan menjadi istri petani? Haah...anda benar-benar tidak waras!!!"
Sang istri merajuk dengan tindakan antimaenstrim sang suami

Lalu....apakah tujuan Tuan Choi menjodohkan Sang Putri dengan pemuda level knock out seperti Gi Joon? Apakah benar bahwa Yoo Na telah melakukan kesalahan hingga menerima hukuman seberat itu?!

Penasaran? Enggak ya ??? Wkwkwkkwkwkwk okelah kalo gitu
Kita simak kelanjutan dari cerita cinta yang biasa ajah ini....

My Stupid Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang