MSH PART 14

592 46 4
                                    

Pangeran ketiga nampak duduk diatas tandu, melihat ekspresinya ia sangat bosan sepertinya entah apa yang membuatnya bosan mungkin ia bosan menunggu singghasana yang lama didapatkannya

Rombongan tiba dirumah hyo jin, Pangeran Ketiga tak ada niat apapun berkunjung kesini ia hanya ingin mencari hiburan, Hyo jin adalah gadis yang pandai "menghiburnya" dengan mulut berbisanya yang mengelurkan omongan memuakkan namun mampu membuat Pangeran Ketiga tertawa

"Nona Hyo Jin tidak ada ditempat Yang Mulia," pengawalnya mengabarkan

"Kemana gadis itu?"

Pangeran Ketiga diam sejenak kemudian terlintas di pikirannya wajah Yoo na, Choi Yoo na

"Gadis itu—," senyumnya mengembang "apa tidak apa-apa jika aku berkunjung kerumah mentri Choi?!" Tanya Pangeran Ketiga kemudian

Rombongan akhirnya memutar haluan menuju kediaman mentri Choi
Namun lagi-lagi tak ditemuinya gadis yang sangat ingin ditemuinya itu

"Apa? Nona Yoo na menghilang?," Pangeran Ketiga terkejut, dipandanginya langit yang mulai gelap
"Jika ia pergi dari pagi dan belum kembali.....," Pangeran Ketiga mulai berpikir lalu sesaat kemudian senyumnya merekah
Sebaiknya kita kembali kekediaman sekertaris Istana

*******

Sementara itu didalam hutan Gi joon merasa frustasi ia tak menemukan petunjuk apapun tentang keberadaan Yoo na

"Dimana kau Yoo na," ia mulai frustasi
Cemas, kuatir dan marah emosinya bercampur menjadi satu, hari sudah mulai gelap dan Yoo na masih juga blum ditemukan
Gi joon berlari kembali, menelusuri hutan berharap Yoo na akan ketemu

Mungkinkan Gi joon akan terlambat menyelamatkan Yoo na? Haduuhhh Yoo na!!!!! Kaburlah!!!!!

*****
Sementara itu dikediaman mentri Choi keadaan juga mulai kacau, Nyonya Choi sejak tadi terus menangis meratapi nasib anak bungsunya

"Bagaimana jika Yoo na tidak bisa kembali, huhuhuhuhuhuhu...."

"Nyonya tenanglah, Nona Yoo na pasti baik-baik saja," Hui mencoba menenangkan majikannya

"Ibu... aku harus ikut dengan ayah dan mencari Yoo na," kata Yoo in

"Agassi...." Hui menggeleng

"Kau jaga saja ibumu, biar ayah dan Ha joon yang mencari," sang ayah terlihat menenteng pedang ditangan kanannya kemudian membuak pintu ruangan
Dihalaman beberapa orang telah menunggunya, mereka membawa obor dan juga senjata tajam
Mendengar dari cerita Hui tentang kejadian dipasar sang ayah mulai mencurigai pemuda gila mantan tunangan putri sulungnya
"Jika terjadi sesuatu pada Yoo na, aku akan benar-benar menghabisi seluruh keluarga itu," tuan Choi terlihat geram, ia mengenggam erat pedangnya

"Tuan... pasukan telah siap,"

"Kita berangkat!!"

Dengan tekad yang membara mereka bersama mencari Yoo na

*******
Hyo jin berlari keluar dari hutan, Chimanya kotor oleh cipratan lumpur hutan dan gesekan lumut yang menempel dibatu, nafasnya terenggah, ia tak menyangga mereka begitu kejam dan sadis

Hyo jin membuka pintu gerbang rumahnya dengan segera, badannya gemetar ketakutan, ia melihat hal mengerikan yang terjadi pada Yoo na didepan matanya

"Hah..hah..." Hyo Jin terenggah terduduk ditanah badannya terlihat gemetaran dan dia seperti orang ketakutan

"Agasshi..." pelayannya segere menghambur dan membantunya

"Dimana ayahku... dimana ayah," tanyanya panik

"Agassi..."

"Nang-ja...." suara pangeran Ketiga menegurnya

Hyo jin terkesiap dengan suara itu, ia mencari arah suara itu dan mendapati seorang pemuda duduk dengan santai seraya menyeruput tehnya

Hyo jin menelan ludahnya, Hyo Jin kemudian memegang tangan pelayannya dan buru-buru berdiri walau sebenarnya kakinya masih terasa gemetar

"Yang Mulia," ucapnya gugup ia berusaha mengontrol emosinya

"Aigoo... kau membuatku menunggu lama, darimana saja kau?!" Tanya Pangeran Ketiga santai

"Aaa... itu... itu..." Hyo jin mendadak gagap mencari-cari alasan yang tepat, ia menyembunyikan tangannya yang masih gemetaran

Pangeran Ketiga kemudian berdiri berjalan menghampiri Hyo jin memandang wajah cemas gadis itu, Hyo jin memalingkan wajahnya, Pangeran Ketiga tersenyum sinis, kemudian mendekatkan mulutnya kesamping telinga Hyo Jin dan membisikkan sesuatu

*******

Yoo in merasa tak tenang, ia terus mengigiti kukunya karena gugup

"Ibu... bagaimana jika Yoo na tidak selamat?!" Yoo in mulai berpikiran negatif

"Yoo na akan selamat kau tenang saja,"

"Ini salahku bu... ini salahku... ini pasti salahku!!!" Yoo in mulai terkena serangan panik, ia berteriak histeris sambil memukuli kepalanya

"Agassi... agassi tolong hentikan," Hui mencoba menenangkan sang nona

"Yoo in... Yoo in hentikan!! Ini bukan salahmu nak... bukan," sang ibu berusaha menghentikan aksi Yoo in memukuli kepalanya

"Ini salahku bu salahku!!! Salahku keluarga ini menderita salahku!!!"

Yoo in terus berteriak seperti orang gila, keadaannya memang selalu memburuk ketika ia mulai panik dan berpikiran negatif, Yoo in kalo jaman modern ia kena penyakit mental

*******

Suara retakan ranting dan gesekan daun kering terdengar riuh ditengah gelapnya malam yang sepi ditengah hutan,
Sesosok tubuh tak berdaya penuh luka dan darah diseret dengan tak manusiawi, baju putihnya nampak memerah oleh bercak darah bercampur lumpur

Langkah mereka terhenti ketika berada di pinggir air terjun

"Tuan... kita apakan lagi nona ini? Dia tidak akan mampu menahan siksaan kita, hahahhahahhahaha," tawa menjijikkan para bajingan itu terdengar mengerikan

"Buang saja tubuhnya, tubuh itu sudah tidak berguna lagi bagiku, cuiihhh," lelaki bangsawan itu meludah pada tubuh tak berdaya Yoo na

"Benarkah? Sayang sekali, gadis ini harus mati, tanpa kita sempat menyentuhnya,"

"Buang saja, aku bahkan tidak berselera pada daging busuk sepertinya, cepat selesaikan,"
Lelaki itu berbalik, membenarkan topi dan meludah sekali

Beberapa orang mengangkat tubuh Yoo na dan siap melemparkannya

Namun tiba-tiba

"Lepaskan tangan menjijikkan itu dari tubuh nona itu atau aku.... akan mematahkan tangan kalian!!!!!"

Lalu.... apakah yang akan terjadi pada Yoo na selanjutnya? Apakah dia akan selamat? Gi joon....!!!! Cepat selamatkan Yoo na!!!

My Stupid Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang