MSH PART 4

807 45 0
                                    

Yoo Na menaiki tandunya menuju Istana untuk menemui saudara ipar jauhnya yakni sang Putri, Putri raja ini usianya setahun lebih tua dari Yoo Na dan belum menikah karena terlalu pemilih dan rewel seperti Yoo Na

Tandu Yoo Na melewati pasar yang siang itu lumayan lenggang mungkin karena panas, jadi orang-orang malas mau keluar
Dari arah depan muncullah si Gi Joon dan Ha Joon, wahh cepatnya udah sampai Hanyang?
Mereka berdua berjalan sambil lihat-lihat suasana
Mereka berpapasan pas sekali Si Yoo Na buka jendela kecil tandunya karena kepanasan dan pas banget si Gi Joon Mandang pas Yoo Na lagi menggerutu akan hawa panas yang menyerang
Pemuda itu hanya bisa menatapnya dalam diam, tercenggang tentu, siapa yang tak silau dengan kecantikan Yoo Na tapi Gi Joon tak berpikir jauh karena ia telah memiliki calon pengantinnya, di palingkannya kembali tatapannya ke depan dan berlalu begitu saja.

Gi Joon dan Ha Joon sampai di kediaman Paman mereka di Hanyang, for your information paman Gi Joon ini punya istri yang super duper cerewet

Melihat Gi Joon dan Ha Joon datang ekspresi tak suka langsung si tunjukkannya

Walaupun tak di sambut baik bibi iparnya namun sang paman selalu menyambut baik mereka

"Ayahmu sudah bercerita pada paman tentang lamaran itu, jadi...kau benar akan menikah?!" Tanya sang paman seraya menuangkan teh ke cawan Gi Joon dan Ha Joon

"Ayah menyuruhnya menikah, setidaknya walaupun dia tak bisa melakukan apapun ada seseorang yang akan mengurusnya," kata Ha Joon berkomentar

Hahahahaha sang paman tertawa renyah
"Bukankah harusnya kau sebagai kakaknya menikah lebih dulu Ha Joon,"

Ha Joon menelan makanannya dulu sebelum akhirnya berbicara
"Aku? Menikah? Ahh tidak secepat itu, aku ingin menikmati Hanyang baru menikah saat aku siap nanti, lagipula Gi Joon lebih butuh menikah sekarang."

"Kenapa aku?!" Tanya Gi Joon

"Karena tidak ada bangsawan wanita yang akan menikahimu nanti," ucap sang kakak disertai tawa renyah yang mengejeknya

Dari ruang sebelah istri sang paman yang tengah menyuapi anak semata wayangnya yang gemuk seperti bola melihat dengan bengis

"Apa paman Gi Joon datang untuk mengikuti ujian lagi bu?" Tanya sang Putra

"Heh ujian apa? Dia bahkan tidak pernah lulus, jika ibu punya anak seperti itu maka ibu akan menyuruhnya bunuh diri," sindir wanita "penyihir" itu

Samar-samar ocehan sang bibi terdengar, Gi Joon mah santai...dia sudah sering mendapat ejekan dan olokan keballllll....!!!!!

Rencananya besok pagi Gi Joon beserta sang paman dan bibinya tentu saja akan datang kerumah keluarga Choi untuk lamaran resmi sekaligus bertunangan dan menentukan tanggal pernikahan jadi malam ini mereka berdua bisa istirahat dan bersenang-senang di Hanyang

Di Istana Yoo Na terlihat duduk sambil makan kudapan dengan Putri
"Jadi...kau akan menikah? Benarkah?! Waahhh daebak...." Putri terlihat terkejut sekaligus antusias

Yoo Na mengangguk karena mulutnya penuh "sudah aku tidak ingin membicarakannya itu membuatku kesal," kata Yoo Na seraya menepuk-nepuk tangannya untuk membersihkan remah

"Bukannya kau sendiri yang bercerita," gumam sang Putri seraya memalingkan wajahnya

Ia kemudian menatap Yoo Na kembali dan merubah ekspresinya "lalu...apa yang membuatmu kesal? Apa karena calon suamimu? Apa karena dia tidak selevel denganmu? Atau karena dia bodoh?! Hahahaha lucu sekali bodoh,"

Mendengar hal itu Yoo Na terperangah, ia berhenti mengunyah sejenak dan memandang sang Putri dengan ekspresi yang mengatakan "bagaimana kau tahu?!"

Melihat ekspresi Yoo Na sang Putri berhenti tertawa dan menatap Yoo Na dengan wajah serius
"Oogg seolma..." Putri nampak terkejut dan tak percaya "yaa!! Apa dugaanku benar? Apa calon suamimu seseorang yang bodoh?!"

Yoo Na langsung menelan makanannya dan berwajah sendu

"Haaah" Putri menutup mulutnya, kemudian memalingkan wajahnya dan memasang senyum licik, ia menatap Yoo Na kembali dan menganti ekspresi wajahnya
Putri ini adalah "Ratu" gosip, ia suka sekali nyebar aib orang pada orang lain sebagai topik pembicaraan yang menarik saat minum teh.

Menjelang sore, senjalah... Yoo Na pamit hendak pulang, ia masih berwajah muram namun sedikit lega karena sudah curhat pada "sahabat"nya itu, dia belum tahu habis ini aibnya akan tersebar kemana-mana

Mereka melewati taman dan kebetulan di taman itu ada Pangeran ketiga (pemuda yang ditemui Yoo Na di jembatan), Hyo Jin, dan Pangeran Mahkota beserta Putri Mahkota
Putri dengan cepat menarik tangan Yoo Na untuk menyapa keluarganya itu
Yoo Na membungkuk memberi hormat emang dasar si Yoo Na lagi galau jadi ia gak nyadar kalo pemuda yang sejak tadi memperhatikannya itu pernah ditemuinya

"Kalau begitu saya pamit," Yoo Na membungkuk dan Pangeran Ketiga masih terus menperhatikannya dengan senyum melengkung berharap gadis itu mengingatnya tapi tidak

"Haii kau..." Pangeran Ketiga memanggilnya "Nang-ja..."

Yoo Na berhenti dan berbalik, ia melihat seorang pemuda berjalan dengan cepat menghampirinya.

Yoo Na membungkuk memberi hormat
"Hah...apa kita pernah bertemu?!" Tanya Pangeran penuh harap

"Yee? Ahh itu... saya rasa tidak,"

Mendengar jawaban Yoo Na Pangeran Ketiga terlihat kecewa, jelas sekali kekecewaan di wajah pemuda itu

Hyo Jin yang melihat itu dari jauh terlihat penasaran dengan apa yang mereka bicarakan dan terlihat tak suka

Yoo Na akhirnya pamit, ngeloyor pergi gitu aja, setelah Yoo Na jauh berjalan, dengan cepat Putri menarik lengan Hyo Jin
"Aku punya berita besar," bisiknya.

Hyo Jin lalu menatap Putri

My Stupid Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang