MSH PART 11

725 43 12
                                    

Yoo Na akhirnya pulang, tidak seperti biasa Yoo Na begitu memperhatikan Ondal yang sejak tadi mendiamkannya bahkan tidak menegurnya

"Ada apa dengannya Hui?!" Bisik Yoo Na

"Sebaiknya nona diam saja,"

"Kenapa?"

"Kurasa ada tulisan jangan ganggu aku dibelakang punggung ondal,"

"Hee? Kau ini ada-ada saja,"

Yoo Na kemudian berjongkok dan mengambil sebuah batu kecil

Seperti sudah tahu yang hendak dilakukan sang nona Hui berusaha menghalanginya

"Nona...jangan," kata Hui melambaikan tangannya

"Minggir Hui...." Yoo Na mendorong Hui
Yoo Na hendak melemparkan batu tersebut tapi tiba-tiba urung, pupil matanya menangkap sosok laki-laki yang begitu dibencinya, mantan tunangan sang kakak
Gadis itu kemudian mengarahkan batunya kearah pemuda itu pas mengenai pundaknya

Lelaki itu tampak terkejut, ia menoleh kesana-kemari kebinggungan mencari siapa yang iseng menyerangnya

"Aku...aku yang melemparmu!!!!" Yoo Na berteriak sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi

"Asshi...." Hui berusaha menutup mulut sang nona karena ia tahu bahwa perbuatan nonanya itu sangat berbahaya

Pemuda itu menyipitkan matanya, memfokuskan penglihatannya pada objek yang bersuara tadi

Yoo Na terngopoh-ngopoh menghampiri pemuda itu dan langsung menamparnya
Lelaki itu terkejut

"Apa yang kau lakukan nona?!"

"Itu yang seharusnya kulakukan padamu dulu!!!" Yoo Na berteriak memancing massa untuk berbisik

"Apa maksudmu? Kau gadis gila!"

"Aku...Choi Yoo Na adik dari Choi Yoo In apa kau ingat nama itu? Gadis yang kau rusak masa depannya, kau meninggikan derajat dan kedudukan orang tuamu, heeii ayahku adalah seorang mentri di Istana!!!" Teriaknya

"Haah... lalu.. apa kabar kakakmu yang gila itu?!" Lelaki itu berkata sinis

Ccuuhhh Yoo Na tiba-tiba meludah kearah lelaki tadi, lelaki itu tampak marah, sekuat tenaga Hui menarik sang nona agar menjauh tapi sepertinya amarah sudah menguasai Yoo Na dan ia terus menyerang lelaki itu

Mendengar ribut-ribut ondalpun menghampiri

"Jangan sampai aku memukul wanita kau ingag itu," lelaki itu nampak geram ia masih memikirkan reputasinya karena orang mulai banyak yang berkerumun

Ondal menarik tangan sang nona

"Sudahlah nona, anda akan mempermalukan diri anda sendiri,"

"Lepaskan aku!!! Apa kau tahu siapa lelaki ini?! Dia yang memperkosa kakakku dan menjadikannya seperti sekarang!!! Dia menipunya dan menghancurkan masa depannya!!!!" Yoo Na berteriak

Membuat semua yang berkerumun tercenggang dan tak menyangka lelaki bangsawan itu melakukan tindakan serendah itu

Merasa malu lelaki itupun akhirnya pergi dan tak lagi meladeni Yoo Na

"Haah!! Jangan sampai aku melihatmu atau aku akan membunuhmu!!!" Yoo Na berteriak "aku choi....hheeppp,"

Ondal tiba-tiba menutup mulut Yoo Na agar tak lagi menggoceh dan menariknya pergi dari sana

"Lepaskan aku!!! Lepaskan!!!" Suara Yoo Na tak jelas terdengar karena di bekap Ondal

Ondal melepaskan bekapannya dan Yoo Na langsung meliriknya marah

"Berani sekali kau membekap mulutku dengan tangan kumalmu itu!!! Siapa kau seberani itu padaku!!!!" Yoo Na mencak-mencak

"Lalu harus bagaimana aku menghentikan nona!! Apa aku harus membekap nona dengan mulutku!!!" Diluar dugaan ondal bukan bersabar seperti biasanya ia malah balik marah ke Yoo Na

Mendengar nada tinggi ondal Yoo Na terdiam apalagi mendengar perkataan ondal

"Dasar lancang!!" Ucapnya kemudian berbalik dan pergi dengan cepat

"Hhaaah," ondal menghela nafas, ia benar-benar di luar kendali

Ia kemudian mengejar Yoo Na

"Nona saya minta maaf," ondal mengiba

"Jangan bicara padaku kau jelek!!!" Yoo Na berjalan cepat seraya menutupi wajahnya

"Nona anda tidak tahu, ketika lelaki merasa dipermalukan dan marah maka kemarahan mereka akan berbeda dari perempuan apalagi tuan tadi mempunyai sifat yang buruk,"

"Sudah kukatakan jangan bicara denganku!!!"

"Nona..."

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa," Yoo Na menutupi telinganya

Haaah lagi-lagi ondal harus bersabar dengan sifat kekanak-kanakan Yoo Na gadis benar-benar tak berpikir panjang

Sampai malam Yoo Na tetap memasang wajah masamnya pada ondal, ondalpun pulang dengan wajah lesu

Haah... dibaringkannya tubuhnya yang lelah dan hatinya yang gundah diatas tempat tidur

"Kau pulang awal hari ini? Apa yang terjadi?!" Ha Joon menghampirinya dan berbaring disampingnya

"Besok aku akan mengakui semuanya, dia benar-benar membuatku gila, begitu keras kepala,"

"Benarkah? Apa tidak apa-apa seperti itu?!"

Gi Joon menoleh kearah sang kakak "emm tidak akan terjadi apa-apa mungkin hanya akan sedikit canggung,"

"Terserah kau saja, jika itu terbaik untukmu, ayah mengirim surat, ayah menyuruh kita untuk ke Istana menemui Ibu Suri Agung,"

"Apalagi sekarang? Bukankah urusan ini sudah selesai?!"

"Sepertinya mereka tahu jika kau hanya berpura-pura bodoh untuk menghindari takhta,"

"Haah... ini akan merepotkan, harusnya aku berpura-pura gila saja, ahh tidak aku memang sudah gila sekarang,"

Ha Joon tertawa renyah dan tawa itu diikuti tawa Gi Joon, hidup yang benar-benar di luar dugaan

Lalu apakah Gi Joon akan benar-benar berebut takhta dengan Pangeran Ketiga? Bagaimana reaksi Yoo Na jika mengetahui sang Calon suami sebenarnya adalah pemuda yang luar biasa dan di nominasikan sebagai kandidat Pendamping Pangeran Mahkota?

Yuukk simakkk terus....

My Stupid Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang