MSH PART 10

656 41 0
                                    

Yoo Na baru selesai mandi dan ia hendak mengunjungi sang kakak ketika dilihatnya didepan kamarnya Hyo Jin berdiri menatapnya dengan senyumnya yang memuakkan

Mereka lalu berbincang di Gazebo halaman depan

"membuat puisi? Sejak kapan kau menyukai puisi?!" Tanya Yoo Na

"Kau tahu kakakku bukan, kakakku membawa banyak buku puisi aku membacanya dan kemudian tertarik buatlah beberapa puisi agar aku bisa mempelajarinya juga,"

Yoo Na mengamati Hyo Jin yang nampak tenang itu, ia seperti memcium bau-bau beracun dari aksi baik hati Hyo Jin itu

Yoo Na akhirnya membuatkannya beberapa puisi karena Hyo Jin terus memintanya

Pelayan Hyo Jin tiba-tiba meminta ijin untuk mendekat kemudian membisikkan sesuatu dan Hyo Jin terlihat bahagia

"Yoo Na-ya terima kasih puisinya aku akan pulang sekarang,"

Gadis itu cepat-cepat menggulung kertas puisinya dan pergi

"Sepertinya dia salah makan tadi, aneh sekali," gumam Yoo Na

####

Entah apa rencana Pangeran ketiga mengirimkan lamaran pada keluarga Hyo Jin padahal di awal cerita sang Pangeran tertarik pada gadis gesrek Yoo Na

Hyo Jin terlihat mengatur nafasnya ketika tiba di depan ruang pertemuan dilihatnya sepatu kulit indah bertengger disana, senyumnya melebar dan hatinya berbunga

Ia kemudian melangkah masuk kedalam ruangan, lama mereka berbicara akhirnya keluarga Pangeran Ketiga kembali

Hyo Jin berjalan di belakang Pangeran Ketiga dengan jantung berdebar

Pangeran Ketiga menghentikan langkahnya tiba-tiba dan memandang kearah Hyo Jin

"Apa kau senang?!" Tanya Pangerab Ketiga

"Yee? Ahh itu.... tentu saja Pangeran," Hyo Jin malu-malu

"Emm kalo begitu aku harus mengatakan ini, nang-ja.... kau bisa bahagia itu hakmu tapi untuk memilikiku atau hatiku, itu bukan hakmu,"

Senyum Hyo Jin meredup ketika Pangeran Ketiga mengatakan hal tersebut, ia langsung menegakkan kepala dan memandang dalam kearah pemuda itu

"Jangan menatapku seperti itu, heh... kau tahu jika politik Istana itu kejam dan aku mau tidak mau harus melakukannya,"

Hyo Jin masih diam, ia tidak mengira pemuda lembut itu berubah menjadi dingin dan angkuh

"Kalo begitu, saya permisi," ucap Pangeran Ketiga kemudian

Mata Hyo jin berkaca-kaca, tangannya mengepal geram, ia tak habis pikir bagaimana Pangeran ketiga bermulut jahat padanya, apa gunanya menikah jika pasangan kita tak menginginkan kita

#####

Di Istana Putri terlihat tengah berbaring di tempat tidurnya, ia memvonis dirinya sendiri demam dan sakit

"Apa kau sudah memanggil Saman Yoo?" Putri menolehkan kepalanya kearah Dayang pengasuhnya sambil memegangi keningnya

"Mama saya...."

"Jadi kau belum memanggilnya!!!" Putri bangun sambil berteriak "bagaimana jika aku mati!!! Kutukan itu pasti akan membunuhku nanti!!! Yoo Na mengutukku!!!!"

Putri menangis meraung sejadi-jadinya

"Aku masih ingin hidup, aku ingin menikah....hhhhhhhhhhh" tangisabbya terdengar menjemukan

"Mama... nona Yoo Na ingin bertemu," dayang di luar kamar sang Putri memberi tahu

Putri terperangah "itu dia.... cepat!! Suruh Yoo Na masuk,"

Pintu geser dibuka dan Yoo Na terkejut ketika melihat Putri berdiri didepannya dengan linangan airmata

"Yoo Na-ya....." Putri langsung menghambur memeluk sahabatnya tersebut

"A..a..ada apa?!" Yoo Na bertanya, ia kemudian memandang dayang pengasuh sang Putri

"Ampuni aku Yoo Na aku bersalah, aku yang menyebarkan rumor tentang calon suamimu yang bodoh itu... maafkan aku Yoo Na," Putri menangis histeris

"Yee???!!"

Mereka kemudian berbicara dengan santai

Hahahahahahhaha suara tawa lepas Yoo Na terdengar

"Mengutukmu apa kau gila?! Haah lagipula rumor itu sudah berkembang mau diapakan lagi,"

"Maafkan aku Yoo Na, aku benar-benar minta maaf,"

"Gwencanha...lagi pulanaku sudah tidak peduli dengan semua itu, hari sudah siang aku harus pergi sekarang,"

"Kau pergi?!"

"Ooo...." Yoo Na angkat dari duduknya "aku permisi," ia kemudian membungkuk memberi hormat

Sepeninggalan Yoo Na sang Putri menari dengan riang karena ia tahu ternyata Yoo Na tidak jadi mengutuknya

"Aiigguuu...," dayang pengasuh pitri hanya bisa geleng-geleng kepala

######

Yoo na terlihat hendak keluar dari Istana ketika sesosok pemuda menyapanya

"Anda?!"

"Aku adalah Pangeran, Pangeran ketiga,"

"Ahh yee... maafkan saya Pangeran," Yoo Na langsung membungkuk memberi hormat

"Kau mau pulang?" Tanya Pangeran ketiga

"Ahh yee saya....."

Melihat kedekatan mereka ondal kita alias Gi Joon entah kenapa jadi aneh sendiri, ia memandang tajam kearah Pangeran Ketiga

"Tuan... apa anda merasa tidak nyaman nona bersama Pangeran Ketiga?!" Tanya Hui yang melihat tingkah ondal aneh

"Tentu saja, gelagatnya sangat aneh, lihat tatapan itu, sepertinya pemuda itu hendak melahap Yoo Na,"

"Aaa..." mendengar penuturan tajam, menusuk dan menghujam dari ondal, hui langsung jaga jarak, ia terlihat mundur 3 langkah kebelakang dan Bruuuukkk!!!

Hui tidak sengaja menabrak rombongan pengawal Istana, tampaknya mereka hendak berlatih bersama

"Maafkan saya, maaf..." Hui berkali-kali membungkuk

Mereka kemudian menghampiri Pangeran Ketiga

"Agasshi.... aku harus pergi sekarang, kapan-kapan kita mengobrol lagi," Pangeran ketiga tersenyum manis, sangat manis dan membuat Yoo Na merona

Rombongan Pangeran ketiga pergi, dari ekor matanya Pangeran ketiga terlihat melirik kearah ondal

Lalu... apakah sebenarnya rencana Pangeran Ketiga, apakah ia hanya mendekati Yoo Na dengan maksud tertentu ataukah ia memang menyukai Yoo Na?!

Entahlah...

My Stupid Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang