MHS PART 3

926 49 2
                                    

Si sebuah kapal pagi itu, terlihat Gi Joon dan Ha Joon sudah siap untuk berlayar ke Hanyang menemui calon menantu keluarga Yi yang notabene masih saudara jauh...jauh...jauh...Kerajaan.

Wah wah... sepertinya Yoo Na tidak akan sempat untuk mengelak, calon suaminya sudah mulai bergerak.

"Dilihat dari usinya gadis itu pasti akan merepotkanmu," Ha Joon berkomentar ketika Gi Joon melihat-lihat kertas saju milik Yoo Na

"Haah—-" Gi Joon melipat kertas itu dan memasukkannya kedalam lengannya "aku tidak tahu, aku harap dia tidak terlalu merepotkan."
Gi Joon lalu memandang kedepan menatap sungai yang membentang bak lautan

Sementara itu di kediaman Mentri Choi, Terdengar keributan saat sarapan
"Yoo Na!! Berhenti berkata seperti itu pada orang tuamu!! Itu tidak pantas kau ucapkan!!" Kakak pertama Yoo Na membentak

"Kau bahkan belum melihat calon suamimu itu," kata sang ayah

Yoo Na menatap sang ibu yang entah kenapa sekarang jadi diam dan tak membelanya seperti biasa

"Dia tidak akan membuatmu malu, keluarganya juga adalah bangsawan dan dia bermarga Lee, dia masih saudara jauh Kerajaan," kata sang ibu

"Tapi dia bodoh," Yoo Na bersunggut-sunggut "apa gunanya jika dia hanya membuatku malu,"

Brruukkk!!! Suara hentakan sumpit ke atas meja membuat mereka semua terkejut dan terdiam seraya menatap kearah tuan Choi

"Selesaikan sarapan kalian,"

Tanpa bicara mereka segera mengangkat mangkuk nasi masing-masing dan menyantapnya

Habislah kali ini Yoo Na, dia akan menikahi seorang pemuda bodoh, gak tau dia, betapa seksehnya calon suaminya, wkwkwkwkwkkwk

######BieruLiu####

Sementara itu di Istana, sang Pangeran, pemuda yang ditemui Yoo Na tadi malam terlihat duduk didepan kediamannya
Senyumnya sesekali mengembang, ia membayangkan wajah kesal Yoo Na yang terlihat manis didepannya tersebut

"Aiggoooo," gumamnya diselingi senyum yang manis

"Rupanya Pangeran tengah bahagia," suara wanita mengalihkan lamunannya, ia mendongak dan terperangah ketika melihat Yang Mulia Ratu, sang ibu berdiri di sana

"Ahh eomma-mama saya sampai terkejut," ujarnya seraya berdiri dan memberi hormat pada sang ibu

"Apa yang pangeran pikirkan hingga terlihat begitu bahagia,"

Pangeran tak menjawab namun dari rona wajah yang memerah dan senyum yang sumringah sang Ibu tentu sudah bisa membacanya

"Pangeran baru saja memasuki Istana dan sudah merasa bahagia, ibu senang mendengarnya, ibu bawakan teman untukmu,"
Ratu memberi isyarat pada seorang gadis untuk maju "dia Kang Hye Jin putri sekertaris Istana, dia juga teman belajar Putri."

"Ahh... senang mengenal anda nona,"

"Anda juga Pangeran," tutur katanya begitu lembut dan suaranya yang lirih terdengar adeemmm dihati, gak macam Yoo Na yang suka nge gas

Sepertinya Hye Jin ini di persiapkan untuk pendamping Pangeran oleh Ratu. Terlihat bagaimana Ratu mengamati interaksi mereka dengan senyum yang mengembang.

Kembali lagi kekediaman keluarga Choi, terlihat Yoo Na tengah mondar-mandir di gazebo di halaman belakang rumahnya, ia tengah mencari ide untuk membatalkan perjodohannya

"Aku tahu... bagaimana jika aku mabuk didepannya?!" Yoo Na menjentikkan jarinya

"Tapi anda alergi minuman keras, anda bisa terbunuh nanti," Hui menanggapi

"Kau benar," Yoo Na meletakkan jari jembol dan telunjukkan membentuk isyarat cek di bawah dagunya "lalu... apa yang harus kulakukan?!"

"Bagaimana jika anda berpura-pura sakit? Banyak orang tua yang akan menolak menantu penyakitan," usul Hui

"Emmm itu boleh juga, tapi tunggu jika tidak ada yang menikahiku bagaiman? atau aku akan meracuninya," wajah evil dan tawa evil Yoo Na muncul "mengiriminya teluh, memenggal kepalanya dan melumatnya!!!!"

"Asshii bukankah itu terlihat menyeramkan,"

"Kau benar, tapi segala kemungkinan harus kita lakukan, caahh kita harus ke Istana, aku berjanji akan bermain dengan Putri,"

Yoo Na turun dari Gazebo, di kenakannya sepatu kulit warna merahnya, sepatu itu kelihatan terlalu besar untuknya hingga terlihat tak begitu nyaman dipakainya

"Kau punya kertas? Sepatuku terlalu longgar," kata Yoo Na

Hui menggeleng, Yoo Na yang saat itu tengah memegang Buku sastra tanpa pikir panjang merobek kertas dan menyumpalkannya sebagai pengganjal sepatu

"Beres!!!" Ujarnya kemudian berdiri

Lembaran kertas sastra yang di sumpalkannya nanti akan menjadi sebuah kesalahpahaman, apakah itu? Entahlah...

Makanya jangan lupa terus ikuti kisah cinta yang biasa ajah ini, hehehehhehehe

My Stupid Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang