MHS PART 2

1.1K 60 1
                                    

Yoo Na keluar dari ruangan sambil ngedumel habis-habisan, sesekali ia mengusap airmatanya, ia kesal sampai-sampai tak kuasa menahan tangisnya

"Aku tidak mau....pokoknya tidak mau!!!"gerutunya
Ia berhenti sejenak berbalik dan menatap kesal kearah ruangan tempat ayah dan ibunya berada tadi

"Aku tidak akan menikah dengannya," gumamnya kesal, ia kemudian membalik badannya dengan kasar, di hujamkannya langkah kakinya ketanah dan bersunggut-sunggut

My god ni bocah nakal bener yak, gak nurut orang tua
Melihat sang nona keluar Hui pelayan setianya segera mengikutinya

"Asshi...anda mau kemana?!" Hui langsung meletakkan sapu yang di pegangnya dan segera mengikuti sang nona

Ternyata Yoo Na tengah menangis di samping jembatan dekat pasar kota
Ya elah nangis aja pake ngungsi, bangsawan mah bebassssa!!!!
Ia berjongkok dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya, disampingnya Hui terlihat tengah membujuk sang nona agar berhenti menangis dan pulang kerumah

"Kau tidak tahu perasaanku," Yoo Na membuka wajahnya dan menatap Hui dengan linangan airmatanya yang bercucuran bak air terjun " bagaimana malunya aku, bagaimana aku menghadapi teman-temanku, lelaki laknat itu!!! Kenapa memilihku sebagai calon istrinya!!!! Wae...wae....wae!!!!"

Melihat kemarahan sang nona Hui terlihat tak bisa berbuat apapun, percuma saja membujuk sang nona, karena sang nona adalah maha benar saaayyy....

Setelah beberapa lama menangis sekitar 2 jam lah, Yoo Na sedikit tenang walau masih sesenggukan, ia kemudian berdiri dan memutuskan untuk pulang karena lapar
Gadis itu berjalan sambil mengutuki dewa karena memberinya takdir buruk, sepertinya ia belum puas melampiaskan kekesalannya
Dari arah berlawanan seorang pemuda terlihat berjalan sempoyongan seorang diri, sedangkan didepan Yoo Na tengah berjalan seraya bicara menoleh kebelakang dan hiyyaaaa tabrakanlah mereka dan lebih apesnya lagi pemuda itu muntah di hanbok Yoo Na.
Yoo Na terkejut begitupula Hui, Yoo Na tercenggang muntahan berlumuran diatas gaun sutranya yang indah
Iiiiuuuhhhh....wahh dah ketebak ni ceritanya, wkwkwkwkkwk namanya juga kisah cinta biasa ajah, hehehehhe, enggak kok enggak!

Yoo Na berdiri dan siap melontarkan umpatannya, Hui segera mendekatinya dan membersihkan ampas muntahan dengan kain yang dibawanya dengan cepat

"Dasar tit....apa kau tidak tahu tittt...tiit...tit...."

Maaf banyak sensor ucapan Yoo Na agak frontal, wkwkwkwkwk

"Asshi.... anda tidak boleh bicara seperti itu, aehh...." Hui Panik seraya memandang kearah jalan mengawasi jika ada orang yang mendengar ucapan kasar sang nona gesrek ini

Yoo Na kemudian menendang tubuh pemuda tak berdaya setengah sadar setengah pingsan itu saking kesalnya

"Paman!!!" Tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara seorang pemuda

Yoo Na dan Hui menoleh, pemuda itu berlari kearah mereka, pemuda itu melewati Yoo Na dan segera berjongkok meraih pemuda mabuk tadi

"Aehh apa yang paman lakukan? Sudah kubilang untuk menungguku," ucapnya

"Permisi....anda..." panggil Yoo Na

Pemuda itu menoleh dan melihat keberadaan Yoo Na.

"Apa dia saudaramu!?" Tanya Yoo Na kemudian

Pemuda itu berdiri dan menatap Yoo Na

"Anda...?!"

"Haah..." Yoo Na menghembuskan nafas mengatur emosinya sejenak "jika kau adalah saudaranya setidaknya jagalah dia, dia telah melukai kehormatanku!!!!"

Mendengar itu pemuda itu terkejut
"Apa yang dilakukan pamanku padamu?!" Tanyanya binggung

"Lihat!!! Dia...dia...dia memuntahkan cairan menjijikkan ke bajuku!!! Aeehh!!!"

Pemuda itu lalu memperhatikan baju Yoo Na dan tersenyum ringan
"Ahh...itu hanya muntahan kau bisa mencuci dan tidak perlu emosi," nada suaranya masih tenang

"Memang!! Tapi kali ini perasaanku sedang tidak enak dan dia menambah buruk!!!!"

"Nona...kenapa kau berteriak padaku? Apa kau tidak takut dihukum? Kami adalah keluarga kerajaan dan aku adalah seorang Pangeran," dengan bangga pemuda itu mengenalkan dirinya

"Heeh..Ya!! Jika kau Pangeran maka aku adalah Putri, sepertinya kau juga sedang mabuk...akk aku lapar—-" perut Yoo Na tiba-tiba berbunyi "anggap saja aku hari ini sedang sial, jangan pernah muncul dihadapanku lagi atau aku akan membunuh kalian!!! Cepat pulang Hui."

Yoo Na kemudian bergegas pergi di ikuti Hui
Pemuda tadi terlihat masih memperhatikan Yoo Na mungkin ia baru melihat bentukan gadis gesrek macam Yoo Na, pemuda itu naaih menatap Yoo Na tapi kali dengan senyum mengembang

"Jika itu keinginanmu, maka aku akan mengabulkannya," ucapnya lirih

Huueeekkk!!! Terdengar muntahan dari pemuda dibelakangnya

"Aeehh paman," pemuda itu berjongkok dan membantu pemuda mabuk itu berdiri

"Yoon-ah ayo kita minum lagi..."

"Paman sudah mabuk, sebaiknya kita kembali," pemuda itu memapahnya " aigooo paman bau sekali...."

Begitulah...malam berakhir dengan Yin dan Yang, kebaikan dan kesialan, kebaikan bagi pemuda Pangeran tadi dan kesialan tentu saja bagi Yoo Na, gadis itu sudah jatuh tertimpa pohon lagi...aehhhh.

Lalu...bagaimana nasib Yoo Na selanjutnya? Sebuah hati baru sepertinya akan datang padanya, Seorang Pangeran, Pandai, cakap dan tamvan, apakah dia akhirnya berbelok arah? Ya iyalah...kucing tidak akan menolak jika di suguhkan ikan asin....

Yukkk kita lanjutkan kisah cinta yang biasa ini....

My Stupid Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang