MHS PART 16

575 43 6
                                    

Yoo in terlihat kesakitan, meronta-ronta memegangi tali yang menjerat lehernya

Gi joon yang melihat hal itu segera menurunkan tubuh Yoo in, Yoo in terbatuk-batuk

Hah...hah...hah... ia berusaha bernafas

"Nona... hah... anda tidak apa-apa?!" Hui segera menghampiri Yoo in dan memeriksa keadaannya

Putri yang melihat kejadian tersebut tiba-tiba kakinya lemas dan ia terduduk diatas tanah

"Mama...."

"Hah.. bagaimana ini... kenapa jadi sekacau ini," Putri berkaca-kaca di tatapnya ruangan tempat dimana Yoo na terbaring dengan linangan airmata

******
Hyo jin pagi ini berkunjung ke Istana bersama ayahnya, tentu saja mereka hendak menemui Pangeran ketiga
Setelah lama mengobrol ayah Hyo jin meninggalkan Hyo jin untuk mengobrol santai dengan Pangeran ketiga yang notabene calon suaminya

"Apa ada yang menganjal di hati anda Yang Mulia?!" Tanya Hyo jin seraya meletakkan cawan tehnya

Pangeran Ketiga tersenyum "kau memang gadis yang luar biasa, heeh.. nona Hyo jin, apakah kau sudah menemui nona Yoo na?!"

Hyo jin memandang kearah Pangeran Ketiga, gadis itu mengerti betul arah obrolan Pangeran Ketiga

Hyo jin menelan ludahnya, mengontrol emosinya agar tak terprovokasi

"Saya akan menemuinya nanti, saya dengar Yoo na belum juga sadarkan diri,"

Senyum sinis Pangeran Ketiga mengembang

"Dia akan segera pulih, aku mengirimkan tabib istana untuk memeriksanya secara rutin,"

"Anda sungguh perhatian Pangeran, Yoo na pasti akan cepat pulih,"

"Emm—-" Pangeran ketiga mengangkat cawannya " dia harus segera pulih sebelum penunjukanku sebagai Pangeran Mahkota," Pangeran ketiga begitu percaya diri

"Dia pasti akan segera pulih, anda sungguh sangat perhatian Yang Mulia,"

Pangeran ketiga menyesap tehnya kemudian meletakkan cawannya diatas meja
"Dia harus pulih karena harus mendampingiku menuju singgasana," di tatapnya wajah Hyo Jin, pemuda itu ingin melihat bagaimana ekspresi wajah Hyo jin mendengar hal itu

Hyo jin terkejut, ia seketika membeku mendengar ucapan tersebut, jika Yoo na yang mendampingi Pangeran ketiga naik takhta maka.... kenapa Pangeran ketiga mengirimkan lamaran atas dirinya

*********
Tuan Choi ayah Yoo na terlihat lesu ketika keluar dari sebuah rumah, haaah.. beliau menghembuskan nafas berat seraya memandang pintu pagar rumah tersebut, Tuan Choi melangkah dengan sangat berat,
Hembusan nafas berat terus terlihat sepanjang perjalanan

"Aiigguu... bagaimana ini," gumamnya seraya memandang langit yang mulai menghitam

******

Yoo na masih tak juga sadarkan diri ini adalah hari ketiganya, wajahnya sudah kembali normal bekas luka di tubuhnya juga mulai mengering tapi Yoo na tak kunjung membuka matanya

Haah... Gi joon menghembuskan nafas, ia begitu sedih melihat keadaan Yoo na yang seperti ini, pemuda itu meletakkan kain kedalam mangkok porselin kemudian berbaring disamping Yoo na
Di miringkanya tubuhnya menghadap kearah Yoo na, di genggamnya tangan Yoo na, airmatanya meleleh

"Yoo na-ya... apa kau sangat takut hingga tak ingin membuka matamu? Apa kau begitu takut hingga tak juga sadar? Bagaimana ini... kau pasti sangat ketakutan,"

Gi joon menggenggam erat tangan Yoo na

"Aku... aku akan melindungimu bagaimanapun keadaanmu, bukalah matamu dan lihatlah aku, marahlah sesuka hatimu padaku, berteriaklah bahkan tendanglah aku sekuat tenagamu, Yoo na-ya.... aku sangat merindukan senyumanmu," Gi joon terisak, ia membenamkan wajahnya disamping leher Yoo na
Tanpa Gi joon sadari ada lelehan airmata yang mengalir dari mata Yoo na yang tertutup

Diluar Tuan Choi yang melihat itu terlihat sedih, bagaimana ia akan menyakiti hati tulus seorang pemuda, bagaimana ia akan memisahkan dia hati yang saling mencinta ini, haah... dunia begitu kejam pada keduanya.

****

Keluarga Gi joon datang dari sebrang setelah menerima surat dari orang tua Yoo na, pertemuan dua keluarga yang terlihat begitu menegangkan itu

"Saya benar-benar minta maaf tuan," ayah Yoo na terlihat bersujud dihadapan Ayah Gi joon dan Gi joon serta seluruh keluarga Gi joon

Gi joon mencengkram erat tangannya menahan rasa kesalnya

"Bagaimana ini jadi seperti ini tuan, kenapa semua berubah?!" Tuan Lee terlihat mulai menaikkan intonasi suaranya

"Saya tidak akan menerima keputusan ini tuan," Gi joon terdengar kesal

"Gi joon!!! Apalagi yang kau harapkan!! Mereka tidak menginginkanmu!!! Ini sebuah penghinaan!!!" Ibu Gi joon marah

"Nyonya.... tenanglah, kita bisa membicarakan ini dengan baik," ibu Yoo na mencoba menjelaskan, ia mengenggam tangan Ibu Gi joon namun wanita itu menepisnya

"Ibu..." Ha joon mencoba menenangkan ibunya

"Lihat suamiku, apa yang aku katakan sebelumnya, mereka tidak berbeda dari yang lain, kedua putrinya juga tidak istimewa, mereka hanya bermodalkan kecantikan,"

"Nyonya...." Yoo in tak terima

"Tenanglah kalian semua!! Keluar dulu aku ingin bicara dengan tuan Choi berdua," ayah Gi joon lebih tenang

Ha joon membantu ibunya berdiri dan membawanya keluar

"Kau juga... Gi Joon," sang ayah menoleh padanya

Apa yang terjadi?! Kenapa semuanya jadi begini?!!!!!! Ya Tuhan.... takdir apa yang akan membawa mereka berdua!!!!!!!!! Yoo naaaaaaa!!!! Cepatlah sadar!!!!

My Stupid Husband [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang