Part 3 - The Bad Days

3.8K 445 13
                                    

Oh Mansion, Seoul

"Kau awasi Na Ra noona, jangan sampai dia berbuat hal nekat." Sehun berbicara melalui handphone miliknya seraya berjalan memasuki rumah. Dia berniat segera ke kamar dan mandi dengan air dingin. Pertemuannya dengan Goo Tae Woo tentu membuat hari ini menjadi daftar hari menyebalkan baginya. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Da Hye duduk di ruang tamu dengan tatapan nyalang. Kedua tangan wanita tersebut bahkan terlipat di depan dada, nampak siap untuk menumpahkan amarah.

"We will talk about this later, Douglas. Just do like what I said." Pria itu mematikan sambungan telepon, memberikan atensi penuh pada istrinya. Dia mendekat, tanpa ragu. Berniat memberikan pelukan dan kecupan selamat datang sebagaimana kebiasaan mereka. Tapi Da Hye merentangkan sebelah tangannya, memberi jarak. Menghindar.

"Berhenti di sana Oh Sehun-ssi." Da Hye berbicara dengan suara gemetaran, menahan tangis. Sehun mengumpat dalam hati. Dia mulai menebak-nebak alasan di balik tatapan nyalang istrinya.

"Apa kau mencintaiku?" Tanyanya tanpa di duga. Air mata sudah menggenang. Satu kedipan, dan air mata itu jatuh.

"Tentu." Sehun menjawab singkat, yang ditanggapi Da Hye dengan bibir mencebik.

"200 juta won Oh Sehun. Kau menghargai pernikahan kita dengan 200 juta won. Apa aku semurahan itu di matamu?" Dia setengah berteriak dengan suaranya yang parau. Persetan jika pelayan-pelayan di Oh Mansion mendengarnya. Dia butuh meluapkan amarah.

"Lee Da Hye..." Sehun berujar frustasi. Da Hye tentu sudah tau insiden kedatangan Tae Woo ke kantornya hari ini. Dan itu bukan sesuatu yang bagus.

"Aku tau aku wanita miskin dan murahan, tapi-"

"Berhenti menyebut dirimu murahan. Aku tidak akan menikahi wanita murahan." Sehun menukas, setengah mati kesal dengan julukan yang Da Hye gunakan untuk dirinya sendiri.

"Benarkah? Kau bahkan membayar 200 juta won untuk menghindari skandal. Kau benar-benar bersikap seperti tuan muda kaya raya sekarang. Menyumpal mulut orang-orang dengan uang. Melakukan apa saja agar foto-foto sialan itu tak tersebar ke mana-mana. Tsk!" Da Hye mendecakkan lidah, tapi air mata justru kian deras membanjiri wajahnya.

"Lalu apa mau mu? Membiarkan foto-foto itu diketahui setiap orang di negeri ini, huh? Dan aku tak menyebutnya skandal. Itu foto-fotoku dengan noona. Tidak ada yang salah!" Sehun memijat pelipis. Kepalanya mendadak sakit sekali.

"Bukan skandal katamu? Kau tidak akan membayar wartawan gosip itu jika kau tidak berpikir bahwa foto-foto itu akan menimbulkan masalah nantinya. Jujur saja Oh Sehun-ssi, apa yang sebenarnya kau lakukan dengannya di belakangku?"
Sehun terkesiap, tak habis pikir dengan perkataan Da Hye. Sesuatu seperti menghantam rongga dadanya dengan telak, sebelum meremas seluruh isi perutnya secara bersamaan. Dia sudah membayangkan pertengkaran dengan Da Hye, teriakan, beberapa benda yang akan dibanting. Tapi perkiraannya meleset. Istrinya menuduhnya berbohong. Menuduhnya berselingkuh dengan kakak angkatnya sendiri.

Pria tersebut menatap balik istrinya, mengabaikan remasan lain di hatinya saat melihat wajah Da Hye yang penuh air mata. Dia mencintai istrinya setengah mati, tapi dia benar-benar tak habis pikir dengan tuduhan yang ditujukan padanya.

"Tujuh belas tahun." Dia berujar dengan amarah yang kini menggelegak memenuhi kepalanya. Amarahnya pada Tae Woo bahkan bukan apa-apa dibanding apa yang dia rasakan sekarang.
Da Hye terdiam. Menunggu. Dia beringsut mundur mendapati tatapan tajam Oh Sehun kepadanya. Tatapan yang....terluka.

"Aku mengenal Na Ra noona selama tujuh belas tahun. Dan jika kau pikir aku melakukan sesuatu seperti yang tertanam di pikiranmu sekarang, kenapa aku tidak melakukannya sedari dulu, huh? Dalam rentang waktu selama itu, aku bisa melakukan banyak hal, kan? Aku malah memilihmu. Gadis yang aku temui hanya beberapa bulan sebelum memutuskan menikahinya. Menjebloskan diri dalam ikatan seumur hidup pada satu gadis yang saja. Aku mengabaikan Na Ra noona, mengabaikan prinsip hidupku dan aku bahkan membangkang pada ibuku. Hal yang sama sekali tak pernah terlintas di pikiranku." Sehun tersenyum kecut di antara kalimatnya. Dadanya luar biasa sesak saat ini.

"Dan kau menuduhku seperti ini? Aku benar-benar tak habis pikir Lee Da Hye."

"Kau benar-benar pandai berkata-kata, Sir." Da Hye menukas, untuk pertama kalinya dia tidak mau kalah berdebat dari suaminya sendiri. "Kau sekarang bersikap bahwa aku lah yang sepenuhnya salah. Aku bukan wanita di foto itu. Aku bukan wanita yang mencium pipimu dengan mesra itu. Aku bukan Na Ra noona kesayanganmu." Dia menghapus air matanya dengan kasar, sebelum berbalik dan berlari kembali ke kamar, menutup pintu dengan bunyi debam keras.

**

Oh Sehun membuka pintu, menatap Lee Da Hye yang meringkuk tak nyaman di ranjang. Lampu kamar mereka bahkan masih menyala, tapi wanita itu tampak bersikeras memejamkan mata. Sehun tahu betul istrinya sedang berpura-pura tidur. Da Hye tak akan bisa tidur dengan lampu menyala. Dia berjalan mendekat, menyelimuti tubuh Da Hye dan beranjak mematikan lampu. Dia melakukan semuanya dalam diam, bahkan saat dia mandi, mengganti baju dan dengan sangat berhati-hati tidur di sebelah istrinya. Tangannya terulur untuk membelai punggung Da Hye yang kini menghadap ke arahnya. Tapi, dia menariknya lagi, merasakan sesak luar biasa di dalam dadanya.

Pria itu masih sedikit bersyukur, masih mencoba berbahagia dengan kenyataan bahwa Da Hye tidak pergi dari rumah saat itu juga. Bahwa tidak peduli sehebat apa mereka bertengkar tadi, mereka masih tidur di ranjang yang sama. Komitmen untuk tidak meninggalkan satu sama lain nampaknya masih wanita tersebut pegang. Entah besok, entah lusa. Sehun mulai ngeri membayangkan posibilitas Da Hye akan berubah pikiran. Ketakutan itu merongrongnya, terutama saat dia tahu betul bahwa setiap inchi tubuh istrinya meneriakkan permusuhan padanya.

Pertengkaran mereka sepertinya akan berbuntut panjang dan melelahkan.


**

Note :

Ini lho visualisasi Douglas, orang kepercayaan keluarga Evans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini lho visualisasi Douglas, orang kepercayaan keluarga Evans. Dia merangkap asisten pribadi Na Ra dan Sehun.

Oya, buat yang pengen baca2 A Thousand Shadows dari awal silahkan visit : belleciousm.wordpress.com master listnya udah saya update juga kalau mau baca karya saya yang lain.

Jangan lupa untuk, vote, comment, and share ^^


Have a nice day,


Na Ra Lee

ATS' Series - The Scandals (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang