Side Story - You Are My Home, My Reason To Come Back

2.6K 181 15
                                    

"My heart is as big as the ocean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"My heart is as big as the ocean. I'm sorry if you're lost in it."

**

Lee Da Hye merasakan sisi kanan ranjangnya bergerak, tak lama sebuah tangan kokoh melingkar di perutnya.

"Hai.." Suara berat Oh Sehun menyapa lembut, diikuti hembusan napas pria tersebut di tengkuknya.

"Aku merindukanmu."

Da Hye hanya diam, merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, napasnya mendadak tak karuan. Sehun yang mengetahui perubahan itu tersenyum geli, mendapati bahwa setelah sekian tahun mereka menikah, istrinya masih saja tidak imun dengan sentuhannya.

"Jangan mengejekku" Ujar Da Hye setengah kesal. Dia lalu membalikkan tubuh, memeluk suaminya erat. Sebelum dengan gerakan tak sabar, menyerukkan wajah di leher suaminya, menghidu.

"Aromamu... aku merindukan aromamu." Dia meracau tak jelas.

"Mungkin aku harus lebih sering meninggalkanmu, ya? Supaya kau bisa seperti ini."

"Tidak boleh!" Da Hye setengah berteriak, merasa ngeri dengan gagasan Sehun yang akan semakin sering meninggalkannya.

"Kenapa? Kau manis sekali saat merindukanku, tahu?"

"Ya!" Dia berteriak. Oh Sehun melepas pelukan istrinya, menatap ke dalam iris mata wanita tersebut dengan dahi mengernyit.

"Mulutmu itu sudah pandai meneriakiku, ya?"

"Kau ini kan memang menyebalkan sekali."

"Tapi kau mencintaiku mati-matian kan? Tak bisa hidup di mana tak ada Oh Sehun di dalamnya?" Sehun tersenyum miring, tangannya bergerak menyusuri wajah Da Hye sebelum menyatukan dahi mereka.

"Yang satu itu bisa diperdebatkan, Sehunnie."

"Tapi aku rasa mulutmu punya fungsi lain selain meneriakiku. Ini akan lebih berguna untuk yg lain." Da Hye beringsut mundur, tahu akan ke mana arah pembicaraan pria itu. Dia lalu duduk, seraya memandang lekat-lekat wajah suami yang sudah seminggu ini tak ditatapnya. Alasan menyebalkan karena perjalanan bisnis.

Sehun tertawa renyah mendapati respon Da Hye, dia lalu berbaring terlentang dengan sebelah tangan menyangga kepalanya sendiri.

"Aku pulang, Lee Da Hye" ujarnya, masih dengan senyum termanis di dunia.

"Selamat datang di rumah, suami." Da Hye balas tersenyum, merunduk dan memberikan kecupan kilat di bibir pria itu. "Aku juga sangat merindukanmu."

**

Mereka kini duduk di balkon rumah, di sebuah kursi panjang berwarna putih. Sehun memeluk Da Hye dari belakang, sementara wanita tersebut terlalu sibuk menenangkan detak jantungnya.

"Aku jadi bertanya-tanya..." Sehun membuka suara, menikmati wajah cantik istrinya di balik siraman cahaya matahari terbenam. Kulit seputih porselen milik Da Hye tampak menyilaukan, dengan rambut cokelat panjang yg dia biarkan tergerai, dan Sehun tak bisa menahan diri untuk menyentuhnya, menghidu di sana.

"Berapa lama lagi kita bisa seperti ini? Kadang-kadang aku sangat khawatir tentang gagasan di masa depan. Apa aku bisa menghabiskan waktu besok, lusa, minggu atau tahun-tahun ke depan dengan kau di pelukanku seperti ini?"

Da Hye menoleh, menyentuhkan bibirnya di pipi kanan Sehun, menekannya dengan lembut.

"Sejak kapan kau mulai menghawatirkan hal-hal seperti masa depan?"

"Sejak aku memutuskan untuk menjadikanmu milikku."

"Posesif sekali, ya?"

"Mau bagaimana lagi? Aku kan memang cinta mati padamu." Sehun berujar cuek, dan Da Hye cukup sopan untuk tidak tertawa mendengar pengakuan blak-blakan suaminya. Belakangan ini memang Sehun sangat suka mengungkapkan cinta, seolah tak ada hari esok.

Da Hye membalikkan badan, menautkan jari-jari mereka yang begitu pas, seolah memang mereka tercipta seperti itu. Sehun merunduk, menyusurkan bibirnya di dahi, hidung dan bibir wanita tersebut, mendiamkannya lama di sana. Tidak ada lumatan, tekanan, dan lidah yang saling membelit. Dia hanya ingin merasakan bahwa Da Hye ada, nyata dan masih miliknya. Dia lalu menarik diri, memandangi mata Da Hye lagi, tampak mencari-cari sesuatu seperti...keinginan wanita itu pergi darinya. Dan nihil....dia tak menemukan apa-apa selain kenyataan bahwa Lee Da Hye memandangnya dengan tatapan memuja.

Tangannya terulur membelai rambut Da Hye, memelintirnya di ujung. Dia tampak tengah menimbang-nimbang sesuatu. Dia terbayang masa tua, wajah keriput, uban di mana-mana, tubuh yang ringkih. Dia dan Da Hye yang sudah rapuh dan mereka sudah tidak bisa lagi banyak melakukan kegiatan selain duduk berdua dan mengobrol.

"Kau seharusnya tidak perlu menghawatirkannya." Da Hye berujar, menyentak Sehun dari lamunan.

"Aku masih di sini, kau bisa memelukku kapan saja. Tidak perlu menghawatirkan soal masa depan. Kau terlalu sibuk belakangan ini, menumpuk uang di mana-mana-"

"Aku hanya memastikan masa depan kita, supaya nanti kita tidak kekurangan uang saat aku tidak semuda sekarang, supaya anak cucu kita bisa hidup dengan layak." Tukas Sehun dengan tak sabar. Dia masih saja tidak suka didebat.

"Demi Tuhan Oh Sehun!" Da Hye nyaris memekik, tak percaya dengan apa yang Sehun katakan. "Hartamu bahkan tidak akan habis jika saja sepuluh turunanmu hanya menghambur-hamburkannya saja."

"Ha-ha" Sehun tertawa masam, menatap Da Hye lebih dalam lagi. Wanita itu benar, dia sudah menumpuk terlalu banyak harta, menancapkan taring bisnisnya di mana-mana. Mungkin sudah saatnya dia sedikit bersantai, menghabiskan lebih  banyak waktu dengan Istri tercintanya. Dia sudah punya segalanya. Segalanya yang dia maksud adalah Lee Da Hye, bukan kekayaan yang pasti orang awam akan sangat sakit hati saat mengetahui jumlahnya.

Karena bersama Da Hye dia tahu betul bahwa hidupnya sudah sangat lengkap dan seandainya Da Hye tak ada... Seandainya.... Sial! Dia bahkan tak bisa membayangkannya.

"Aku mencintaimu." Ucapnya kemudian, dengan buru-buru seolah dia nyaris kehabisan waktu.

"Aku juga mencintaimu." Da Hye membalasnya, sebelum menarik tengkuk Sehun dan menciumnya dalam-dalam.

**

Note :

Aku kemarin gak sengaja update Bitter Baby pas malam jumat, ya? Awowowowok maap...
Ini ficlet aja, pemanis malam minggu.

Happy holiday!
Christmas is coming 🌸🌸🌸🌸

Have a great day

Na Ra Lee

ATS' Series - The Scandals (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang